[1] Tak Seindah Senyummu

1.3K 43 0
                                    

Terkadang aku ragu memilihmu
Namun hingga kini aku masih tetap bertahan
Hanya karena perasaanku tak mampu didustakan
~Skenario Tuhan~

---

Waktu seolah berputar dengan sangat cepat. Bagaimana tidak? Padahal baru kemarin laki-laki ini merasakan damainya hidup tanpa adanya tugas satupun. Iya. Dirinya sangat damai bahkan sangat senang jika tidak ada tugas yang masuk di dalam handphonenya. Karena baginya tugas adalah sesuatu yang sangat menyebalkan karena tugas mampu membuat jadwal tidurnya terganggu. Tapi apalah daya sekarang ia harus melangkahkan kaki ke kelas tercintanya.

"Yayan"

Detakkan jantung Ryan tiba-tiba diluar batas normal saat wanita yang ia cintai selama 5 tahun itu memanggil namanya, apalagi Gracia memanggilnya bukan dengan nama asli panggilannya. Melainkan dengan panggilan yang hanya Gracia dan Ryan yang boleh mengucapkannya. Namun, saat Gracia memanggilnya dengan sebutan itu terkadang Ryan pura-pura marah kepadanya. Karena ketika Ryan marah kepada Gracia, Gracia tak akan meninggalkan Ryan sebelum Ryan memberikan maaf untuknya.

"Nama aku Ryan bukan Yayan, oke! Enak aja ngganti-ngganti nama orang. Emang Cia mau ngasih jajan buat orang-orang kampung?"

"Biarin kan itu panggilan sayang dari Cia untuk Yayan. Soalnya kan Yayan sahabat yang paling Cia sayangi"

Setelah mengatakan itu Gracia langsung memeluk Ryan akan tetapi Ryan malah merasakan sakit saat ia dipeluk Gracia. Dan kesakitan itu bertambah saat iapun membalas pelukan Gracia. Ryan sadar kalau Gracia hanya menganggapnya sebagai sahabat. Tak lebih dari itu. Karena di hati wanita itu telah tercetak rapi nama lelaki yang telah mengisi hatinya selama dua tahun. Pengakuan cinta dari Gracia itu ia dengar dari telinganya sendiri saat ia mengutarakan perasaannya pada Gracia satu bulan yang lalu.

Seorang laki-laki nampak mondar-mandir di taman kota. Entah apa yang ia lakukan. Ia duduk di bangku lalu berdiri lagi dan bermonolog sendiri lalu duduk di bangku kembali dan berdiri serta bermonolog sendiri lagi. Kegiatan ini terus ia lakukan sampai seorang gadis datang mendekatinya. Gadis itu tampak cantik dengan pakaian yang ia gunakan. Ia hanya menggunakan baju atasan dengan gambar doraemon yang sedikit memudar gambarnya dan celana hitam serta rambut yang ia kuncir kuda. Tampilannya hanya simple tapi hal ini dapat menghipnotis lelaki disampingnya itu. Karena menurut lelaki itu sang wanita amatlah cantik di matanya.

Tapi Ryan merasakan ada yang aneh dengan penampilan gadis di depannya itu. Seingat Ryan baju yang dikenakan Gracia baru saja dibeli kemarin sore. Tapi mengapa gambarnya sudah memudar? Ryan memerhatikan penampilan Gracia dengan sangat teliti. Tak lama kemudian tawa keraspun berderai diantara mereka.

"Oh Tuhan Yayan kok ketawa sih.Hutsss"

"Yayan"

Sang gadis mengeraskan suaranya agar sang lawan bicara meresponnya. Dan memang sang lawan bicara sekarang meresponnya, tapi bukan hanya merespon dengan jawaban 'iya' 'ha? ' 'hmmm' melainkan sang lawan bicara malah tertawa lebih keras. Dengan gerakan cepat sang gadis memukul bahu lelaki itu sambil menatap tajam lelaki di sampingnya seolah mengisyaratkan 'malu tuh dilihatin orang'. Bukannya berhenti lelaki disampingnya itu malah mengeraskan tawanya untuk kedua kalinya. Sang gadis dibuat pusing olehnya. Setelah lima menit sang gadis mendiamkannya akhirnya sang lawan bicarapun menghentikan tawanya.

"Cia, Cia. Yang harusnya malu itu kamu bukan aku"

"Ngapain malu? "

Skenario Tuhan [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang