Chapter 1

1.4K 165 8
                                    

Tepat pukul 8 malam waktu setempat, orang-orang di Seoul fokus terhadap satu tayangan televisi, dan mungkin saja ini juga terjadi di seluruh Korea Selatan.

Tak ketinggalan orang-orang yang berada di jalan pun ikut menghentikan langkah mereka demi melihat siaran penting ini. Seperti di sebuah jalan di Gangnam, para pejalan kaki berhenti untuk melihat sebuah layar besar yang terpasang pada sisi sebuah gedung.

Layar itu memperlihatkan gambar close-up dari seorang pria yang terlihat tampan sekaligus cantik. Dia adalah Kim Jaejoong, seorang juru bicara dari tim detektif yang sedang menyelidiki kasus yang menggemparkan masyarakat Korea tiga bulan terakhir ini. Walaupun bukan selebriti, banyak sekali orang yang mengidolakannya. Selain karena kinerjanya yang hebat, dia juga dipuja atas wajah rupawannya. Bahkan saat ini, semua orang tanpa sadar menahan napas mereka ketika Jaejoong memberikan penjelasan.

Sementara itu, hal yang sama terjadi di ruangan tempat pria tersebut melakukan konferensi pers. Para pencari berita yang harusnya mencatat hal-hal penting yang disampaikan Jaejoong, malah terpaku pada pesona sang detektif.

"Sampai saat ini, baru itu yang bisa kami sampaikan. Terimakasih."

Setelah mengucapkan hal tersebut, Jaejoong membungkuk dan segera pergi meninggalkan ruangan tersebut.

Para wartawan yang tadinya terpaku kemudian tersadar dan buru-buru melontarkan pertanyaan, tapi Jaejoong tidak menghiraukannya sama sekali, ia terus berjalan dengan tegap hingga akhirnya menghilang di balik pintu.

.

Jaejoong memasuki sebuah ruangan yang terlihat seperti ruangan kerja. File-file menumpuk di dalam rak-rak yang berjajar menempel pada didinding. Terdapat empat meja kerja di sana dan satu meja besar yang kini tengah dikelilingi oleh beberapa orang.

"Hyung, kau hebat sekali, aku yakin fansmu akan bertambah haha" Junsu segera menghampiri Jaejoong yang masih berdiri di depan pintu dan memeluknya sambil menggoyang-goyangkan tubuh Jaejoong.

"Yak lepaskan!" Dengan sekuat tenaga Jaejoong berusaha melepaskan diri dari pelukan Junsu.

"Tsk kasar sekali. Kalau semua orang tahu sikapmu yang sebenarnya kau tidak akan punya penggemar lagi."

"Sayangnya orang lain tidak akan tahu Junsu-yah" Jaejoong mengedipkan matanya kepada Junsu yang sedang memanyunkan bibirnya. Lalu ia menghampiri dua pria tampan yang tengah terkekeh melihat kelakuan mereka berdua.

"Sudahlah, sekarang kita harus fokus kembali untuk menyelesaikan kasus ini." pria bermata musang yang merupakan ketua tim mereka menghampiri Jaejoong dan menepuk bahunya. "Ayo kita harus memeriksa hasil identifikasi jasad korban."

"Dan kalian berdua pergilah bertanya pada saksi." Tunjuknya pada Junsu dan Yoochun.

"Baik ketua" ketiganya menjawab dengan serempak.

.

Setibanya di rumah sakit tempat korban terakhir disimpan, Jaejoong dan Yunho segera mendatangi kamar mayat, di sana telah ada Shim Changmin, ahli forensik yang bertugas untuk mengidentifikasi korban.

"Adakah hal janggal yang kau temukan Changmin-ssi?" Yunho bertanya sambil membuka kain putih yang menutupi korban.

"Tidak ada, selain dadanya yang terbuka dan jantungnya tidak ada."

Kemudian Changmin menyerahkan berkas-berkas hasil identifikasinya kepada Jaejoong.

"Baiklah, sebaiknya sekarang kita pergi Jaejoong-ssi"

"Baik ketua"

.

Sementara itu Yoochun dan Junsu pergi ke tempat tinggal saksi yang pertama kali menemukan korban.

"Kau yakin dengan apa yang kau lihat?"

"Aku yakin sekali. Saat itu matahari sudah meninggi sehingga aku bisa melihat jelas keadaan mayatnya. Aku jelas-jelas melihat dia memiliki kuku yang panjang dan taring mengintip dari sela-sela bibirnya."

"Baiklah, terima kasih atas kerjasamanya"

Kemudian mereka berdua meninggalkan tempat tersebut dan berjalan menghampiri mobil Yoochun yang terparkir di pinggir jalan.

Sebelum sempat memasuki mobil, ponsel Junsu berdering.

"Halo hyung" sapanya ketika kepada Jaejoong yang berada di line sebrang.

"Bagaimana? Apakah kau mendapatkan sesuatu"

"Ya, saksi mengatakan bahwa korban bertaring dan memiliki kuku yang panjang?"

Diseberang sana Jaejoong hanya diam, membuat Junsu tiba-tiba merasa khawatir.

"Hyung"

"Ah maafkan aku, tapi ini aneh sekali. Changmin-ssi mengatakan kalau tidak ada yang aneh dari korban, kecuali dadanya yang terbuka dan jantungnya menghilang"

.

.

.

TBC

Bagaimana menurut kalian?

[YunJae] The Secret Bite ✔ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang