Sebelum baca boleh dong kasih love warna birunya💙
.
.
.
HAPPY READING!!!
.
.
.Jika kau mencintai seseorang jangan simpan dia di dalam hati. Karena hati sifatnya mudah berbalik. Tapi simpanlah dia yang kau cintai dalam doa yang dengan setia selalu kau panjatkan pada Tuhanmu. Karena doa yang kau panjatkan akan tersimpan di langit selamanya
~Skenario Tuhan~
---
"Umi, Arul keluar dulu ya mau beli batagor"
"Sendirian?"
"Sama Anisa Umi. Umi mau nitip batagor nggak?"
"Nggak itu Abi barangkali mau"
"Abi beliin es bubur aja Rul. Mau nggak?"
"Mau kok Bi. Kalo begitu Arul pamit dulu ya Umi Abi"
"Iya hati-hati"
"Woy Anisa buruan napa. Lama amat buruan nggak usah dandan. Mau ketemu siapa sih? Ryan?"
Anisa yang sudah berada di dua tangga terakhir hanya mengelus dada melihat tingkah Abang satu-satunya ini, "Ya Allah Abang ini juga udah selesai. Sabar dikit napa"
"Udah-udah sana buruan beli entar keburu habis lho"
"Iya Umi"
Mobil Arul kini berjalan membelah jalanan yang terlihat ramai. Ingin rasanya ia meminjam sepeda Shiva saat ini juga agar dirinya bisa terbang menggunakan sepeda super milik pemain di salah satu animasi kartun kesukaan anak sepupunya. Arul sudah tak tahan dengan kemacetan yang membuatnya takut jika ia tak kebagian batagor super lezat Pak Syam.
"Astaghfirullahaladzim macet mulu dari tadi. Heran gue"
"Sabar dikit Bang habis ini paling juga nggak macet"
"Kalo batagornya habis gimana?"
"Ya Allah kan bisa cari di tempat lain Bang"
"Nggak mau"
"Abang kok ngebet banget sih pengen ke sana. Yakin kalo cuma mau beli batagor?"
Plak. Sebuah koran berhasil mendarat sempurna di bahu Anisa. Anisa yang tidak terima dengan perbuatan Abangnya langsung membalas perbuatan Arul. Bukan hanya sekali pukulan, ia melakukan aksinya sebanyak tiga kali. Iya triple kill.
"Dek udah dong. Ya Allah sakit bener ini"
"Ya salah sendiri siapa yang nyuruh Abang pukul aku? Hah?"
"Woy yang salah kan lo ngapain lo yang sewot?"
"Ish Anisa salah apa? Anisa mah nggak salah apa-apa"
"Tuh mulai pura-pura bego"
"Idih siapa yang pura-pura? Nggak jelas amat sih Bang"
"Anisa Adek Abang yang paling Abang sayang, lain kali jadi anak jangan asal nuduh. Abang ngebet pengen ke Pak Syam emang mau beli batagor bukan mau ngapeli seseorang. Faham Adek manis?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Skenario Tuhan [ON GOING]
Teen FictionKita saling tolak-menolak layaknya perahu yang kudayung ke belakang namun perahu itu malah bergerak ke depan. Itulah kita yang mungkin tak akan pernah bersatu. Ingin sekali ku menghapus perbedaan ini, tapi sangat sulit untuk menghapusnya. Entahlah a...