Bel pulang pun berbunyi.
Seperti biasa Kei menunggu jemputan di depan gerbang sekolah, walaupun sekarang Kei dan Arka berpacaran namun mereka tetap menjalani hubungan mereka seperti biasa.
"Pulang ma siapa?" tanya Arka yang tiba-tiba muncul dibelakang Kei membuat ia terkejut.
"Ihh ngagetin" ujar Kei sambil memasang wajah cemberut.
"Ulu uluu marahhh" Arka ingin mencubit pipi Kei, tetapi Kei menghindar agar Arka tidak mencubit pipinya.
"Loh kok ngindar?"
"Bisa nempatin sikon kan?" Kei berkata pelan.
"Emangnya kenapa?"
"Malu tauu, ini kan di sekolah ntar ketawan guru gimanaa"
"Hmmm, dijemput siapa?"
"Papa"
"Boleh gak, ikut nungguin?"
"Gak usahh"
"Loh kenapa?"
"Nanti ketawan papa"
"Biarin
"Ihh gak ah gak mauu"
"Lo gak mau ngenalin gue ke orang tua lo?" ujar Arka sambil memajukan wajahnya tepat didepan wajah Kei, hal itu sontak membuat Kei terkejut dan gugup.
"Kita baru jadian, gue belom siap kasi tau ke orang tua gue"
"Oke oke gue tunggu, kalo gitu gue pulang dulu ya" Lalu Arka mengambil motornya yang masih diparkiran dan pulang meninggalkan Kei.
"Iya hati-hati" Kei melambaikan tangannya.
***
Malamnya Kei mengerjakan pr fisika dibantu dengan Arka, Novi masuk ke kamar Kei menaruh baju-baju Kei di lemari, ia melihat anaknya senyum-senyum sendiri merasa heran lalu Novi bertanya pada Kei.
"Kamu kenapa senyum-senyum sendiri?"
Kei langsung memandang ibunya yang sedari tadi memperhatikannya.
"Emmm siapa yang senyum?" tanya Ke.
"Kamu lah, nanya lagi siapa"
"Hehehehe" Kei terkekeh.
"Ada apa sih?"
"Gak ada apa-apa kok ma" jawab Kei dengan gemetaran, ia takut orang tuanya tahu kalau ia dan Arka berpacaran.
"Gak mungkin gak ada apa-apa, mama liat kamu tadi senyum-senyum"
"Ohh hmm ini lho ma tadi Kei ada ngeliat video lucu" jawab Kei.
"Mana?coba mama liat"
"Udah ilang hehehehe"
"Hmmm, kamu tuh mau belajar atau main hp sih"
"Dua-duanya"
"Nanti mama sita hp kamu" ujar Novi yang kesal kepada Kei.
"Kei butuh hp ma buat cari jawaban" Kei mencari alasan agar Novi tidak curiga.
"Alasan aja" ucap Novi.
"Yaudah deh terserah mama"
Tak mengucap sepatah kata pun, Novi langsung keluar dari kamar Kei. Dia tidak kuasa meladeni Kei yang tidak habis-habisnya menjawab ketika dikasi tahu.
Kei menghembuskan napas lega, hampir saja ia ketawan oleh ibunya.
Kei sebenarnya ingin menceritakan ke Novi kalau ia sedang berpacaran, tapi untuk saat ini adalah waktu yang tidak tepat untuk Kei memberi tahu ibunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hilang
Teen FictionDunia itu selalu memiliki banyak perbedaan, dan dari perbedaan itu selalu menghasilkan banyak hubungan. Begitupun dengan perasaan benci dan cinta memang saling berhubungan. Di zaman sekarang banyak remaja yang jatuh cinta karena perasaan benci bahka...