Hari ini SMK 1 didatangi stasiun tv untuk melakukan syuting, setiap ekskul mempersiapkan anak-anak yang akan dilibatkan, Kei mengikuti ekskul rohis jadi ia memakai pakaian muslim sedangkan Arka memakai baju futsal.
"Semua ekskul ikut kan?" tanya Kei kepada Lina.
"Iya" jawab Lina.
"Berarti futsal ada dong"
"Iya, Kei" jawab Lina lagi.
Kei dan Lina turun ke bawah, mereka berdua menuju musholla. Kei dan Lina bertemu Wawan.
"Kak, Arka udah dateng belum?" tanya Kei.
"Belum kayaknya" jawab Wawan.
Kei menganggukkan kepalanya lalu ia pergi menyusul Lina yang terus berjalan meninggalkannya. "Kok ninggalin sih?" tanya Kei.
"Males ngeliat muka dia" jawab Lina.
Kei menoleh ke belakang lalu berbalik menatap Lina. "Iya, aku tau kamu jijik ngeliatnya".
Wawan adalah mantan pacar Lina meskipun pernah pacaran, Lina menyesal karena pernah menerima Wawan. Menurutnya, itu adalah sebuah kesalahan besar dihidupnya. Makanya Lina tidak ingin berurusan lagi dengan Wawan.
Sesampainya di musholla Kei dan Lina duduk.
"Tadi kamu nanya apa ke Wawan?" Lina memulai percakapan.
"Nanya Arka, kenapa emangnya?"
"Astaghfirullahhh, khilaf" ucap Lina sambil meletakkan telapak tangannya di jidat. Kei tertawa melihat tingkah sahabatnya itu.
Syuting pun dimulai para siswa dan siswi tertib, mereka sangat antusias selama syuting berjalan, tidak ada kendala semuanya lancar hingga selesai. Selama syuting Kei berusaha fokus ia terus memikirkan Arka dan teringat kejadian waktu Arka meminta putus dengannya.
Lina menepis pelan tangan Kei. "Jangan melamun" ujar Lina.
Kei menoleh lalu berkedip, ia mengangguk.
Lama bangetttt. Batin Kei.
Setelah satu jam lebih duduk akhirnya syuting pun selesai, anak-anak rohis pun keluar. Kei dan Lina kembali ke kelas, Kei menaiki tangga dengan lesuh ia terus menunduk hingga saat ia mengangkat kepalanya ada Arka yang berdiri di depan kelasnya.
Kei tertegun namun ia meneruskan langkahnya hingga masuk ke kelas tak memperdulikan Arka. Kei tidak mau gr dulu ia pikir Arka bukan menunggunya karena Kei melihat Arka sedang berbicara dengan teman futsalnya. Kei mengintip sedikit ketika Arka menoleh ke arahnya dengan cepat Kei membalikkan tubuhnya dan bersembunyi dibelakang pintu. Malu rasanya.
"Kok intip-intip aja sih, samperin kek orangnya" ujar Rara teman super bawel Kei.
Kei menyuruh Rara diam, lalu temannya itu keluar dan menyuruh Arka masuk ke kelas Kei. "Woi, masuk ke kelas gue sini Kei nungguin tuh tadi dia ngintip-ngintip elu" ujar Rara.
Kei menepuk pelan jidatnya menahan malu karena ulah Rara. "Anjir si Rara" ujarnya.
Rara pun masuk ia menoleh ke arah Kei yang masih berdiri di belakang pintu. "Kalian kenapa?".
"Gak pa-pa" jawab Kei sambil berjalan ke arah tempat duduknya. Ia menopang dagunya sesekali mengenduskan napasnya.
"Berantem?" tanya Rara lagi.
Kei mengabaikan pertanyaan Rara. "Boleh gak gue minta tolong?".
"Apa?" tanya Rara.
"Gue mau sendiri dulu"
KAMU SEDANG MEMBACA
Hilang
Teen FictionDunia itu selalu memiliki banyak perbedaan, dan dari perbedaan itu selalu menghasilkan banyak hubungan. Begitupun dengan perasaan benci dan cinta memang saling berhubungan. Di zaman sekarang banyak remaja yang jatuh cinta karena perasaan benci bahka...