SINNATH

Chapter 4

Entahlah mengapa aku merasa hidupku ini hanya penuh kebencian.

-Sindi Francesca.

***

Author'POV

Senyum Sindi mulai mengembang setelah Nathan memberinya minum tadi di kantin. Dan Sindi berniat jalan-jalan memutari sekolah, karena memang Sindi belum tahu semua tempat-tempat di sekolahnya itu. Saat Sindi sedang berjalan tiba-tiba.

Bukk.

"Jalan pakai mata dong!" Kata seorang perempuan dengan nada tingginya.

"Yang ada jalan itu pakai kaki!" Bales Sindi gak kalah keras.

"Berani banget ya loh!" Kata cewek dengan tampang jengkelnya.

"Iya berani banget, sama senior lagi!" Tambah cewek satunya lagi.

"Ini nih yang tadi aku ceritain, yang berani nampar aku dan ngatain aku sampah, gimana gais? kita apain enaknya?" Kata cewek dengan tatapan tajamnya.

"Minggir aku mau lewat!" Kata Sindi memajukan langkahnya.

"Eh mau kemana!" Kata cewek dan mendorong sedikit bahu Sindi.

"Kepo aja!" Ketus Sindi.

"Gak ada sopan-sopannya!" Kata tiga cewek tadi bebarengan.

"Kompak banget." Kata Sindi tersenyum mengejek.

"Diem!!" Teriak mereka bertiga yang lagi-lagi barengan.

"Emang betul ya kata temen-temen." Kata Sindi dengan wajah datarnya.

"Mereka bilang apa!?" Tanya cewek sebelah kiri.

"Yah! kok kepo!?" Kata Sindi mengejek.

"Mereka bilang apa!" Kata cewek sebelah kanan.

"Mau tau?" Tanya Sindi balik.

"Udah cepetan ngomong!" Kata cewek yang ditengah.

"Entar kalian nyesel, gak tega juga sih aku bilangnya!" Kata Sindi dengan wajahnya yang dibuat-buat.

"Udah cepetan ngomong!" Bentak cewek bertiga itu.

"Pertama,yang namanya Niken yang mana?" Tanya Sindi.

"Aku!" Sahut cewek yang berdiri di sebelah kiri.

"Kedua, yang namanya Laras yang mana?" Tanya Sindi lagi.

"Aku!" Jawab cewek sebelah kanan.

"Terus yan--"

"Gue Cika!" Sahut cewek yang berdiri ditengah, dan Sindi beroh ria.

"Terus mereka bilang apa?!" Tanya Niken.

"Mereka bilang..."

"Bilang apa!" Bentak Laras.

"Bilang...."

"Gak usah basa-basi deh!" Ketus Cika.