Chapter 17

54 8 6
                                    

Sekarang aku percaya bahwa cinta tidak semuanya berakhir bahagia.

-Sindi Francesca.

***

Author'POV

Florence, Italia.

"Gak ada niat jalan-jalan gitu?" Tanya Hilda saat sudah selesai merapikan barangnya.

Yap sekarang mereka berada di salah satu hotel terkenal di Italia.

"Gak lah gue capek, kalian aja." Jawab Sindi.

"Gak seru dong Sin!" Sahut Flower.

"Yaudah mau kemana?" Tanya Sindi.

"Pantai!" Jawab Hilda bersemangat.

"Oke!" Pekik Flower dan Sindi bersamaan.

Merekapun janjian dengan Devan di area parkiran.

"Lama nunggu ya?" Tanya Devan yang baru saja datang.

"Gak." Jawab Sindi.

"Yaudah ayo!" Ucap Devan dan mulai menancap gas menuju pantai yang ingin mereka kunjungi.

"Sindi..." Panggil Flower tiba-tiba.

"Ya?" Tanya Sindi.

"Kemarin gue denger-denger dari obrolan bang Dhani dkk, Nathan lagi ada di Italia juga." Jawab Flower dan tubuh Sindi langsung membeku.

"Maaf baru kasih tahu sekarang." Ucap Flower dan tanpa di duga, Sindi malah tersenyum membuat Flower, Hilda, dan Devan terkejut.

"Udah gak usah dibahas ya Flower." Kata Sindi.

"Udah sampai..." Ucap Devan tiba-tiba.

"Yey!" Pekik Sindi.

"Kenapa Sin? lo masih waras kan?" Tanya Hilda tiba-tiba.

"Astaga Hilda, gue waras lah!" Jawab Sindi.

"Mari nikmati liburannya nona-nona!" Celetuk Devan membuat mereka semua terkekeh.

"Sindi!" Panggil Devan.

"Kenapa van?"

"Ayo ke tengah!" Ajak Devan.

"Kamu duluan, ntar gue nyusul." Jawab Sindi.

"Em yaudah, aku kesana dulu, Kalau ada apa-apa bilang ya." Ucap Devan.

"Siap boss!" Pekik Sindi dan Devan tersenyum kecil.

Di tempat yang sama....

"NATHAN! WOY!" Teriak seorang cowok tepat di telinga Nathan.

"Apaan sih mas, teriak-teriak di telinga gue!" Kesel Nathan.

Cowok itu adalah teman masa kecil Nathan, Dimas namanya. Dimas adalah sosok teman paling menjengkelkan bagi Nathan, apalagi sifat pelupanya itu.

"Lagian lo sih aneh! dipantai itu refreshing bukan malah melamun!" Ucap Dimas

"Banyak bacot sih lo!" Ketus Nathan.

"Udahlah, gue mau ke tengah!" Ucap cowok itu dan berlari meninggalkan Nathan.

Dimas berlari sangat kencang karena terbawa suasana pantai itu dan alhasil ia menabrak tubuh seseorang.

"Aw!" Pekik seorang cewek yang di tabraknya.

"Eh maaf-maaf, sini gue bantu." Ucap Dimas mengulurkan tangannya.

SINNATHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang