Everyonebut You
Setelahmenjalani hari penuh dengan kegiatan, yang dibutuhkan Lisa adalah tidur panjangsampai esok hari. Kebetulan sekali dua hari ke depan ia mendapatkan libur dariagensi tempatnya bekerja. Lisa merupakan koreografer yang sehari-hari melatihpara trainee berusia 12 hingga mereka terpilih untuk debut. Pekerjaan yangsangat menyenangkan.
Lisamelompat ke atas tempat tidurnya lalu menghambuskan napas panjang. Akhirnya iadapat bersantai. Minggu ini ia benar-benar bekerja dengan ekstra sebab ada satugirl grup yang hendak debut. Lisa harus memastikan kalau mereka menari dengansangat baik. Segalanya harus sempurna karena hasil yang baik merupakankebanggaan baginya.
Lisa menataplangit-langit kamar. Dalam keadaan rileks seperti sekarang, tiba-tiba munculseseorang di pikirannya. Seseorang yang seharusnya ia telepon tiga hari yanglalu. Lisa tercekat. Bahkan ia tidak menerima panggilan atau pesan setelah tigahari tersebut.
"Oh, shit! Dia pasti marah padaku."
Lisabergegas menyambar ponselnya lalu menghubungi satu nama di daftar kontaknya. Jennie.
Lisamenunggu panggilan terjawab. Sudah lewat pukul 10 malam, semoga Jennie masihterjaga. Namun panggilannya tidak kunjung ada jawaban. Ada dua kemungkinan.Jennie benar-benar marah atau Jennie sudah tertidur.
Setelah limakali panggilan tidak ditanggapi, Lisa bangkit dari tempat tidurnya. Malam iniada yang lebih penting dari tidur, yaitu pergi ke rumah Jennie, kekasihnya.
**
Jenniedengan kikuk menata poster-poster yang baru saja dibelinya dari toko online.Poster yang semuanya merupakan foto Lisa kini menghiasi dinding kamarnya. Iamenemukan jasa pembuat poster di internet dan mempunyai ide untuk mencetak fotoLisa dalam ukuran besar. Ia tidak berani mengatakannya pada Lisa karena Lisapasti akan menertawainya. Kenyataan bahwa Jennie sangat mengidolakan Lisaadalah rahasia dirinya sendiri. Di depan Lisa ia tidak akan berani mengatakanapapun.
Aneh memang,karena mereka telah resmi menjalin hubungan selama dua bulan ini. Jenniemerupakan salah satu pekerja di kantin agensi tempat Lisa bekerja. Merekabertemu enam bulan yang lalu ketika Lisa beristirahat di kantin. Jennie merasasangat gugup saat Lisa mengajaknya berbicara. Ia pun tidak tahu kalau Lisa jugamemperhatikannya.
Singkatcerita, Lisa yang menyatakan cintanya terlebih dahulu pada Jennie. Jennie kalaitu tidak percaya apakah hal itu benar-benar terjadi atau hanya sekedar mimpi. Lisadikelilingi banyak gadis yang lebih cantik, kaya, dan trendi darinya. Sebuahkeajaiban Lisa memilihnya. Hingga sekarang Jennie mensyukurinya.
"Akumerindukannya," gumam Jennie seraya memandangi salah satu poster Lisa yangterletak di atas kepala tempat tidurnya. "Kenapa ia belum menghubungiku juga?Ah, mungkin pekerjaannya sibuk sekali. Aku harus mengerti."
Tapi adakesedihan di hatinya. Ia tinggal sendirian di flat sederhana yang disewanya. Semenjakberpisah dengan ibunya yang memutuskan untuk menikah lagi dengan seorang pria mesum,Jennie memilih tinggal sendiri. Rasanya lebih aman dan tentram. Ia sangat takutdengan ayah tirinya tersebut.
Jennieadalah anak tunggal, oleh sebab itu ia selalu merasa kesepian. Terlebih iaseorang introvert yang tidak mempunyai banyak teman. Dan kedatangan Lisa kedalam hidupnya merupakan sebuah anugerah bagi Jennie.