12. Our Destiny✔

1.9K 291 88
                                    


Tw :  Adult content! Sex scene 🔞


"Wonwoo Hyung. Apa kamu sudah makan?"

Woozi menatap Wonwoo yang berbaring di atas kursi—atap perkumpulan mereka. Ia memberikan sebuah roti pada Wonwoo. Wonwoo menggeleng, menolak pemberian Woozi. Kemudian menghela napas.

"Ada apa, Hyung?" Tanya Woozi.

Wonwoo memejamkan matanya, kembali menghela napas. Berharap masalahnya sedikit terangkat dan berkurang. Woozi yang melihat  kondisi Wonwoo, menyentuh pelan pundaknya.

"Tidak mau menceritakan padaku, Wonwoo hyung?" Wonwoo mengarahkan netranya pada Woozi yang telah berdiri tepat di hadapannya.

"Kemarilah ... Woozi."

Wonwoo menepuk tempat duduk kosong. Wonwoo berada dalam posisi duduk yang sangat elegan, dan Woozi kemudian mengikuti, ia duduk di samping Wonwoo.

"Hum ... Woozi, dengar, ini hanya sebuah cerita dari temanku. Bukan aku sendiri yang memiliki cerita ini. Jadi, jangan bertanya macam-macam." Woozi mengangguk—menyesap yogurt cokelat kesukaannya dengan nikmat.

"Baiklah. Aku paham, Hyung. Jadi kamu mau menceritakan apa?"

Wonwoo mengambil nafas, berusaha mengumpulkan kekuatan untuk bercerita. Ia menoleh dan menatap Woozi.

"Kamu tahu, kan? Kalau Malaikat pencabut nyawa seperti kita akan mendapatkan kembali ingatan saat berhasil mengantar 900 jiwa ke Nirwana. Temanku ingatannya baru saja muncul."

"Ah! Jadi kamu memikirkannya sejak tadi?" Tanya Woozi. Wonwoo mengangguk.

"Ya, kurang lebih seperti itu. Karena temanku kesulitan. Jadi, aku memikirkan hal itu. Bagaimana jika seseorang dari masa lalunya saat sebelum menjadi Grim reaper muncul? Tentu, akan sangat sulit, kan?" Kata Wonwoo.

Woozi mengangguk, ia menggigit roti yang berada pada genggamannya.

"Ya, pasti akan sangat sulit. Apalagi, setahuku, untuk menjadi seperti kita. Kenangan buruk cukup berperan penting. Lalu, kenapa kamu memikirkannya? Lagi pula, jika itu adalah temanmu, harusnya aku mengenal siapa dia. Siapa orang yang kamu maksud?" Tanya Woozi.

Wonwoo menelan ludahnya sendiri, "Y-ya, ada, pokoknya dia temanku ..." Jawab Wonwoo gugup, ia melanjutkan, "Hum ... dia tidak ingin mengingat masa lalunya. Karena sangat menyakitkan, jadi apa yang harus dia lakukan?" Woozi menyesap lagi yogurtnya. Kemudian menjilat sekitaran bibirnya.

"Menurut yang aku tahu, ingatan itu dikembalikan karena Sang Pemimpin ingin Grim Reaper mengevaluasi diri dan bertahan saat tahap terakhir akan melakukan reinkarnasi. Jadi, jika dia bisa melewatinya. Dia akan mendapatkan bonus pemaafan luar biasa. Sebaliknya, jika tidak. Berarti dia akan berubah sesuai kemauan Sang Pemimpin tanpa mempertimbangkan permohonan dan kesungguhannya."

Wonwoo berusaha tegar, "Ya, kamu benar, Woozi. Terimakasih sudah mendengar cerita ini." Balas Wonwoo.

Woozi menatap ke arah Wonwoo yang menundukkan kepala.

"Ini ... ceritamu, Wonwoo?" Wonwoo kembali menggeleng, mengelak pertanyaan Woozi.

"Hah ... apa sulitnya jujur padaku, Wonwoo hyung?" gumam Woozi yang membuka portal, "Aku pergi dulu." Woozi masuk ke dalam portalnya dan menghilang dari hadapan Wonwoo.

"Kenapa sulit untuk jujur, ya?" Gumam Wonwoo.

Wonwoo berdiri dan menepuk-nepuk pipinya sendiri, berusaha agar tetap fokus dan tidak memikirkan mengenai masa lalunya lagi.

Grim Reaper | MEANIE | END✔| REPUBLISH| Non Revisi VerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang