Karena cinta aku terluka, karena cinta pula aku bahagia.
-Sindi Francesca.
***
Author'POV
Byur.
Tiba-tiba saja tubuh Dania tercebur di kolam renang tanpa ada yang mendorongnya.
"DANIA!" Teriak Nathan dan langsung masuk ke kolam renang untuk menyelamatkan Dania. Karena pasalnya Dania gak bisa renang.
Nathan langsung menggendong Dania ala bridal style dan menghampiri Sindi yang sudah terbengong sambil menutup hidungnya dengan telapak tangannya.
"Kenapa lo dorong Dania? lo tahu Dania itu gak bisa renang! awas aja kalau Dania kenapa napa!" Ucap Nathan dengan nada ketus dan dingin.
'Sumpah demi apa ini udah di luar rencana.' Batin Denis.
"Gue gak dorong sama sekali Nat!" Sanggah Sindi yang sudah meneteskan air matanya.
"Gak usah bohong deh lo! gue gak suka di bohongi!" Ketus Nathan dan pandangannya beralih menatap Denis.
"Jadi ini simpenan lo selama ini? haha!" Ucap Nathan tertawa sinis dan mengedipkan sebelah matanya tanpa di ketahui Sindi.
"Buk--"
"Iya, gue mantan pacar Sindi sekaligus mantan tunangan Dania!" Potong Denis tersenyum geli.
"Dasar cewek murahan lo! masih mau juga ya sama mantan? kalau gue sih ogah!" Ucapan Nathan seperti pisau yang mendarat di hati Sindi, sakit.
"Nat, dengerin gue!" Teriak Sindi.
"Lo mau ngomong apa lagi? gak ada yang di bicarain lagi!" Ucap Nathan.
"Setelah ini, tolong lo ambil buku di bawah bantal kamar gue." Kata Sindi dan Nathan hanya menaikan satu alisnya.
'Gue harap lo mau percaya sama gue setelah ini, hanya buku itu, hanya itu!' Lanjut Sindi membatin.
'Gue selalu percaya sama lo Sin, maafin gue terpaksa ngelakuin ini.' Jawab Nathan membatin.
Tanpa menjawab ucapan Sindi, Nathan langsung jalan meninggalkan Sindi dan Denis berdua.
"Dari dulu takdir selalu membuatku dalam keadaan bersalah, haha." Lirih Sindi terkekeh.
"Udah jangan di pikirin..." Ucap Denis menenangkan.
Tes.
Tiba-tiba darah menetes dari kedua hidung Sindi dan membasahi pakaian Sindi.
"Denis...kepala gue sakit banget!" Ucap Sindi memegang kuat kepalanya dan dari kejauhan seorang perempuan sudah berlari tergopoh-gopoh.
"Sindi! Sindi! ayo bawa Sindi ke rumah sakit!" Kata Nitha yang melihat Sindi pingsan.
Secepat mungkin Denis dan Nitha membawa Sindi ke rumah sakit dimana Sindi selama ini berobat.
KAMU SEDANG MEMBACA
SINNATH
Teen Fiction^^SLOW UPDATE^^ \\Follow dulu sebelum membaca// Menceritakan seorang gadis dengan berbagai hidupnya yang serba mengejutkan dan berliku liku. Tapi apakah dia bisa melewati semua rintangan hidupnya dengan kesendirian atau justru sebaliknya? Lebih ban...