Malam itu sehari sebelum lomba, Arka datang ke rumah Kei. Ia mengajarkan bagaimana cara berjalan di catwalk yang benar, ia juga memberi tahu Kei soal-soal apa saja yang akan dilontarkan ke peserta. Pada malam itu adalah malam paling bahagia bagi Kei, tak terasa waktu menunjukkan pukul 21:00 Arka pun pamit kepada orang tua Kei untuk pulang.
Paginya.
Hari ini event dimulai para peserta yang mengikuti perlombaan Putera-Puteri sibuk berlatih untuk mempersiapkan diri tampil didepan banyak orang.
Kei masih dirumah ia menunggu Arka menjemputnya, tiba-tiba Cantika datang kerumahnya.
"Keiiii" Cantika mengetuk pintu rumah Kei.
Kei membuka pintu dan melihat Cantika dengan bedaknya yang luntur.
"Ihh bedak lo luntur" ucap Kei.
"Makanya gue kerumah lo mau minta bedak" ujar Cantika dengan panik.
"Yaudah masuk"
Kei menandani kembali Cantika, ia hanya menambahkan bedak Cantika yang luntur.
"Lo dandan sendiri?" tanya Kei.
"Nggak, gue didandanin sama tante"
"Kok bisa ampe luntur gini?"
"Make-up nya gak sesuai sama yang gue mau" gerutu Cantika.
"Padahal udah oke kok make-up nya"
"Udah ah, lanjutin aja make-up in gue"
Setelah selesai, Cantika bergegas pergi ke sekolah.
"Mau numpang gak? mumpung gue sendiri nih?" tawar Cantika.
"Nggak deh, gue dijemput Arka"
"Hmm ngebucin muluuu" ujar Cantika.
"Biarinn" ucap Kei sambil menjulurkan lidahnya.
"Yaudah gue pergi dulu" Cantika berpamitan dengan ayah dan ibunya Kei.
Tak lama Cantika pergi Arka pun datang, herannya ia hanya memakai baju biasa, sebelum Kei bertanya pada Arka mengapa ia memakai baju biasa, Arka tersenyum mengejek melihat Kei.
Kei yang melihat tingkah Arka langsung kebingungan karena ia pikir ada yang salah dari pakaiannya ataupun make-up nya.
"Kenapa sih ketawa-tawa, ada yang salah dari gue?" tanya Kei.
"Nggak" jawab Arka.
"Terus apaan?"
"Gue gak pernah aja gitu ngeliat lo pake make-up, mana tebel lagi tu bedak" ujar Arka sambil tertawa.
Kei malu dan langsung menutup wajahnya menggunakan kedua tangannya.
Arka tertawa melihat tingkah Kei yang malu-malu.
"Lo gak sekolah?" tanya Kei.
"Gue sibuk, mungkin gue gak bisa dateng buat ngeliat lo lomba deh kayaknya" ujar Arka.
"Hmm" Kei memasang wajah sedikit kecewa.
"Sorry ya"
Kei merespon dengan mengangkat kedua alisnya, lalu ia pergi. Ketika sampai di sekolah, Kei menatap wajah Arka ia benar-benar kecewa saat itu, hal itu membuat Kei tidak semangat mengikuti lomba.
"Udah gak usah kecewa, gue bakal doain lo supaya menang" Arka memberi semangat agar Kei menang.
Kei berjalan menaiki tangga dengan wajah penuh kekecewaan, lalu ia berpikir bagaimanapun juga ia harus tetap mengikuti perlombaan walaupun Arka tidak datang melihatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hilang
Teen FictionDunia itu selalu memiliki banyak perbedaan, dan dari perbedaan itu selalu menghasilkan banyak hubungan. Begitupun dengan perasaan benci dan cinta memang saling berhubungan. Di zaman sekarang banyak remaja yang jatuh cinta karena perasaan benci bahka...