Chapter 6

550 96 6
                                    

Kasus pembunuhan berantai ini telah berjalan lebih dari empat bulan dan pihak kepolisian sama sekali belum mendapatkan titik terang. Semuanya seperti telah direncanakan dengan sangat rapi. Bukti-bukti pun seperti lenyap begitu saja.

"Hyung, ada apa dengan wajahmu?"

Junsu menghampiri Jaejoong yang tengah tenggelam dalam kertas-kertas kasus.

"Sudah berminggu-minggu aku mempelajari kasus ini, tapi tetap tidak bisa menemukan titik terang. Ini menyebalkan."

Tim mereka memang baru menangani kasus ini setelah pembunuhan ketiga terjadi, awalnya tim kejahatan berat yang bertanggung jawab.

"Aku juga heran kenapa kasus ini buntu sekali." Junsu menyandarkan bokongnya di meja Jaejoong, setengah duduk.

"Apa kau tahu dimana para korban dimakamkan?"

"Setahuku mereka dikremasi."

"Dimana?"

"Di rumah sakit tempat mereka diautopsi."

PLAK

"Maksudku dimana abunya disemayamkan?"

Jaejoong menggeplak kepala Junsu dengan kertas kasus tebal yang tengah diperiksanya.

"Aw! Kau emosian sekali hyung, seperti orang hamil saja."

"Apa kau bilang?!"

Sebelum Jaejoong memukulnya lagu, Junsu segera bangkit menghindar, menjauh dari jangkauan sang senior.

"Tidak ada data tentang itu. Changmin-ssi selalu mengatakan keluarga korban langsung membawa abu mereka setelah dikremasi."

"Apa kau tidak berpikir Changmin-sii cukup mencurigakan?"

"Maksudmu?"

"Semua korban sebatang kara, mereka tidak memiliki keluarga. Dan juga para saksi yang menemukan korban mengatakan mereka memiliki kuku dan taring yang panjang dan tajam, tetapi Changmin-ssi mengatakan tubuh mereka normal. Apakah itu tidak aneh?"

"Ah benar-benar. Jika dilihat dari sisi itu, semuanya jadi masuk akal. Bisa saja Changmin-ssi terlibat dengan semua ini, sehingga data penyelidikan kita jadi kacau."

***

Saat Yunho tiba, Jaejoong segera mengusulkan rapat. Kemungkinan yang ditemukannya dan Junsu harus segera didiskusikan supaya mereka bisa melakukan penyelidikan lebih lanjut.

"Data yang kita kumpulkan dari para saksi dan hasil autopsi selama ini bertolak belakang. Bagaimana jika selama ini hasilnya dipalsukan?" Jaejoong mulai mengungkapkan kecurigaannya.

"Maksudmu Cangmin-ssi tidak jujur kepada kita?" Yunho menatap tajam Jaejoong yang tepat berada di seberangnya.

"Ya." Jawab Jaejoong dengan mantap.

"Atas dasar apa kau berkesimpulan begitu?"

"Apa kau tidak curiga? Dia yang paling bertanggungjawab atas hasil autopsi, bisa saja kan dia memalsukan semuanya."

"Kenapa Changmin-ssi melakukannya?"

"Mungkin saja dia bersekongkol dengan pelakunya."

"Cukup Jaejoong, kau hanya berasumsi tanpa dasar."

"Tapi Yun..."

Yunho menggerakkan tangannya, mengisyaratkan Jaejoong untuk berhenti mengatakan apapun.

"Sebaiknya kalian periksa lagi orang-orang yang kemungkinan berhubungan dekat dengan para korban. Bisa jadi kita menemukan sesuatu dari sana."

"Sebenarnya..." Semua mata di ruangan itu mengarah pada Junsu yang terlihat tengah berfikir. "Ada satu orang yang mencurigakan bagiku. Dia penjaga toko buku tua di depan TK tempat Yoona, korban kedua mengajar."

"Ada apa dengannya?"

"Saat itu aku dan Yoochun hendak pergi setelah menginterogasinya, dia mengatakan 'kalian tidak akan pernah bisa memecahkan kasus ini' dengan nada yang sangat menakutkan. Bukankah itu aneh?"

"Aneh sekali, apa alasan dia mengatakan itu?" Jaejoong kembali berfikir tentang kemungkinan-kemungkinan yang bisa terjadi.

"Kita harus mendatanginya kembali, siapa tahu kita bisa menemukan sesuatu."

***

Kring

Suara lonceng di atas pintu kayu tua itu berbunyi ketika Junsu menjadi orang yang terakhir keluar dari sana. Mereka berempat baru saja mengintrogasi si penjaga toko buku.

"Anak muda."

Junsu menoleh ketika mendengar suara si kakek. Dia mengikutinya keluar ternyata.

"Orang-orang disekitarmu berbahaya, berhati-hatilah."


***

To Be Continued

[YunJae] The Secret Bite ✔ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang