28. Magang

63 29 17
                                    

Tak terasa sudah waktunya anak kelas XI disibukkan dengan magangnya, mereka mencari-cari tempat magang yang cocok karena akhir bulan Januari mereka sudah melakukan magang.

Bel istirahat berbunyi.

Arka keluar dari kelasnya iris matanya mencari-cari seseorang sambil mendongakkan kepalanya, Kei berdiri tiga langkah dibelakang Arka, ia melihat Arka yang sepertinya sedang mencarinya, Arka pun menoleh ke arahnya dan tersenyum menghampiri Kei.

"Kantin yuk" ajak Arka.

Kei menganggukkan kepalanya, lalu mereka berdua berjalan menuju kantin. Dari atas terlihat seseorang perempuan yang sedang memperhatikan mereka berdua. Sudah bisa ditebak bahwa itu Fia mantan Arka.

"Gak usah dipandang, dia iri sama kita" bisik Arka yang membuat Kei sedikit terkejut, iris mata hitamnya membulat seketika.

"Lo kangen kan sama dia?" tanya Kei, Arka menoleh ke arahnya sambil mengerutkan dahinya.

"Kangen apaan, ogah tau gak" jawab Arka.

"Alah ngaku aja" ucap Kei.

"Serah lu deh" Arka melajukan jalannya sehingga Kei tertinggal.

"Kaaa tunggu dong!!!" Teriak Kei sambil belari menghampiri Arka.

"Lama lo jalan" jawan Arka.

Kei mengulum bibirnya dengan kesal sambil memandang Arka yang santai seperti tidak ada salah, Arka sengaja tidak memandang wajah Kei karena ia tahu bahwa Kei pasti sedang kesal padanya.

Mereka sampai di kantin, Arka hanya membeli sekotak susu cokelat sedangkan Kei tidak membeli apa-apa karena mood-nya sudah jelek gara-gara Arka.

Arka masih saja mendiaminya padahal Kei berharap Arka menanyainya mengapa ia diam saja. Ternyata Arka juga ikutan diam, di sepanjang jalan mereka berdua saling berdiaman Arka melihat wajah Kei yang masih cemberut.

Arka tidak tahan melihat wajah Kei yang begitu menggemaskan ketika sedang kesal. Ingin rasanya ia mencubit pipi Kei dengan kuat, karena sudah tidak tahan lagi akhirnya Arka menarik tangan Kei lalu mencubit pipi gadis itu dengan kuat sehingga Kei berteriak kesakitan.

Setelah mencubit pipi Kei, Arka langsung lari Kei pun mengejarnya sambil berteriak "Arkaaa sini looo!!!".

Mereka menjadi pusat perhatian semua orang yang ada di sekolah, Arka tidak peduli ia pun langsung masuk ke kelas dan bersembunyi dibawah meja. Kei berhenti didepan kelas Arka ia mencari-cari Arka, lalu teman Arka memberi tahu bahwa Arka ada didalam.

Kei masuk dengan mengendap-endap ia melihat sepatu Arka di meja belakang, mata Kei sangat tajam ia begitu cepat menemukan Arka.

"Haa mau kemana lo ha?!!!" Kei mengejutkan Arka, sontak membuat laki-laki itu terkejut hingga kepalanya membentur meja.

"Anjay sakit banget" Arka meringis kesakitan.

Kei mengusap kepala Arka sambil meminta maaf, bukannya merasa bersalah Kei malah menertawakan Arka.

"Pacaran jangan disini oiii" ujar salah satu teman Arka.

Mereka berdua tidak memperdulikan apa yang dibicarakan teman-teman Arka. Lalu mereka berdua pergi keluar kelas.

"Gak lama lagi gue magang hm" ujar Arka sambil menatap lurus ke depan.

Kei kemudian menatap Arka dengan penuh perasaan, ia benar-benar tidak rela harus berpisah dengan Arka walaupun hanya tiga bulan.

"Jangan nakal-nakal ya nanti kalo gue magang" ujar Arka, lalu ia menatap Kei dengan tersenyum sambil mengusap kepala pacarnya itu.

"Hm bakal lama dong gue nunggunya" ucap Kei dengan wajah murungnya.

"Jangan sedih gitu dong"

"Kenapa sih harus ada magang-magang segala" ujar Kei.

"Ya namanya juga SMK pasti lah ada magangnya" Arka berusaha memberi tahu Kei agar ia mengerti.

Memang berat meninggalkan seseorang yang kita sayang, kalau bukan karena pelajaran Arka tidak ingin meninggalkan Kei.

"Mungkin ini ujian" hendusan napas keluar dari hidung Kei, mood-nya benar-benar kacau hari ini.

Istiharat selesai.

Selama pelajaran dimulai Kei hanya melamun ia terus memikirkan Arka. Lina yang melihat sahabatnya itu langsung bertanya pada Kei.

"Kamu baik-baik aja kan, Kei?"

Kei menoleh dengan tatapan lesuh, "Nggak pa-pa, Lin"

"Bener gak pa-pa? tapi kok kamu keliatannya lesuh banget" ujar Lina.

"Aku ngantuk"

Saat pergantian pelajaran, kelas Kei kosong karena gurunya sedang sakit jadi mereka diberi tugas.

"Bentar lagi Arka magang ya?" tanya Lina.

Mengapa disaat Kei tidak ingin membahas itu Lina harus bertanya, Kei tahu pasti teman-temannya akan membahas masalah magangnya Arka dan mau tidak mau Kei harus menjawabnya.

"Hm, iya" jawab Kei singkat.

"Jangan sedih dong" ujar Lina.

"Gak lama kan ya magangnya, kan cuma tiga bulan doang" tambah Lina.

"Tiga bulan lama banget bagi aku, Lin" jawab Kei dengan risau, lalu ia menopangkan dagu kemudian menutup matanya seakan-akan ia lupa dengan semua kejadian hari ini.

Gue emang lebay, kalian gak pernah ngerasain di posisi gue. Batin Kei.

Ntah kenapa semakin lama hubungan mereka semakin Kei takut kehilangan Arka. Soal dia yang ingin putus dengan Arka beberapa bulan yang lalu hanya lah perasaan sebentar karena permasalahan Kei dengan orang tuanya.

Dan setelah Kei pikir-pikir, ia harus mempertahankan Arka yang jelas-jelas tulus padanya, yang menerima dirinya dengan apa adanya. Mulai sekarang Kei akan belajar menghargai perasaan seseorang, walaupun kadang ia khilaf dengan kelakuannya dulu yang pernah membuat Arka sakit hati.

Bel pulang berbunyi.

"Orang tua lo masih gak suka sama gue?" Arka bertanya, sontak membuat Kei mengalihkan pandangannya dan menatap Arka.

"Maksud lo?" tanya Kei yang tidak paham.

"Nghh, sukur deh kalo sekarang udah mulai suka sama gue" ujar Arka sambil tersenyum simpul.

"Kenapa sih nanya-nanya itu" ujar Kei.

"Gak pa-pa kan?" tanya Arka.

"Iya sih, yaudah deh lupain aja intinya orang tua gue gak pernah gak suka sama lo" jelas Kei. Arka menancap gas dan langsung pulang mengantar Kei.

Jangan lupa vote ya❤

HilangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang