MyL: 21 (END)

6.9K 716 84
                                    

Happy reading 😊

🍁🍁🍁🍁

"Tidur bersama?" Tanya Taeyong serius yang sedang berdiskusi dengan Jisoo untuk mencari jawaban yang tepat guna menjawab pertanyaan nanti malam.

"Ya?" Tawar Taeyong sembari menatap Jisoo lekat.

Keduanya sedang berusaha mencari penjelasan yang cukup masuk akal dan tidak akan membuat perjodohan Taeyong dilanjutkan. Jadi, mereka harus memilih jawaban secara matang. Beruntungnya Jisoo mau membantu Taeyong. Itu yang Taeyong pikirkan. Padahal nyatanya Jisoo ingin menolong hubungan Rose dan Jaehyun. Ya dia ingin melihat gadis itu bahagia dengan orang yang dicintainya.

"Itu kenyataannya." Jawab Jisoo pasrah.

"Melakukan hal lebih?" Tanya Taeyong hati-hati.

Jisoo menjawab cepat sembari menyipit kesal, "Tidak!"

"Hamil?" Tanya Taeyong semakin melantur.

"Apalagi itu!" Sergah Jisoo kesal bukan main.

"Lalu apa yang membuat mereka yakin?" Tanya Taeyong mulai frustasi.

"Katakan saja jika aku... kekasihmu." Ujar Jisoo ragu.

"Lalu?" Tanya Taeyong yang sedikit tidak yakin jika orang tuanya akan percaya begitu saja.

"Ya kita sudah terbiasa tidur bersama sejak lama?"

"Itu tidak masuk akal." Gumam Taeyong tidak menerima usulan Jisoo.

"Lalu bagaimana?!" Tanya Jisoo berubah kesal sendiri.

"Menikah?" Tawar Taeyong tidak yakin.

"Apa?!"

"Ya jika aku mengatakan akan menikah denganmu, pasti mereka akan menyetujuinya." Jelas Taeyong yang terlihat antusias dengan pemikirannya sendiri. "Jika mereka masih menolak, ancam saja dengan cucu." Imbuhnya sembari menaikkan kedua alisnya sekilas.

"Cucu?" Tanya Jisoo membeo.

"Ya, jika mereka tidak ingin memiliki cucu diluar nikah maka mereka mau tidak mau harus menikahkan kita." Jelas Taeyong sembari tersenyum senang merasa idenya sangat cemerlang.

"Jika mereka tidak setuju, kau akan menghamiliku begitu?!" Sergah Jisoo sembari menatap Taeyong horor.

"T-tidak juga." Jawab Taeyong tergagap.

"Lagipula pernikahan bukan permainan." Desis Jisoo sebelum menghela napas berat.

"Maka dari itu aku juga tidak mau dijodohkan karena pernikahan bukanlah permainan." Timpal Taeyong yang juga ikut menghela napas.

"Lalu menikah denganku juga sama saja main-main!" Sergah Jisoo kembali dibuat kesal. "Lagipula aku juga tidak menyukaimu." Imbuhnya yang langsung mendapat kernyitan dari Taeyong.

"Kau membenciku?" Tanya Taeyong kemudian.

"Huh?" Tanya Jisoo yang malah bingung. "Tidak, bukan itu maksudku." Jawabnya saat tersadar.

"Mari jawab saja pertanyaan mereka nanti. Biar aku yang menjawabnya." Ujar Taeyong akhirnya yang merasa buntu untuk berpikir.

"Kenapa aku tidak percaya padamu?" Gumam Jisoo sembari menatap Taeyong tidak yakin.

---

"Jadi?" Tanya ibu Taeyong memulai sidang diruang tamu apartemen milik anaknya itu.

"Tanyakan apapun yang ingin kalian ketahui." Jawab Taeyong berusaha tenang.

"Kalian berpacaran?" Tanya ayah Taeyong yang terlihat antusias.

"Ya." Jawab Taeyong singkat yang dibalas anggukan samar dari Jisoo. Mau bagaimana lagi? Mereka harus bersandiwara demi kehidupan banyak orang.

Masa yang Lain  ::✓::Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang