5. Heart will answer✔

2.7K 422 53
                                    

🌳🌳🌳

Pohon kehidupan adalah sebuah simbol paling suci bagi setiap makhluk pada Dunia Malaikat.

Baik itu adalah kasta Malaikat, kasta Manusia, maupun kasta tertinggi seperti Dewa. Dengan Sang Pemimpin sebagai makhluk tertinggi di antara semua yang membuat pohon kehidupan menjadi titik pusat kekuatan.

Ia -Sang pemimpin- duduk di kursi singgah sana milikknya pada Nirwana. Menunggu banyak laporan dari para makhluk yang memiliki tugas darinya.

"Kau sudah melakukan tugasmu Seungkwan?" Tanya Sang pemimpin sembari membolak-balik tumpukkan kertas yang diberikan Seungkwan. Seungkwan menunduk pada Sang pemimpin sebagai jawaban.

"Sudah saya lakukan semua Tuan-ku." Ucap Seungkwan. Sang pemimpin tersenyum dan menatap ke arah Seungkwan yang berada di depan singgah sana milikknya.

"Mereka berhak mendapatkan semua itu, Seungkwan. Perjuangan selama 500 tahun lebih dalam hukuman dan bisa melakukan semua yang aku perintahkan itu adalah hal yang membuktikan kalau mereka memang sangat keras kepala. Bahkan tanpa memori, aku yakin mereka bisa bersama nantinya." Ucap Sang pemimpin diselangi senyuman kecil.

"Tuan-ku. Apakah anda tidak terlalu keras pada Dewa air Wonwoo dan Dewa udara Mingyu?" Tanya Seungkwan dengan menatap Sang pemimpin. Sang pemimpin menghentikan aktivitasnya dan ia tersenyum dengan bangga.

"Tidak, apa yang telah aku lakukan bukan kekerasan. Aku hanya memberikan mereka teguran. Karena untuk mencapai cinta sejati butuh perjuangan bukan? Apalagi Wonwoo sudah melakukan dosa besar dengan menembus Nirwana langit dengan sengaja untuk bisa bersama Mingyu. Padahal dia tidak sadar kalau memang mereka itu bisa saja jodoh bukan? Mereka yang terlalu bodoh. Terlalu terbawa nafsu." Jelas Sang pemimpin. Lalu Seungkwan sekali lagi mengangguk paham, menyetujui pendapat Sang pemimpin.

Sang pemimpin melanjutkan, "Salah mereka adalah melakukan apa yang Manusia lakukan di tempat suci ini. Mingyu aku jadikan Guardian semata-mata hanya untuk membuat jalan benang merah mereka semakin rumit. Dia yang mencetuskan Wonwoo untuk berbuat di luar peraturan Dewa air lainnya. Padahal jika mereka bersabar, ini tidak akan terjadi."

Seungkwan mengetuk jari pada dagunya. "Tuan-ku, apa yang sebenarnya anda rencanakan?"

Sang Pemimpin tersenyum lebar dan menatap ke arah Seungkwan.

"Kau tunggu saja."

"Baik, Tuan-ku Choi Seungcheol."

***

Wonwoo kini berada di atap Rumah sakit. Ia berdiri dengan tubuh tinggi dan tegapnya. Angin membawa helaian rambut Wonwoo berterbangan. Kedua tangan Wonwoo berada di dalam kantong celana. Seperti biasa, ia sedang mengecek keadaan portal dan juga mengantarkan para jiwa untuk berjalan menuju jembatan Nirwana. Wonwoo memakai setelan baju yang cukup formal. Bukan hitam, namun merah.

"Kau mau mengejek Sang pemimpin dengan berpakaian seperti itu?"

Wonwoo menatap ke arah sebuah suara. Suara itu tidak lain adalah temannya, Woozi. Woozi menepuk bahu Wonwoo sambil memerhatikan penampilan Wonwoo dari ujung kepala hingga ujung kaki.

"Ini juga karena-" Wonwoo ingin menyaut, namun enggan ia lakukan. Wonwoo hampir saja kelepasan. Bisa bahaya jika ada yang mengetahui ia tinggal serumah bersama dengan Mingyu.

Grim Reaper | MEANIE | END✔| REPUBLISH| Non Revisi VerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang