--041--

2.7K 241 30
                                    


Inspired by: The Guardian Of Devangel

***

"Bang Riko sama Day dimana?" Tanya Ify saat tiba di ruang tengah, dimana kelima teman-temannya kini sedang berkumpul.

"Eh Ify. Sini sini. Kirain udah tidur." Seru Aren sembari melambaikan tangan ke arah Ify agar duduk di sampingnya.

Ia yang saat itu dengan membaca buku paket Fisika langsung mengabaikan buku itu begitu saja. Tak lagi berselera untuk memahami rumus-rumus yang beranak pinak itu.

"Bang Riko sama Day kemana?" Tanya Ify lagi setelah ia mendudukkan dirinya di samping Aren.

"Biasa. Mereka lagi di DS. Kenapa?" Jawab dan tanya Zahra yang sedang membaca katalog fashion, mencari referensi gaun untuk ia pakai di acara MDOP nanti.

"Gak kenapa-napa, sih. Cuma pengen nanya aja."

Ify tersenyum polos yang membuat Zahra ikut tersenyum, lalu melanjutkan acara bacanya.

"Lo lagi ngapain, Shill?" Tanya Ify yang memang sedari tadi memperhatikan Shilla sibuk dengan ponselnya.

"Gue lagi cek cek IG cogan, Fy. Siapa tau aja ada yang nyantol terus bisa belanjain gue gaun, deh." Jawab Shilla tanpa mengalihkan perhatiannya dari ponsel.

"Hah?!"

Ify hanya menatap bingung Shilla dengan mulut yang sedikit terbuka, ia mengernyit menatap Shilla selidik.

"Lo ada niat buat selingkuh, ya?" Tuding Ify seraya menunjuk Shilla yang kini langsung mengangkat kepalanya.

"Apa?" Tanya Shilla tak paham dengan kedua alis terangkat.

"Itu... lo cek cek IG cogan pasti buat lo jadiin selingkuhan, kan?" Seru Ify yang membuat Via, Agni, Aren dan Zahra merasa terganggu.

"Fy..." tegur Shilla memelototkan kedua matanya yang membuat Ify seketika membungkam mulutnya dengan kedua tangannya.

Shilla menggeleng lalu meletakkan ponselnya di meja, mengambil segelas jus jeruk lalu meminumnya hingga habis setengah. Lalu kembali memainkan ponselnya.

"Eh. Tapi gue juga mau ah." Celetuk Ify tiba-tiba.

Shilla, Via, Agni, Aren dan Zahra yang sedari tadi sibuk dengan kegiatannya seketika menoleh. Menatap Ify dengan ekspresi bingung.

"Mau apaan?" Tanya Via, mengabaikan kikiran kuku yang sejak tadi ia pegang untuk merapihkan kukunya.

"Mau cek cek IG cogan. Kan lum-"

Pletak

"Aduhh... Areeeenn... sakiitt ihhh." Ringis Ify saat tiba-tiba saja Aren menjitak kepalanya sehingga membuatnya mau tak mau menghentikan ucapannya.

Ia menatap Aren dengan bibir mengerucut sebal, sementara yang di tatap hanya memelototkan mata sipitnya memperingatkan.

"Jangan aneh-aneh deh, Fy." Tegur Aren galak yang membuat Ify mendengus.

"Shilla aja boleh kok gue gak boleh, sih." Cemberut Ify seraya mendelik pada Shilla yang hanya menjulurkan lidahnya, mengejek Ify.

"Shilla udah gede. Lo mah masih kecil." Timbrung Agni dengen kekehan pelan, sengaja membuat Ify kesal.

"IIHH GUE UDAH GEDE." Teriak Ify sebal.

"Masa sih? Dedek Ify kan masih kecil." Goda Zahra ikut-ikutan, meletakan sembarang katalog yang sedari tadi dipegangnya ke atas meja.

"Iisshh..." desis Ify sebal, menatap teman-temannya yang kini terkekeh dengan perasaan kesal.

Wajahnya ditekuk seperti seorang anak berusia 5 tahun yang tak dibelikan boneka oleh Ayahnya.

The Reger's ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang