Chapter 26

36 3 0
                                    

Waktu memang berputar dan terus berganti, tapi rasa cintaku akan tetap sama, tidak berputar dan tidak berganti.

-Nathan Alexander.

***

Author'POV

Sudah hampir genap satu tahun, tapi Sindi masih setia tidur di satu ruangan bernuansa serba putih itu.

Semua orang menantikan kedua mata biru itu terbuka, terutama satu pria yang akhir-akhir ini meluangkan waktunya hanya untuk menantikan saat-saat dimana Sindi akan kembali ke sisinya seperti dulu.

Nathan menyesal. Ia sangat menyesal telah meninggalkan Sindi waktu itu dan malah membantu Dania. Tapi nasi sudah jadi bubur, semuanya sudah terlanjur.

Semua orang mulai mengerti apa yang di alami Nathan setelah kejadian waktu itu.

<Flashback on>

Nathan menutup buku diary Sindi, dan menghapus butiran air yang menetes di kedua pipinya.

Kecewa.

Sakit.

Menyesal.

Itulah yang di rasakan oleh Nathan Alexander.

Setelah berjam-jam ia memandangi wajah Sindi, tiba-tiba saja pintu terbuka lebar.

"Nathan." Panggil Denis, tapi Nathan hanya menatapnya sekilas.

"Nathan! mendingan kamu pulang dulu deh, kasian gue lihat kondisi lo." Ucap Hilda.

"Iya tu bener, mendingan lo pulang dulu, kan ada kita yang jagain Sindi." Tambah Vido.

"Gue mau di sini sampai Sindi bangun." Jawab Nathan.

"Yaela ngeyel bener lo nat." Sahut Vido.

"Ayo gue anter pulang." Ajak Dimas sambil menarik tangan kanan Nathan.

"LO PUNYA TELINGA GAK?! GUE BILANG GUE MAU DI SINI!" Bentak Nathan tiba-tiba dan semua orang langsung terdiam.

"Yaudah terserah lo aja." Ketus Dimas.

"Keluar kalian!" Kata Nathan masih dengan nada rendah.

"Woy bro! kita semua juga mau jagain Sindi, jangan egois dong." Jawab Devan.

"GUE BILANG KELUAR!" Bentak Nathan yang suaranya menggema di seluruh ruangan.

Semua orang mulai tersenyum geli melihat ekspresi wajah Nathan yang sudah tersulut emosi.

"Apa yang lucu?!" Ketus Nathan dan semua orang malah tertawa.

"Kita itu ketawain elo!" Jawab Haikal dan Nathan malah memasang wajah datarnya.

"Cepet juga perubahan ekspresinya, haha." Sahut Vido.

"Apaan sih lo!" Ketus Nathan.

"Kita itu cuma mau ngetes lo aja sih sebenarnya." Kata Flower.

SINNATHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang