Kei, Lina dan teman teman yang lainnya menjenguk Putra dirumahnya, Putra tidak dirawat dirumah sakit karena penyakitnya tidak terlalu parah hanya saja dia kecapek an. Setelah sampai dirumah Putra ibu nya Putra pun mempersilahkan mereka masuk.
"Putraaa ada temen temen kamu ni datangg" teriak mama nya, memanggil Putra yang seharian hanya dikamar saja.
Putra pun keluar dari kamarnya dan turun menemui teman teman nya, Kei yang melihat Putra dengan wajahnya yang pucat merasa kasihan, ia ingin sekali menanyakan kabar Putra tapi ia malu karena akan membuat teman teman nya curiga.
"Bisa juga lo sakit Put hahahah" ujar teman lelakinya Iyo sambil tertawa.
Mendengar perkataan Iyo mereka yang berada diruang tamu pun ikut tertawa apalagi melihat ekspresi Putra yang lemah seperti orang tidak makan seminggu.
"Bacot lu yo" balas Putra dengan wajah lesuh nya.
"Lo ya Put lagi sakit aja masih sempet ngomong kasar" ujar Lina.
Lina memang agak sensitif ketika mendengar kata kata kasar, maklum saja Lina orangnya tekun dengan agama.
Mereka pun bersenda gurau sambil memakan camilan yang sudah disediakan oleh ibunya Putra, Ketika teman temannya sedang asyik bergurau Kei hanya diam, Kei hanya tersenyum melihat teman temannya berbicara tentang lelucon. Kei melihat Putra yang ikut tertawa dan ntah kenapa hatinya begitu lega ketika melihat Putra tertawa bahagia.
Apa karena kebahagiaan Putra juga milik Kei. Kei tidak sadar bahwa Putra memperhatikannya dari tadi, saat Kei sadar ia langsung salah tingkah dan malu malu, ada dua hal yang membuat Kei seperti itu
pertama karena Kei tidak suka dilihat seperti itu dan kedua Kei takut ada yang salah dari dirinya.Kei berusaha memberanikan diri memandang Putra perlahan lahan matanya berusaha menatap wajah Putra, saat Kei menatap Putra rupanya Putra masih menatap Kei
akhirnya Kei memberanikan diri memandang wajah Putra lalu Putra pun tersenyum melihat tingkah laku Kei yang malu malu."Ekhemm ada yang lagi pandang pandangan nihh" ujar Rizki sambil mengangkat kedua alisnya.
"Apaan sih, bacot banget lo Riz" balas Putra.
"Gak usah malu malu Put langsung aja gaskeun hahaha" timpal Iyo.
Rizki dan Iyo memang sangat senang membully, apalagi melihat wajah Putra yang lesuh seperti wajah wajah yang pantas di nista. Kei hanya terdiam ia tahu kalau ia meladeni dua orang itu maka tidak akan selesai.
"Jadi lo besok masuk gak Put" tanya Lina.
"Belum tau, liat aja besok kalo kondisi gue udah mendingan baru gue masuk"
Hari semakin sore, mereka pun pulang dan pamit kepada orang tua Putra. Di teras rumah Putra pun mereka anak lelaki masih sempat bergurau, menista Putra karena mereka heran kenapa orang seperti Putra yang anaknya hyperactive bisa sakit.
"Gws put" ujar Adam.
"Makasih bro"
"GAK WAFAT SEKALIANN HAHAHA" sambar Iyo dan Rizki dengan serempak.
Semua kembali tertawa karena melihat kelakuan Iyo dan Rizki yang tak habis habisnya menista Putra.
***
Setelah sampai dirumah, Kei pun langsung mandi setelah selesai membenahi diri dan makan, Kei merebahkan badannya diatas kasur kesayangannya sambil mengecek hp nya. Kali ini tak ada notif dari Arka hal itu membuatnya tenang lantaran tidak ada makhluk itu menganggunya.
Kei bosan dengan fase kehidupannya yang hanya tidur,mandi,makan,sekolah,baca novel dan berulang-ulang. Ia berharap ingin cepat cepat lulus sekolah agar bisa merasakan pendidikan baru dan lelahnya mencari uang dengan usaha sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hilang
Novela JuvenilDunia itu selalu memiliki banyak perbedaan, dan dari perbedaan itu selalu menghasilkan banyak hubungan. Begitupun dengan perasaan benci dan cinta memang saling berhubungan. Di zaman sekarang banyak remaja yang jatuh cinta karena perasaan benci bahka...