18. The best of both worlds✔

1.3K 220 13
                                    

Saat Wonwoo baru menjadi Grim Reaper. Ia hanya dibuat bingung harus melakukan apa. Karena mengambil jiwa adalah hal rumit yang pertama kali harus ia kuasai dan ia pahami.

Ditengah perasaan gundah karena menjadi malaikat maut, seseorang tersenyum dan memberikan juluran tangannya pada Wonwoo. Wajahnya sangat imut, bahkan ia tidak paham mengapa sosok itu bisa menjadi malaikat sepertinya. Dosa besar apa yang telah dilakukan olehnya.

"Aku Woozi, siapa namamu?" Ia menatapnya, dan menerima uluran tangannya.

"Wonwoo, namaku adalah Wonwoo."

Ia tersenyum, lalu saat itulah mereka menjadi partner luar biasa. Menghadapi banyak jiwa keji yang patut dihukum, atau jiwa baik yang dijemput dengan belas kasih yang menaunginya.

"Sudah makan, Wonwoo Hyung?"

Woozi memberikan yogurt dan roti pisang pada Wonwoo, ia menyambutnya dengan senyuman.

"Terimakasih, kamu tahu saja aku belum makan, Woozi. Memang kamu partner terbaikku!" Woozi tersenyum padanua, lalu menikmati roti bersamanya di base camp mereka— rumah sakit.

Tidak hanya itu saja. Bahkan saat Wonwoo mengalami kebosanan dengan rutinitas mengambil jiwa manusia. Ia selalu saja memberikan Wonwoo semangat untuk terus maju.

Siapa yang akan menyangka bahwa Woozi sekarang adalah anaknya sendiri. Seseorang yang ia selalu harapkan baik-baik saja.

Wonwoo Pov

"Appa?"

Woozi memelukku dengan erat di atas kasur. Sementara aku membenarkan poninya yang berantakan. Demam tubuhnya sudah turun, serta luka pada tubuhnya juga berangsur membaik. Aku cukup lega melihatnya sekarang. Aku memeluk Woozi dengan lembut. Menikmati setiap detik yang ada dunia ini.

Wonwoo pov end

"Nak, ternyata sejauh ini kamu bersamaku. Menemani dan kita melakukan banyak hal yang menyenangkan bersama." Woozi tersenyum, lalu mengangguk.

"Aku bahagia, sangat bahagia saat bersamamu selama ini, Wonwoo Appa."

"Aku dan Mingyu akan reinkarnasi beberapa hari lagi. Apa kamu akan ikut?"

Woozi menelan ludahnya sendiri, tersenyum memaksakan diri dan menatap mata wonwoo. Ia menggeleng pelan.

"Maafkan aku. Sang Pemimpin tidak akan mau melepaskan aku untuk reinkarnasi. Aku sudah dipilih olehnya." Wonwoo menatap sendu.

"Dipilih apa, Nak?" Woozi memegang pipi Wonwoo juga.

"Aku ... aku adalah yang dipilih untuknya dan akan menjadi sosok yang bertanggung jawab untuk dimensi alam ini, Appa. Selama aku menjadi Grim Reaper, aku tidak hanya melakukan pekerjaan itu saja. Aku juga mengawasi segalanya untuk 'Dia' dan saat kalian bersama nantinya, aku tidak akan terlahir kembali dan pergi bersamanya."

"Jadi kita akan berpisah?"

Woozi mengangguk dan memeluk erat Wonwoo.

"Jangan bersedih, kita sudah melewati kurang lebih 500 tahun bersama, aku rasa semua itu sudah lebih dari cukup. Aku hanya ingin kalian bersama. Lalu, hidup bahagia dengan masa depan kalian nanti. Tidak ada lagi karma buruk untuk kalian."

"Apa tidak ada jalan agar kamu menjadi Anakku lagi?"

Woozi terdiam, dia tidak tahu lagi harus membalas perkataan Wonwoo dengan apa. Bagaimanapun ini sudah titah dari Sang Pemimpin dan ia harus mewujudkannya.

"Aku akan selalu ada di Nirwana, Appa tidak perlu takut. Aku hanya ingin kalian tidak melakukan karma buruk dan menjalani kehidupan dengan baik. Itu saja."

Grim Reaper | MEANIE | END✔| REPUBLISH| Non Revisi VerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang