Suhu kota Seoul semakin terasa dingin. Sementara pekerjaan Wonwoo untuk menjemput para jiwa masih tetap berjalan.
Tak ada hari libur bagi pencabut nyawa seperti dirinya. Namun, hal aneh adalah kenyataan bahwa Wonwoo mendapat penambahan jiwa dalam jurnal laporan milikknya. Wonwoo masih menatap jumlah jiwa yang tertera dalam ponsel pintar catatan milik Junhui sang Pencatat Perbuatan.
"Kamu tidak mengada-ada, 'kan? Masa jiwa itu bertambah 10 jiwa. Kamu yang benar saja, Junhui."Junhui tersenyum kecil mendengar perkataan Wonwo. Ia memberikan bukti kalau wonwoo yang bahkan belum bekerja. Tetapi, sudah tercatat mendapat penambahan jiwa.
"Sebentar lagi kamu bisa naik ke Nirawana dan bereinkarnasi, Wonwoo. Seharusnya kamu senang."
Wonwoo memasukkan tangannya ke dalam kantung baju hoodie hitam milikknya.
"Tapi bagaimana bisa? Hari ini aku bahkan belum bekerja."
Jun mengedikan bahu, "Entahlah, dari jumlah 1004 jiwa, jiwa yang sudah masuk sudah sekitar 985 jiwa. Jadi ya, kamu sebentar lagi bisa lepas dari kukungan pekerjaan seorang Grim Reaper. Bukankah itu bagus?"
"Ini terlalu janggal. Kamu tidak diberi tahu apapun mengenai kenyataan jumlah jiwa yang aku ambil, Jun?" Jun menggeleng dan memegang bahu Wonwoo yang cukup lebar.
"Jika aku tahu, aku tidak akan mengatakkan apapun juga mungkin? Maafkan aku. Ah! Aku permisi dulu, dadah, Wonwoo!"
Jun membuka portal dan menghilang dari hadapan Wonwoo. Lalu, Wonwoo yang heran dengan keadaannya sekarang hanya bisa duduk di bangku atap rumah sakit tempat markas besar milikknya.
"Bagaimana bisa jiwa yang aku ambil bertambah sebanyak itu?"
Wonwoo menatap ke arah bangunan di seberang rumah sakit, merenungi apa yang menjadi kemungkinan.
"Apa mungkin Woozi yang melakukannya? Ah! Mana mungkin, 'kan?" Lanjut Wonwoo, "Tidak mungkin ...."
"Hum, Aku harus mencari Mingyu. Bisa saja dia yang melakukannya."
Wonwoo memejamkan matanya-fokus-berusaha untuk melihat keberadaan Mingyu dengan penglihatan jarak jauhnya.
"Ah, Mingyu di sana ...."
Dalam penglihatan Wonwoo, Mingyu sedang menyantap sup iga sapi dengan lahap di dalam sebuah restoran. Tanpa pikir panjang. Wonwoo membuat pusaran portal hitam dan pergi ke tempat Mingyu berada. Wonwoo berjalan pelan dengan tangan yang di lipat pada dada. Wonwoo memandangi Mingyu yang sangat menikmati makanannya.
"Enak, ya?" Tanya Wonwoo.
Ia mengambil kursi kosong di depan Mingyu, sambil menatap kekasihnya yang sangat lahap saat makan.
"Slurppp ... ah! Enak!"
Mingyu baru saja menghabiskan kuah sup iga sapi. Awalnya Mingyu tidak sadar mengenai kehadiran Wonwoo, karena sedang fokus makan. Namun, tanpa sengaja ia menatap Wonwoo yang sudah duduk manis di bangku restoran.
"Hum? Hah? Wo ... Wonwoo?"
Mingyu mengusap matanya, kaget dengan kedatangan Wonwoo yang tiba-tiba.
"Sudah selesai makan? Ada sesuatu yang ingin aku tanyakan."
Mingyu meminum air dan melihat Wonwoo yang tampak sangat serius.
"Ada apa sayang? Sampai repot datang ke sini mendatangiku."
Wonwoo menjentikkan jarinya untuk menghentikan waktu pada restoran. Semua yang berada disana bagaikan video yang di-pause dan terhenti.
"Kamu ... yang diam-diam membuat daftar jiwa bertambah untukku, 'kan?"
![](https://img.wattpad.com/cover/180036500-288-k843861.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Grim Reaper | MEANIE | END✔| REPUBLISH| Non Revisi Ver
FanfictionDosa adalah dosa, dan kau harus menebusnya dengan mengantarkan 1004 orang untuk bisa terlahir kembali 2019 Fanfiction #BXB #MEANIE Start : 8/03/19 End : 10/11/19 #Rank : 159 [Meanie] #Rank : 32 [Meanie] 20-9-2020