MyL: 7

4.1K 692 21
                                    

Happy reading 😊

🍁🍁🍁🍁

Entah bagaimana ceritanya seorang Taeyong yang notabennya orang tertutup dan sangat jarang berinteraksi dengan seseorang, malah berakhir menggendong seorang gadis. Haechan juga sangat terkejut melihat tingkah tuannya itu. Ya meskipun Haechan sendiri memang tidak mau jika harus disuruh menggendong Jisoo. Dia sudah lelah tercebur dua kali karena tuannya itu. Apalagi ditambah posisi mereka semua basah kuyup. Jadi, tidak terima kasih banyak.

"Kenapa?" Tanya Taeyong saat dirasanya Jisoo mengeratkan tangannya pada lehernya.

"Apa hal pertama dalam pikiranmu saat melihatku?" Tanya balik Jisoo tiba-tiba dengan nada sendu.

"Bukan dari negeri ini?" Jawab Taeyong seolah mengerti keinginan Jisoo.

"Apa kau percaya itu?"

"Kenapa?" Tanya Taeyong yang mulai tidak paham dengan arah pembicaraan Jisoo.

"Aku bingung." Gumam Jisoo sembari menghela napas berat.

"Kau ingin kuberitahu sebuah rahasia?" Tanya Jisoo setelah terdiam beberapa saat.

"Tidak." Jawab Taeyong cepat.

"Kenapa?" Kini Jisoo yang malah bingung dengan Taeyong.

"Aku tidak ingin menyimpan rahasia siapapun. Pasti mereka akan meminta timbal balik."

"Baiklah, aku rubah. Apa kau mau menjadi pendengarku?" Ralat Jisoo.

"Pendengar?" Tanya Taeyong sembari mengernyit.

"Hmm, aku ingin bercerita dengan seseorang dan kurasa kau orang yang tepat." Jawab Jisoo sembari terkekeh kecil.

"Kurasa kau memiliki keluarga." Gumam Taeyong dengan nada terdengar sendu.

"Aku tidak mungkin bercerita pada mereka." Timpal Jisoo sembari menghela napas. "Kita kan jarang bertemu. Jadi, akan lebih mudah bercerita denganmu." Imbuhnya yang jelas membuat Taeyong bingung.

"Apa hubungannya?"

"Entahlah, mungkin itu bisa menjadi alasan aku bertemu denganmu?" Jawab Jisoo dengan kekehan.

Sedangkan dua orang pria tersebut memiliki pemikiran yang berbeda karena ucapan Jisoo. Taeyong, dia berpikir Jisoo aneh karena mau bertemu dengannya lagi padahal mereka tidak saling kenal. Di lain sisi, Haechan, dia menganggap bahwa Jisoo sedang mengambil keuntungan dari kepolosan tuannya itu. Bisa-bisanya gadis itu menggoda tuannya yang suci dan polos!

"Aku hanya merasa kita memiliki sedikit persamaan, tetapi aku tidak tahu apa itu." Imbuh Jisoo dengan kekehan kecilnya.

Seketika kedua pria itu langsung tertegun karena ucapan Jisoo. Mereka bukannya tidak tahu apa yang gadis itu alami. Ya tentang pandangan orang-orang yang menganggapnya berbeda. Mereka justru sangat paham bagaimana rasanya di posisi seperti Jisoo. Karena percayalah, Taeyong selalu hidup seperti itu sepanjang umurnya.

"Aku akan memberi kalian waktu." Ucap Haechan tiba-tiba dan langsung melenggang pergi entah kemana.

Sebenarnya Haechan hanya menjauh beberapa meter dari mereka berdua. Ya bisa dikatakan jarak yang cukup untuk memberi mereka berdua privasi guna berbicara. Karena Haechan tahu hidup seperti Taeyong sangat tidak mudah.

Saat ada seseorang yang hidup sama seperti tuannya itu, Haechan merasa jika setidaknya mereka akan lebih paham satu sama lain untuk berbagai cerita. Tentu dia tidak akan menyia-nyiakan keadaan itu. Dia ingin tuannya tahu jika tidak hanya dirinya yang merasakan hidup seperti itu.

Masa yang Lain  ::✓::Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang