Chapter 25

44 2 0
                                    

Dulu kita sedekat bulan dan bintang, tapi mengapa kini sejauh langit dan bumi?

-Nathan Alexander.

***

Author'POV

Pria paruh baya yang masih terlihat sangat tampan nan gagah itu menatap sendu kondisi anaknya.

"Nathan! jika kamu ingin menemuinya temui saja, buang jauh-jauh rasa gengsimu itu." Ucap Alexander.

"Tapi ayah, ini sudah terlambat." Sanggah Nathan.

Bagi Nathan, Alexander adalah sosok ayah egois walaupun sebenarnya sangat menyayangi kedua anaknya.

"Tidak ada yang terlambat selama dia masih bernafas."

"Apa aku harus menemuinya?" Tanya Nathan tidak yakin.

"Jangan terlihat bodoh karena kesalahanmu sendiri."

"Lalu bagaimana deng--"

"Dania sudah ayah urus, dan hasil pemeriksaannya mengatakan bahwa dia mengalami gangguan jiwa."

"Baguslah, dia memang gila!" Pekik Nathan.

"Ayah masih ada urusan lain, jadi bersikaplah dewasa dan hilangkan gengsimu itu!" Ucap Alexander sebelum keluar dari ruang kerja Nathan.

~~~

Sudah enam bulan Sindi terbaring di brankar rumah sakit. Enam bulan itu juga mereka semua masih tetap setia menunggu Sindi membuka kedua mata indahnya.

"Sindi gak kangen sama Flower ya, Flower mau cerita banyak sama Sindi lo, pokoknya besok Sindi harus bangun!" Ucap Flower.

Ceklek.

"Maaf, sebaiknya pasien di beri waktu untuk istirahat, dan pihak rumah sakit yang akan menjaganya." Ucap dokter tiba-tiba.

"Tapi kan dok--"

"Nitha..." Kata Vido dan Nitha hanya pasrah menuruti ucapan dokter.

Mereka semua terpaksa harus kembali ke mansion, bukan ke mansion masing-masing melainkan ke mansion Nitha.

Di tengah saat mereka sedang berbicara tiba-tiba seorang pria tampan dengan pakaian formalnya datang menghampiri mereka.

"A-ayah." Ucap Nitha.

"Kemari nak." Nitha langsung berlari memeluk pria tersebut dan yang lainnya hanya bisa memberikan tatapan bingung.

"A..ayah kenapa baru dateng...hiks...hiks." Rengek Nitha sesenggukan.

"Maaf nak, selama ini ayah terlalu sibuk mengurus pekerjaan." Ucap Alexander.

"Ta-tapi kenapa ayah sekarang bisa kembali ke New York?"

"Ayah sudah memberikan semua tanggungan kantor kepada Nathan." Jawaban Alexander membuat semua orang terkejut setengah mati kecuali Dimas dan Denis.

"Sudahlah ayah jangan menyebut namanya di hadapanku, aku sangat membencinya." Ketus Nitha.

"Kalian semua hanya salah faham." Ucap Alexander.

SINNATHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang