Chapter 8

507 95 5
                                    

Di kamarnya, Yunho memikirkan percakapannya dengan sang adik tadi. Apa ia benar-benar memiliki perasaan untuk Jaejoong? Tidak, kebersamaannya dengan manusia itu hanya karena ia bosan. Jaejoong datang di waktu yang tepat saat Yunho tengah membutuhkan hiburan.

Perasaannya berbeda dengan yang dialami Hangeng. Kakaknya itu telah tersihir oleh penyihir pria bernama Heechul hingga menghamilinya.

Menghamili bangsa lain selain vampir adalah terlarang bagi kaumnya dan Hangeng dengan bodohnya telah melanggar itu. Seakan tidak cukup, ia melakukan kebodohan yang lain dengan meninggalkan bangsanya hanya karena mereka telah membantai kaum penyihir termasuk kekasihnya.

"Aku tidak sebodoh dia." Yakin Yunho pada dirinya sendiri.

Ingatan Yunho terbang pada malam 780 tahun lalu, saat ayahnya marah besar ketika mengetahui kekasih Hangeng tengah hamil. Darah campuran tidak boleh lahir, apalagi dari calon ketua seperti Hangeng.

Berhari-hari ayah mereka mendesak Hangeng untuk segera membunuh Heechul, namun sang kakak tak kunjung melakukannya. Sampai tersebar rumor di bangsa mereka kalau kaum penyihir sengaja mengincar Hangeng untuk kekuatan. Hal ini tidak bisa dibiarkan oleh para tetua bangsa vampir, mereka harus membuat keputusan secepatnya. Ya, keputusannya adalah membantai habis penyihir sebagai bentuk pencegahan bangsa dimanfaatkan.

Bukan rahasia lagi kalau manusia sangat serakah, begitupun penyihir. Mereka sama seperti manusia lainnya yang tidak pernah puas, mereka hanya memiliki kekuatan tidak seperti manusia biasa. Penyihir memiliki umur seperti manusia, oleh karena itu mereka sangat terobsesi pada vampir yang mampu memberikan kehidupan abadi.

***

Sebulan telah berlalu sejak perburuan terakhir bangsa vampir. Malam ini mereka kembali mencari mangsa secara berkelompok.

"Aku akan pergi ke suatu tempat." Ucap Boa pada dua rekannya.

"Yunho menyuruh kita untuk berburu di daerah sini."

"Kalian tetaplah disini, aku akan pergi sendiri."

"Tapi Yunho..."

"Tenang saja, aku akan segera kembali. Yunho tidak perlu tahu aku pergi sendirian." Potong Boa dengan yakin.

Merasa akan sia-sia membujuk Boa, kedua rekannya itu hanya mengangguk menyetujui keputusan Boa. Biarlah dia sendiri yang menghadapi Yunho nantinya.

Setelah mendapat persetujuan, Boa segera meloncat meninggalkan mereka. Melompat seperti bayangan di atas gedung-gedung tinggi, menuju ke bagian selatan kota Seoul, apartment Jaejoong.

Tidak perlu waktu lama untuk sampai di gedung sederhana itu. Boa sudah beberapa hari mengawasi pemuda yang tengah dekat dengan mantan tunangannya.

Dari balkon, ia bisa melihat Jaejoong tengah berbaring di ranjangnya. Waktu yang sangat tepat untuk membunuh si manusia pengganggu, pikirnya.

Srrt

Boa menggeser pintu kaca milik Jaejoong, lalu secepat kilat ia telah berada di samping Jaejoong. Dengan perlahan ia membungkukkan badannya.

"Seandainya kau tidak mendekati Yunho, hidupmu mungkin akan lebih panjang."

Tangan Boa mengelus wajah Jaejoong "Sayang sekali wajah cantikmu tak bisa lagi ada di dunia ini."

Tanpa ragu Boa menenggelamkan wajahnya di leher Jaejoong. Taringnya telah siap untuk ditancapkan.

ARRRRGHHHH

***

To Be Continued

[YunJae] The Secret Bite ✔ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang