19. Give the benefit of the doubt✔

1.1K 220 28
                                    

"Woozi, apakah benar, Nak kamu tidak akan menjadi anakku lagi?" woozi berusaha untuk kuat, kini ia menemani Wonwoo menuju rumah sake. Woozi mengangguk.

"Maafkan aku, aku tidak—" wonwoo memeluk erat woozi, menggeleng.

"Tidak apa, Nak, jangan dipaksakan. Aku hanya tidak memercayai kalau akan secepat ini. Semua ini terlalu cepat. Maafkan kami. Maaf." woozi memeluk erat wonwoo dan menangis.

"Aku menyayangimu, Nak, aku sayang padamu. Maafkan kami, ya?"

woozi mengangguk. Sudah saatnya wonwoo meminum sake dan berjalan menuju pintu reinkarnasi.

"Appa pergi, ya? Appa sayang padamu. Sangat menyayangimu."

"Aku juga Appa. aku sangat menyayangimu dan Mingyu Appa."

"Ah, iya. Sebelum aku pergi, aku ingin menanyakan sesuatu."

"Apa itu, Appa?"

"Kenapa saat kamu menemui aku dan Mingyu. Kamu sudah sebesar ini? Padahal aku mengandungmu masih bayi."

Woozi tertawa pelan, "Semua itu terjadi karena memang setiap anak Dewa yang belum dilahirkan. Jika meninggal dan berubah menjadi Malaikat akan langsung sebesar diriku."

"Ah, jadi begitu, sekarang Appa bisa pergi dengan tenang setelah mendengar jawabanmu, Nak."

"Haha, Appa bisa saja."

"Senang melihat kamu tersenyum."

Wonwoo mengusap rambut Woozi sekilas, lalu membuka pintunya. Berjalan masuk ke dalam cahaya. Woozi hanya bisa menangis menatap kepergian Wonwoo ke dalam pintu tersebut.

"Selamat tinggal, Anakku ...."

"Aku akan menemuimu, Appa! Aku berjanji!"

"Eh?"

Sesaat Wonwoo mendengar perkataan Woozi, belum sempat ia membalas. Tubuhnya sudah menghilang di bawa cahaya.

***

"Sang pemimpin, aku ... aku ingin melakukan reinkarnasi." Ucap Woozi memohon.

Seungcheol menatap woozi, lalu memegang keningnya.

"Kau yakin? Setelah semua yang kau lakukan untukku?" woozi mengangguk.

"Aku tidak ingin menjadi Dewa tertinggi serta menjadi pendampingmu. Aku hanya ingin bersama orang tuaku. Jika kau mengizinkan, aku mohon ...." seungcheol menatap woozi dengan intens.

"Jika kau menginginkannya, aku akan mengabulkannya. Tetapi, kamu harus menjadi manusia biasa. Apakah tidak apa?" woozi mengangguk dan tersenyum.

"Selama aku bisa bertemu mereka. Aku akan melakukannya."

Seungcheol mengarahkan tangannya pada woozi, membuat sebuah cahaya merasuk dalam tubuh woozi. Mengambil segala kekuatan yang dimilikki oleh woozi.

"Mungkin kita memang tidak ditakdirkan bersama. Kau selalu menolak bahkan pada kelahiranmu menjadi Dewa. Selamat tinggal, Woozi."

Grim Reaper | MEANIE | END✔| REPUBLISH| Non Revisi VerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang