10. Touch my hand✔

1.8K 325 88
                                    

Wonwoo mendengar semua percakapan Mingyu dan Seungkwan. Ia sempat tidak sadar untuk beberapa saat. Ia bangun dan tetap memejamkan matanya. Entah, ini memang disengaja atau tidak. Yang pasti ia sudah mengetahui sedikit mengenai situasi yang terjadi. Ia duduk dan memegang dagunya sambil termenung, "Apakah yang aku lihat di dalam mimpi itu adalah Mingyu?" Ia menggelengkan kepala, "Tidak, itu tidak mungkin Mingyu. Pasti bukan dia. Mungkin yang aku dengar itu hanya masalah mereka saja.

Tetapi, mengapa harus membahas karma dan juga batasan? Sebenarnya apa yang mereka maksud?" Ia menghela nafas, ia mencoba menemukan jawaban. Namun, tetap tidak ada. Hingga akhirnya ia memutuskan untuk pergi ke-suatu tempat untuk menenangkan diri.

***

Ketika pagi menyambut, Wonwoo sudah berada di meja makan dengan mata hitam bak seekor panda. Ia memakan salad dan juga meminum air lemon hangat untuk menenangkan pikiran. Dilain pihak, Mingyu yang baru bangun dari tidur, membuka kulkas dan duduk di hadapan Wonwoo yang sedang melamun. Mingyu meminum air es dari botol sambil memerhatikan.

"Wonwoo-ssi?" Mingyu melambaikan tangannya dan menatap Wonwoo.  Yang dipanggil hanya diam seribu bahasa.

Mingyu yang heran memutuskan untuk mendekat. Kemudian, menyentuh bahu Wonwoo. Wonwoo melihat ke arah Mingyu dengan tatapan kosong, "Kenapa kamu melamun?" Tanya Mingyu penasaran.

Wonwoo meletakkan garpu dan pisaunya di atas meja. Ia memutuskan untuk meninggalkan Mingyu yang terlihat bingung akan perlakuan Wonwoo.

"Hei, kenapa kamu malah pergi, Won?" Mingyu tidak menyerah, ia mengikuti Wonwoo yang berjalan masuk ke dalam kamar.

BRAK!

Wonwoo menutup pintu dan tidak membiarkan Mingyu masuk ke dalam kamarnya.

"Wonwoo? Ada apa sebenarnya?" Mingyu kembali mengetuk pintu kamar Wonwoo.

Wonwoo merebahkan diri di atas kasur dan menatap langit-langit kamarnya, "Mingyu ...." Wonwoo  akhirnya membuka suara dan berkata, "Apa kita dulu pernah saling mengenal di kehidupan sebelumnya?" Mingyu terdiam kala mendengar pertanyaan Wonwoo. Jantungnya berdetak keras, ia memejamkan matanya erat dan berusaha untuk tenang, tampak sekali jika ia takut.

"Mingyu? Kenapa tidak menjawab?" Wonwoo kembali bertanya. Mingyu menunduk dalam. Masih tidak ada respon dari Mingyu di balik pintu. Wonwoo-pun memutuskan untuk membuka pintu kamar dan melihat kondisi Mingyu, "Kamu kenapa?" Mingyu menggeleng pelan.

"Tidak ada, Wonwoo. Sepertinya aku harus pergi, ada jadwal yang harus aku lakukan. Aku permisi." Mingyu membuka portal dan pergi. Wonwoo meremas selimutnya, ia masih kaget karena akhirnya ia mampu melihat mimpi apa yang selama ini selalu menghantuinya dan membuat tidurnya tidak pernah tenang selama menjadi grim reaper. Ia juga yakin, tampaknya sosok itu adalah Mingyu.

"Giliran aku mendekat. Dia malah menjauh, aneh." Gumam Wonwoo.

***

Wonwoo berjalan dengan wajah tanpa emosi. Memakai setelah baju berwarna hitam khas kala harus mengambil jiwa. Tatapan matanya fokus pada sosok manusia tampan yang dikelilingi perempuan sebanyak 4 orang. Mereka duduk dalam pangkuan sang pria.

"Wonwoo, dia pelaku kejahatan seks. Sebaiknya kita tunggu ajalnya, atau kamu mau aku langsung saja?"

Wonwoo duduk di atas meja sambil bersila. Ia menatap orang tersebut.

Grim Reaper | MEANIE | END✔| REPUBLISH| Non Revisi VerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang