[17] Mencintai Dalam Diam

88 5 0
                                    

Sebelum baca boleh dong kasih love warna biru💙
.
.
.
HAPPY READING!!!
.
.
.

Jika kau masih belum siap untuk menghalalkannya. Maka tak ada cara terbaik untuk mencintainya kecuali mencintai dia dalam diam dan mencintainya dalam doa

~Skenario Tuhan~

---

Saat ini Ryan dan Putra tengah asik menikmati bakso Pak Mail. Setelah bakso mereka habis, mereka meminum es jeruk milik mereka hingga tersisa seperempat gelas saja. Tiba-tiba Ryan teringat sesuatu hal yang ingin dia tanyakan kepada Putra.

"Oiya Put btw disini ada uts nggak?"

"Nggak ada sih. Kenapa?"

"Untung dah. Asal lo tahu di SMA Garuda masih pakek uts segala. Astaga"

"Emang kenapa kalo pakek uts?"

"Ish lo gimana sih? Lo kan tahu ya Put otak gue pas-pas an, apalagi nih otak gue paling nggak bisa kalo disuruh belajar. Gini yah sekarang gue baca sama gue hafalin materinya dan lima menit kemudian semua yang gue baca sama gue hafalin hilang semuanya. Pada bubar barisan"

"Hahahaha ya jangan cuma lo baca sama hafalin Yan"

"Terus?"

"Ya lo fahami lah"

"Jangankan ngefahami Put, gue baca baru kalimat pertama nih ya otak gue udah lumer kayak lava cake tahu nggak? Berasa terhempas gue sama pelajaran yang gue pelajari. Serius dah, seakan-akan gue nggak ada harga dirinya sama sekali di mata mereka. Padahal kan lo tahu otak gue dah pas-pasan eh dipaksa ngefahami materi pelajaran mulu, bisa-bisa memori di otak gue bakal memudar satu-satu. Udah bloon bukannya tambah pinter malah tambah bloon. Ealah bloon, bloon"

Putra langsung tertawa dengan keras sampai-sampai es jeruk yang ada di dalam mulutnya jalan-jalan ke wajah Ryan. Sontak kejadian ini mengundang tawa di area kantin. Apalagi Lita, dia berada di barisan terdepan menertawakan Ryan. Belum lagi suara tawanya yang sangat keras.

"Hahahaha kobokan pecel kasihan banget dah"

"Diem napa tahu bulat"

"Hahahahahaha Ya Allah"

"Anisa kalau mau ketawa, ketawa aja nggak papa kok"

"Ha? Oo enggak kok Yan"

"Hahahahaha Yan maafin gue ya. Gue nggak sengaja tadi"

"Hihihihihi Yin miifin gii yi. Gii nggik singiji tidi. Pret!"

"Ya Allah serius Yan"

"Lo mah kalo mau nyembur tahu tempat dong, wajah gue jadi kayak gini"

"Sini gue bersihin"

"Ih nggak usah gue bisa sendiri. Ya kalik yang bersihin wajah ganteng gue cowok. Ogah gue Put"

"Hahahahaha"

"Puas amat lo ketawa. Sama aja kayak Lita, dah sono kalian berdua nikah. Pantes dah sama-sama gak warasnya"

Lita tersenyum malu-malu ke arah Putra. Akan tetapi Putra langsung memalingkan wajahnya menatap Ryan kembali yang saat ini tengah mengerucutkan bibirnya dan jangan lupakan wajah kesalnya yang mendominasi wajahnya. Ngambek?

Skenario Tuhan [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang