"Kamu tahu, Orang Tuamu sudah bersama, Woozi." Kata Junhui yang kini duduk di sebuah bangku di taman rumah sakit.
Woozi menatap Junhui yang sudah duduk di sampingnya. Jun bertemu dengan dirinya dan memberikan teraktiran makana setelah seharian bekerja menjadi Grim Reaper.
"Aku tahu, Jun." Woozi menyeruput ramyeon kesukaannya dengan sangat lahap.
"Kamu tidak mau memberitahukan Wonwoo dan Mingyu jika kamu anak mereka?" Ucap Jun.
Woozi berhenti mengunyah, menatap Jun dengan tatapan yang menusuk.
"Lebih baik kamu makan, Jun. Sebelum aku minta pada Sang Pemimpin untuk membungkam mulutmu." Jun tersenyum lebar mendapat reaksi seperti itu dari Woozi.
"Maaf. Aku hanya kasian melihatmu dalam posisi seperti ini, kamu sangat bekerja keras agar Wonwoo dan Mingyu bisa reinkarnasi lebih cepat. Iya, 'kan?" Tanya Junhui.
Woozi mengangguk, "Ya memang benar. Lagipula, aku tidak bisa reinkarnasi bersama Orang Tuaku. Bayaranku untuk mereka adalah pengabdianku pada Sang Pemimpin." Kata Woozi sambil menatap langit Pagi hari.
Woozi, tampak seperti seorang anak yang sangat kuat. Padahal nyatanya ia rapuh, lemah dan juga menyedihkan. Woozi sangat ingin memeluk Wonwoo dan Mingyu sebagai semestinya. Tetapi, sayang tak bisa ia lakukan.
"Begini saja aku sudah senang. Setidaknya, aku pernah menghabiskan beratus tahun bersama Appa."
Jun mengambil segelas bir dan mengetukkan pada botol susu yogurt yang ia minum.
"Cheers!"
***
"Gyu, kamu mau mengajakku ke mana, sih?"
Wonwoo menatap Mingyu yang sudah menggenggam tangannya. Membuka portal dan berada pada sebuah tempat. Gang yang cukup kecil disertai banyak sekali kucing.
"Diam dulu, aku sedang ingin menunjukan sesuatu padamu, sayang."
Wonwoo menaikan alis, dia bingung dengan maksud Mingyu.
"Baiklah, baiklah."
Wonwoo sudah berada disuatu tempat. Sebuah rumah besar dengan nuansa cat abu. Lampunya tidak menyala dan sangat sunyi. Sementara Wonwoo menatap rumah tersebut. Mingyu masuk ke dalam masih dengan menggandeng tangannya. Mengarahkan tangan pada sebuah pintu untuk di buka.
"Kamu mau bunuh diri, Tuan Kang?"
Mingyu membuka suara, menatap seorang pria yang sudah memegang banyak obat di tangannya. Tubuh pria itu tampak sangat kuyu.
"S-siapa kamu?! Kenapa kamu tahu namaku?!" Pekik orang tersebut.
Mingyu melepas genggamannya pada Wonwoo, membuat obat tersebut terhempas dari pria yang akan bunuh diri itu.
"Jalaninlah hidupmu dengan baik. Kamu akan butuh ini."
Mingyu menyerahkan sebuah kue bertuliskan 'Happy Birthday' dan juga sebuah minuman isotonik. Suara ponsel terdengar dari kantong celananya.
"Siah-ya? Kamu di depan rumah Ayah, Nak? B-baiklah Ayah akan ke sana!"
Mingyu tersenyum menatap pria yang sudah berterimakasih padanya berkali-kali dan pria itu berlari keluar.
"Ck, maksudmu apa memperlihatkan aku hal seperti ini?"
Setelah selesai melakukan tugas. Mingyu kembali menggenggam tangan Wonwoo. Ia tersenyum senang.
"Hanya memberitahukan, bahwa pekerjaanku seperti ini."
Wonwoo mengerlingkan mata, "Kamu mau menghinaku? Aku setiap hari mengambil jiwa Manusia." Mingyu tertawa pelan.
![](https://img.wattpad.com/cover/180036500-288-k843861.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Grim Reaper | MEANIE | END✔| REPUBLISH| Non Revisi Ver
FanfictionDosa adalah dosa, dan kau harus menebusnya dengan mengantarkan 1004 orang untuk bisa terlahir kembali 2019 Fanfiction #BXB #MEANIE Start : 8/03/19 End : 10/11/19 #Rank : 159 [Meanie] #Rank : 32 [Meanie] 20-9-2020