11. Can I?✔

1.8K 313 65
                                    

Wonwoo mendengus dan melamun di kamar. Semua ingatan aneh yang tak pernah ia bayangkan ada dalam otaknya saat ini. Wonwoo hanya bisa mengeluarkan air mata menahan sesak, sakit dan juga pedihnya mengingat alasannya menjadi seorang grim reaper.

Dahulu, Wonwoo mendengar. Jika seorang grim reaper berhasil membawa 900 jiwa ke Nirwana, maka ingatannya akan kembali. Inilah yang terjadi pada Wonwoo, ia telah mengingat semua memori di masa sebelum menjadi sosoknya saat ini.

Wonwoo belum siap, ia kaget dengan segala ingatan yang masuk dan membuatnya tersiksa. Karena semua kini sangat jelas.

"Kim Mingyu ...." Wonwoo bergumam, ia meremas dadanya dengan buku jari tangannya. Dalam ingatan Wonwoo, Mingyu selalu memperlakukannya dengan lembut.
Entah itu memeluknya, menciumnya dan menyayanginya. Hal ini lah yang membuat Wonwoo merasa sangat sesak.

"Jadi ... jadi ini alasanmu menghapus ingatanku, Sang pemimpin?" Ucapnya dengan tatapan menyedihkan ke arah langit kamar.

"Kalau begini caranya. Lebih baik kamu hapus saja ingatanku. Aku tidak mau mengingat memori menyesakkan ini!" Wonwoo kembali memejamkan mata dan kali ini membuat seluruh tubuhnya terbalut selimut.

"Suaramu sangat terdengar jelas dalam pendengaranku, Wonwoo."

Mingyu tanpa permisi telah duduk di kasur Wonwoo. Wonwoo yang mendengarnya langsung berbalik membelakangi Mingyu. Menyembunyikan rasa sedih yang ia rasakan.

"Wonwoo-ssi, apa yang terjadi? Kamu tidak ingin mengatakannya?"

Mingyu kini berbaring, ia memaksakan diri untuk mendekati Wonwoo. Sementara Wonwoo tidak menjawab pertanyaan Mingyu.

"Kenapa kamu masuk? Cepat keluar dari kamar ini. Aku tidak apa. Jadi, tidak usah banyak tanya."

Mingyu tahu Wonwoo menangis, ia dengan berani memeluk Wonwoo dari belakang tubuhnya, bahkan Mingyu mengeratkan pelukannya agar ia bisa menenangkan Wonwoo.

"Jangan menolakku. Aku mohon, Wonwoo." Ucap Mingyu dengan lirih.

Wonwoo saat ini diliputi keraguan dan rasa takut luar biasa. Namun, pada akhirnya ia pasrah dengan perlakuan Mingyu.

"Apa yang terjadi, Wonwoo?" Tanya Mingyu, pelan.

"Kenapa kamu mau tahu? Ini bukan urusanmu, Kim."

Wonwoo menutup matanya dan berpura-pura seolah ia tidur, padahal sebenarnya Wonwoo berusaha untuk menahan rasa sesak di dalam dada.

"Baiklah, jika kamu tidak ingin aku tahu. Tapi aku punya satu permintaan padamu, Won."

"Apa yang kamu minta, Mingyu?"

Mingyu semakin erat memeluk Wonwoo dan ia membuat keningnya menempel pada leher Wonwoo. Mencari kehangatan pada sosok abadi di hadapannya. Lalu, Mingyu membuat Wonwoo berpindah posisi menghadap padanya, ia membelai pipi Wonwoo dengan kehati-hatian. Wonwoo enggan untuk membuka kedua kelopak matanya.

Mingyu menghembuskan napas, tepat di depan wajah Wonwoo. Membuat Wonwoo meremas tangannya sendiri, "Kamu tahu, Wonwoo? Aku ini bisa membaca pikiranmu."

Wonwoo masih bertahan untuk tidak membuka mata dan tidak menatap Mingyu. Sambil menikmati setiap detik sentuhan lembut jari Mingyu pada wajahnya.

"Aku mendengar pikiranmu ... jika kamu mengatakan mengingat semua memorimu, Wonwoo. Apakah yang telah aku dengar dari pikiranmu itu benar?" Wonwoo hanya diam. Ia tidak menjawab.

Grim Reaper | MEANIE | END✔| REPUBLISH| Non Revisi VerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang