Chapter 10

518 97 6
                                    

KRIET

Seuara gesekan pintu yang dibuka membuat seseorang yang tengah bersantai terperanjat.

"Hyung, kau mendapatkannya?" Seseorang itu bangkit dan menghampiri Jaejoong yang baru masuk. Kibum, namanya, memperhatikan kain hitam yang menutupi sebuah tabung. "Di dalam situ?" Tunjuknya.

Jaejoong yang mengenakan pakaian bertudung serba hitam mengangguk, membenarkan pertanyaan Kibum.

"Kali ini aku tak perlu bersusah payah, seorang vampir bodoh mendatangiku dengan suka rela." Jelas Jaejoong sambil berjalan menuju sebuah ruangan bawah tanah di rumah itu.

"Siapa?" Tanya Kibum, kakinya mengikuti langkah Jaejoong yang terburu-buru.

"Boa."

"Pasangan sang ketua?" Kibum menarik lengan Jaejoong hingga dia menghentikan langkahnya. Jujur saja pengakuan Jaejoong membuatnya sedikit terkejut.

"Mantan." Jaejoong merasa harus mengoreksi hal tersebut. Kakinya hendak melangkah kembali, tetapi Kibum tidak membiarkannya.

"Tapi benar vampir yang itu?"

"Hmm" Jaejoong mengangguk lalu menarik lengannya dari genggaman Kibum. "Lepas. Aku harus segera memberi makan bayiku dengan jantung ini, supaya mayatnya cepat lenyap dari apartementku."

Setelah mengatakan hal itu, Jaejoong kembali bergegas menuju sebuah ruangan yang diikuti oleh Kibum.

Ketika ia tiba di depan sebuah rak buku besar, Jaejoong mengucapkan beberapa kalimat mantera hingga rak tersebut bergeser. Dibaliknya ternyata terdapat sebuah tangga menuju ruangan bawah tanah yang tersembunyi.

Perlahan Jaejoong dan Kibum menurun anak tangga satu-persatu. Obor-obor api langsung menyala dengan serentak ketika mereka berdua melewatinya. Tangga ini berliuk sehingga jika berdiri di pintu, ruangannya tak terlihat.

Setelah berbelok satu kali, mereka dapat melihat sebuah kuncup bunga berukuran satu meter berdiri tegak di atas sebuah kolam yang berada tepat di tengah ruangan tersebut.

Jaejoong melangkahkan kakinya memasuki air yang hanya mencapai mata kaki. Jubah hitam yang dipakainya terseret mengenai air, ujungnya basah karenanya. Ia kemudian mengeluarkan jantung Boa dan mengucapkan sebuah mantera.

Kuncup bunga itu tiba-tiba bersinar Semerah darah. Ujung atasnya lalu terbuka sedikit, cukup untuk memasukkan jantung yang dibawa Jaejoong.

"Makanlah sayang." Ucap Jaejoong sambil mengelus badan kuncup bunga itu.

Bersamaan dengan itu, tubuh Boa yang berada di apartement Jaejoong menghilang seperti debu.

"Jadi vampir yang tersisa tinggal lima orang?" Kibum yang sejak tadi hanya memperhatikan Jaejoong akhirnya kembali bersuara.

"Ya, dan bangsa mereka akan lenyap seperti bangsaku yang mereka bantai."

Ingatan Jaejoong terbang pada masa-masa paling mengerikan dalam hidupnya. Malam itu, pada bulan purnama ketujuh 780 tahun lalu, segerombolan orang memaksa masuk ke rumah ini. Tidak lama kemudian jeritan-jeritan memilukan terdengar dari seluruh sudut rumah. Jeritan itu merupakan suara-suara ketakutan dari bangsanya yang tengah dibantai oleh para vampir.

Dalam keadaan yang mencekam, ibunya memasukkan Jaejoong ruangan bawah tanah ini. "Kau harus selamat Jae, balaskan dendam bangsa kita kepada mereka." Itu adalah perkataan terakhir yang ia dengar dari ibunya.

Sang ibu adalah ketua dari para penyihir bersama ayahnya. Tentu saja jabatan itu memberikan tanggung jawab yang besar bagi keduanya. Disaat seperti ini mereka harus bertarung untuk melindungi kaumnya, walau nyawa menjadi taruhan.

Jaejoong yang saat itu baru berusia 12 tahun hanya bisa menangis sambil menutupi kedua telinganya. Suara-suara di luar sana sangat menakutkan.

***

To Be Continued


So, terjawab ya JJ itu penyihir (◠‿◕)

Maaf ya tadi terjadi kesalahan, jadi aku unpublish 🙏🙏

[YunJae] The Secret Bite ✔ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang