Chapter 14

439 90 3
                                    

Purnama selanjutnya telah tiba. Sejak pertama kali Yunho memergokinya di gang menuju kelab, Jaejoong sudah mengamati pergerakan para vampir. Ia sadar kalau mereka bergerak dalam kelompok sekarang. Ia harus mencari cara berbeda untuk mendapatkan jantung vampir malam ini. Karena kesempatan langka seperti purnama sebelumnya tidak mungkin terjadi lagi. Vampir bodoh seperti Boa lumayan jarang.

Jaejoong mengenakan pakaian yang cukup terbuka sekarang, ia berniat pergi ke kelab. Saat melewati sebuah gang ia sengaja melepaskan mantra segelnya supaya vampir di dekat sana bisa mencium aroma penyihirnya. Bagi vampir, aroma darah penyihir itu sangat memabukkan.

***

"Kau masih lama?" Donghae bertanya pada Changmin yang sedang menghisap darah.

"Hmm" Changmin hanya bergumam, ia tak ingin diganggu ketika sedang makan.

"Wangi darah yang enak." Donghae mengendus-endus udara dengan lapar. "Aku akan memangsanya."

Changmin sempat melirik arah telunjuk Donghae, di ujung lorong Jaejoong terlihat sedang berjalan dengan santai.

Ketika Jaejoong pergi melewati gang itu, Donghae segera mengejarnya. Ia benar-benar ingin memangsa dia.

Sementara Changmin yang memang tidak menyukai Jaejoong hanya membiarkan Donghae. Ia berharap Donghae bisa menghisapnya sampai darahnya kering. Changmin tidak ingin Yunho kembali goyah hanya karena Jaejoong.

ARRRRGHHHH

Itu suara Donghae. Changmin mendengarnya dengan jelas. 'Sial seharusnya aku tidak membiarkan Donghae pergi sendirian' pikirnya.

Tidak hanya Changmin, orang-orang di sekitar sana pun mendengar teriakan itu. Terlihat dari gelagat mereka yang kaget dan saling bertanya-tanya.

Dengan cepat Changmin melepaskan mangsanya dan menghipnotisnya. Setelah itu ia segera pergi ke asal suara Donghae.

Di sana. Donghae tergeletak dengan dada yang menganga di gang yang hanya terpaut beberapa gedung dari tempatnya tadi.

"Sial." Umpatnya marah. Bagaimana bisa dia kecolongan seperti ini. Siapa pun orang yang telah membunuh bangsa mereka, dia melakukannya dengan sengaja. Dan Changmin bersumpah akan mencabik-cabiknya jika ia menemukan pelakunya.

Tak lama Yunho datang. Ekspresi wajahnya tak jauh beda dengan Changmin, jelas sekali kalau dia marah.

"Segera bawa dia ke mansion, sebelum manusia melihatnya." Perintah Yunho yang berusaha tenang.

"Kita harus mengejar pelakunya. Aku yakin dia tak jauh dari sini."

Yunho juga berfikir begitu. Tetapi prioritasnya sekarang adalah menyembunyikan tubuh Donghae agar tak diketahui oleh manusia.

"Aku mencurigai seseorang." Ucap Changmin tiba-tiba.

Yunho menatapnya seolah mengatakan 'siapa?'.

"Jaejoong." Jawab Changmin dengan yakin.

Tuduhan itu membuat mata Yunho berkilat marah tanpa disadarinya dan Changmin melihat itu.

"Aku tahu kau memiliki hubungan dengannya. Tapi demi tuhan dia sangat mencurigakan."

"Jangan hanya karena kau tidak menyukainya, kau mengada-ada seperti ini." Ancam Yunho.

"Aku serius. Tadi ketika aku sedang memangsa, Jaejoong lewat dan tercium bau yang sangat enak. Donghae mengejarnya, dia sangat ingin meminum darah Jaejoong. Dan sekarang kau lihat sendiri sekarang dia seperti ini." Tunjuk Changmin pada tubuh kaku dibawahnya.

"Kau juga jangan lupakan kejadian yang menimpa Boa. Dia menghilang setelah menghampiri Jaejoong." Tambah Changmin.

Sebenarnya Yunho juga mencium aroma darah yang menggiurkan tadi. Aroma darah yang terakhir kali ia cium pada malam pembantaian itu. Aroma dari para penyihir. Tapi bagaimana bisa? Kaum penyihir sudah mereka bantai habis malam itu. Ia sendiri yang memastikan semuanya telah mati.

***

To Be Continued

[YunJae] The Secret Bite ✔ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang