22. To Fall For✔

1.1K 209 41
                                    

🔥🔥🔥

"Maaf kalau aku menyulitkanmu. Antar aku hingga halte bus terdekat saja. Sekali lagi aku minta maaf, Mingyu."

mingyu mengemudikan motornya dengan cukup lamban. Sebenarnya ia kaget mendengar ucapan pertama kali wonwoo siuman.

"Mingyu, aku mau pulang."

Tentu saja mingyu menuruti kemauannya.

Entah hanya perasaannya atau dia terlampau sensitif pada wonwoo yang baru saja kenal dengannga. Tapi, wonwoo tampak pucat dan hal ini yang membuat dirinya khawatir pada wonwoo.

Mereka sampai di halte, mingyu mengambil helm yang wonwoo pakai. Rambut wonwoo yang lurus berterbangan dengan indah. Lagi-lagi Mingyu menelan ludahnya sendiri kala menatap wonwoo yang terburu-buru berjalan sembari membenarkan kacamata bulatnya. Memasuki bus yang kebetulan datang tepat saat dia telah turun dari motor.

"Terimakasih, Mingyu-ssi."

kepala wonwoo menyembul sebentar saat pintu bus belum tertutup, kemudian melambaikan tangannya ketika dia sepenuhnya masuk ke dalam sana.

Mingyu menghela napas, dadanya terasa sesak tanpa sebab. Terutama ketika wonwoo meminta pulang dan pergi meninggalkannya. Detak jantungnya semakin keras dan membuatnya menggila.

Oleh sebab itu, mingyu memarkirkan motornya dan mengunjungi Rumah Sakit untuk mengecek keadaan sebenarnya. Tidak hanya sebentar, ia sudah merasakan rasa sesak ini, dan ini cukup mengganggu. Ia tidak mau memikirkan hal buruk. Hanya saja dadanya benar-benar sesak.

"Jadi ada apa denganku, Dok?"

Dokter dengan papan nama Wen Junhui tersebut menatap laporan tes paru-paru di dalam monitor komputernya.

"Paru-paru dan jantung anda dalam keadaan sangat baik. Tidak ada masalah. Anda sehat. Oiya, kemarin kamu menelponku dan tidak jadi. Orang itu bagaimana?"

mingyu menatap monitor tersebut, menggeleng pelan tidak memercayai. Bersih, semua yang ada dalam gambar tersebut sangat bersih.

"Ah, orang itu. Entahlah, aku rasa dia baik-baik saja. Kemarin dia minta pulang. Uhm, ini hasilnya tidak kamu manipulasi, 'kan?" junhui berdeham lalu menatap wajah mingyu yang sangat serius.

"Aku memiliki kenalan dalam bidang Psikiater. Mungkin yang terjadi padamu adalah stress akibat tertekan. Jika kamu ingin, kamu bisa menemuinya dan konsultasi."

Mingyu menatap tajam Jun, lalu meninggalkan dokter tersebut dalam keadaan heran.

"Aneh."

***

"Dia kira aku gila apa?!"

Pekik mingyu ketika keluar dari ruangan Dokter. Semua orang yang berada di sekitar mingyu hanya diam memerhatikan kelakuan yang mingyu perlihatkan. Kemudian mingyu menggaruk kepalanya canggung karena malu.

Ia berjalan keluar rumah sakit. Mingyu merasakan hal aneh pada genggaman tangannya, saat ia melihat. Kartu nama psikiater, Boo Seungkwan.

"Aneh, tadi aku tidak mengambil ini." mingyu menatap kartu nama tersebut.

Deg!

Seperti di sihir. Mingyu berjalan menuju ruang psikiater. Saat tiba di depan ruangan dengan papan nama Boo Seungkwan. Mingyu menghela nafas dan membuka pintunya.

Grim Reaper | MEANIE | END✔| REPUBLISH| Non Revisi VerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang