Chapter 11

478 97 3
                                    

Jaejoong mengendarai mobilnya dengan santai. Ia telah melepaskan jubah hitamnya dan kini mengenakan ripped jeans berwarna hitam serta kaos putih polos. Dari rumah atau lebih tepatnya disebut kastil tempat ia tinggal ratusan tahun lalu, ia langsung melesat ke jalanan Seoul dengan mobil yang sengaja ia parkir di sana, jaga-jaga jika kejadian seperti ini terjadi. Pasalnya, Jaejoong pergi ke sana tidak menaiki apapun supaya lebih cepat.

Jaejoong menghentikan mobilnya ketika sampai di jalanan yang sepi. "Sepertinya tempat ini cocok." Gumamnya.

Ia mengeluarkan ponselnya dan mendial nomor Yunho. Sebelumnya ia berusaha mengeluarkan air matanya terlebih dahulu, supaya suara ketakutan terdengar lebih nyata. Ya, dia akan menipu Yunho.

Hal ini mudah bagi Jaejoong. Berprofesi sebagai juru bicara kepolisian tentu saja ia harus pandai bersandiwara.

"Yunho aku takut... Hiks" Ucap Jaejoong sedetik setelah panggilannya diangkat. Tak lupa ia menambahkan suara tangisan diujungnya.

"Kau dimana?" Yunho yang masih berada di apartment Jaejoong bertanya dengan khawatir.

"Aku di jalan X"

"Tunggu di sana." Tanpa menanyakan apa-apa lagi Yunho langsung menutup sambungannya.

"Tsk bodoh sekali." Ejek Jaejoong. Ia memandang ponselnya dengan seringaian tercetak di bibirnya.


S

elang beberapa menit Yunho tiba di belakang mobil Jaejoong. Dengan tergesa ia melangkahkan kaki ke arah pintu pengemudi.

"Jae" panggil Yunho khawatir sambil membuka pintu pengemudi dengan tergesa.

Saat menyadari kehadiran Yunho, Jaejoong kembali pura-pura menangis dan menghambur keluar untuk memeluk sang vampir.

"Aku takut... Hiks"

"Ceritakan padaku apa yang terjadi."

"Saat aku berkendara, tiba-tiba seorang wanita menghadang mobilku. Aku mengerem sekuat tenaga karena takut menabraknya." Jaejoong memberi jeda untuk berpura-pura sesenggukan. "Lalu ketika mobilku telah berhenti, wanita itu mendekati mobil dan membuka pintu ini." Jaejoong menunjuk pintu di belakangnya.

"Matanya merah. Dia juga menunjukkan taringnya. Aku sangat takut Yun." Jaejoong menenggelamkan wajahnya di dada Yunho.

"Lalu kemana dia sekarang?"

"Saat dia akan lebih mendekat lagi, tiba-tiba ada orang berjubah hitam menariknya. Kejadiannya sangat cepat." Tubuh Jaejoong bergetar ketika mengatakan hal ini. Dia memang hebat dalam hal seperti ini.

"Apa kau melihat wajah orang berjubah itu?"

"Tidak, jubahnya bertudung, aku sama sekali tidak bisa melihat wajahnya."

"Kau melihat kemana perginya mereka?"

"Aku tidak terlalu yakin, tapi sepertinya ke arah sana." Jaejoong menunjuk ke arah hutan.

"Baiklah. Sekarang kau masuklah lagi ke dalam mobil." Yunho menuntun Jaejoong untuk memasuki mobilnya kembali.

"Jangan tinggalkan aku." Jaejoong menarik tangan Yunho ketika dilihatnya vampir itu terus memperhatikan hutan. "Aku masih sangat takut Yun."

Tatapan ketakutan Jaejoong berhasil membuatnya Yunho mengurungkan niatnya untuk mengejar Yunho. Ia tidak tega meninggalkan Jaejoong dalam keadaan seperti ini.

"Berpindah lah."

Tanpa diperintah dua kali, Jaejoong langsung berpindah ke kursi penumpang, memberikan tempat untuk Yunho mengendarai mobilnya.

***

Yunho baru kembali ke mansionnya ketika matahari hampir terbit. Keluarganya ternyata tengah berkumpul di ruang tamu.

"Kau menemukan Boa?" Changmin yang pertama kali memberondong Yunho dengan pertanyaan.

Yunho hanya bisa menggeleng lemah menyadari kalau ia telah lalai. "Boa mendatangi Jaejoong."

"Bagaimana kau tahu?" Kali ini Kyuhyun yang bertanya.

"Semalam aku pergi ke apartment Jaejoong, karena arah yang kau tunjukkan mengarah ke sana. Tapi tidak ada siapapun di sana. Lalu Jaejoong meneleponku dengan suara yang sangat ketakutan. Boa menghadangnya di tengah jalan."

Keempat vampir di sana fokus mendengarkan cerita Yunho.

"Ketika aku mendatanginya, Boa sudah tidak ada di sana."

"Boa membunuhnya?"

Mata Yunho langsung berkilat merah ketika Changmin menanyakan hal itu.

"Tidak, seseorang berjubah hitam membawanya lebih dulu."

"Kemana?"

"Jaejoong mengatakan dia dibawa ke dalam hutan."

"Kau tidak menemukannya di dalam hutan?"

Yunho hanya diam, tak ingin menjawab pertanyaannya tersebut.

"Kau tidak mengejarnya ke sana." Gigi Changmin bergemeretak, ia merasa kesal mengetahui sikap Yunho yang lebih memilih kekasih manusianya.

***

To Be Continued

[YunJae] The Secret Bite ✔ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang