🍃🍃🍃
"Wonwoo, jangan salahkan Sang Pemimpin. Dia melakukan hal itu karena kita pasti mampu melewatinya." Wonwoo memeluk erat Mingyu, enggan untuk melepaskan.
"Tetap saja. Seharusnya tidak secepat ini ... bahkan aku baru mengingatmu dan masa lalu kita. Kenapa kita harus begini?" Mingyu mencium kening Wonwoo, membuat Wonwoo sedikit lebih tenang.
"Karena dia mungkin tahu, kalau aku yang pergi duluan. Kamu akan lebih sedih lagi." Lidah Wonwoo kelu. Bola matanya bergetar. Tampak sekali Wonwoo gugup dengan apa yang terjadi pada mereka.
"Kalau aku yang pergi, aku akan berubah menjadi apapun dan kamu pasti tidak akan sanggup melihat aku seperti itu, 'kan?" Lanjut Mingyu.
Wonwoo mendengus, meletakkan telinga kanannya tepat di dada kiri Mingyu. Di mana merupakan area jantung kekasihnya berada. Wonwoo memejamkan mata.
"Kenapa kamu diam saja sayang?"
Wonwoo memegang dada kiri Mingyu dengan telapak tangannya.
"Kita sangat aneh, kita sudah mati. Tetapi, masih bisa makan, memiliki detak jantung dan suhu seperti Manusia. Sungguh, aneh. Aku tidak memahami maksud dari Sang Pemimpin menciptakan kita."
"Semua pasti ada alasannya, hidup kita juga seperti itu. Ada maksud dibalik ia menciptakan kita seperti ini, Wonwoo."
"Benar juga, semua itu yang selalu menjadi tujuan dari setiap Makhluk di dunia ini."
Mingyu memainkan rambut Wonwoo, "Kalau aku berbuat bodoh, apakah Sang Pemimpin akan marah padaku?" mingyu heran, lalu melihat wonwoo yang menatap dadanya.
"Maksudmu?"
Wonwoo mengeluarkan sebuah kekuatan pada tangannya. Cahaya biru dan terang muncul pada telapak tangan Wonwoo. Wonwoo memegang dada kiri Mingyu, kemudian ia memegang dadanya sendiri dengan tangan lainnya.
"Wo ... Wonwoo! Apa yang kau lakukan! Akhhh, aghhh! Sakit!" Cahaya itu masuk ke dalam jantung Mingyu. Ia berteriak sekuat tenaga karena rasa panas seolah bola api masuk ke dalam tubuhnya.
Wonwoo memejamkan matanya. Terus melanjutkan apa yang ingin ia lakukan. Jantung Mingyu perlahan berubah warna setengahnya. Dari warna merah menjadi setengah biru dan merah. Begitupun dengan Wonwoo. Wonwoo sendiri sejak awal juga menahan sakit luar biasa menjalar dalam tubuhnya.
Wonwoo nekat. Ia sangat nekat melakukan penyatuan diri pada tubuh mereka.
"Arghhh, Wonwoo!!"
Deg! Deg!
"Akhhh!"
"Maaf, maafkan aku, Gyu. Akkhhh!"
Cahaya mengelilingi tubuh mereka berdua. Tampak sebuah benang berwarna merah menjalar satu sama lain dan menyatu pada tubuh mereka. Setelah selesai melakukan penyatuan. Mereka tidak sadarkan.
***
Dari segala macam hal yang Sang Pemimpin atasi. Mingyu dan Wonwoo termasuk kasus yang sulit ditangani dalam kehidupan Nirwana. Ia mengetuk-ngetukan jari pada meja putih yang tampak sangat mewah dengan ukiran yang indah.
"Padahal aku sudah memperingati mereka. Memang dasar, mereka sangat keras kepala sekali." Kata Seungkwan.
Ia tidak habis pikir dengan perbuatan Mingyu dan Wonwoo yang ia lihat dari layar pengamatan milik Seungcheol.
"Kamu tahu, 'kan? Mereka tidak akan bisa terpisah. Bahkan saat reinkarnasi nanti. Mereka sebenarnya sudah melanggar aturan. Tapi sayang, aku sudah melakukan perjanjian dengan Woozi-Anak Mingyu dan Wonwoo- Oh! Cepat bawa Woozi ke sini, dia harus membayar kesalahan orang tuanya di hadapanku. Cambuk dia 500 kali." Seungkwan mengangguk, lalu menghilang dan pergi untuk membawa Woozi bersamanya.
![](https://img.wattpad.com/cover/180036500-288-k843861.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Grim Reaper | MEANIE | END✔| REPUBLISH| Non Revisi Ver
FanfictionDosa adalah dosa, dan kau harus menebusnya dengan mengantarkan 1004 orang untuk bisa terlahir kembali 2019 Fanfiction #BXB #MEANIE Start : 8/03/19 End : 10/11/19 #Rank : 159 [Meanie] #Rank : 32 [Meanie] 20-9-2020