MyL: 20

3.7K 607 59
                                    

Happy reading 😊

🍁🍁🍁🍁

Akhirnya Jisoo memutuskan untuk bercerita apa yang sebenarnya terjadi kepada Lisa. Bahkan, semua hal yang dia alami di dunia sana. Ya hal yang tidak dia ceritakan ke siapapun. Lisa sampai menangis saat mendengar cerita terakhirnya sebelum kembali ke sini. Lisa memang tipe orang yang emosional. Akan tetapi, anehnya gadis itu percaya dengan hal yang Jisoo ceritakan itu. Padahal kalau dilogika sangat tidak mungkin.

Tanpa sadar sesi curhat itu memakan waktu sampai malam hari. Bahkan, Jisoo lupa terhadap keberadaan Taeyong yang entah sedang apa di kamarnya. Jika saja Lisa tidak pamit dan mengatakan akan kembali lagi besok serta mengingatkannya tentang Taeyong, bisa dipastikan Jisoo tidak akan ingat.

"Hati-hati." Ucap Jisoo sembari memeluk Lisa sekilas dan mengantar gadis itu keluar rumahnya.

"Hmm, kau juga hati-hati." Balas Lisa dan langsung pamit pulang.

"Apa yang sedang dia lakukan?" Gumam Jisoo was-was sembari berjalan ke arah pintu kamarnya.

Saat dibuka, ternyata Taeyong sedang tertidur dengan santainya di ranjang Jisoo. Bahkan, pria itu terlihat sangat lelap dan kelelahan. Sepertinya Taeyong terlalu banyak membantu Jisoo hari ini. Sejenak gadis itu bingung akan membangunkan Taeyong saat ini atau tidak, pasalnya hari sudah malam. Kemungkinan besar pria itu harus bekerja besok.

Niat yang belum terlaksana akhirnya gagal, karena tiba-tiba Taeyong terbangun dari tidurnya akibat ponselnya yang berbunyi terus-menerus. Dengan keadaan seperempat sadar dan mata yang sangat merah, Taeyong terduduk dan mengangkat panggilannya. "Hmm." Gumam pria itu sebagai jawaban dan langsung mematikan sambungannya.

"Jam berapa sekarang?" Tanya Taeyong berusaha mengumpulkan kesadarannya.

"Jam delapan." Jawab Jisoo sedikit meringis merasa bersalah.

"Malam?" Tanya Taeyong membeo.

"Ya."

"Kalau begitu aku tidur lagi saja." Gumam pria itu santai dan langsung kembali membaringkan tubuhnya lagi.

"Ini bukan rumahmu!" Seru Jisoo spontan sembari menahan lengan Taeyong.

"Hmm, lalu?" Gumam Taeyong santai dan langsung melepas tangan Jisoo agar dirinya bisa kembali berbaring. "Aku ingin tidur lagi." Imbuhnya sembari menyamankan posisinya.

"Lalu aku tidur di mana?" Tanya Jisoo dengan wajah memelas.

Taeyong menjawab santai, "Sofa."

"Saat di flatku saja aku tidur di sofa dan kau tidur dikamarku. Sekarang bergantianlah." Gerutu Taeyong yang sudah kembali menutup matanya rapat.

"Kau bercanda?!"

"Tidak. Keluarlah, aku mengantuk. Besok aku ada jadwal operasi di pagi hari." Jawab Taeyong dengan gumaman.

"Kau tidak lapar?" Tanya Jisoo berusaha mengambil perhatian Taeyong agar setidaknya mau bangkit dari kasurnya.

"Kita sudah makan tadi siang." Jawab Taeyong santai dan langsung menutup wajahnya dengan selimut, tanda tidak mau diganggu lagi.

Alhasil Jisoo hanya bisa menghela napas panjang dan berjalan keluar kamar. Sepertinya saat ini dia mencentak sebuah rekor baru yaitu, diusir dari kamarnya sendiri. Lelucon macam apa ini?

Pada akhirnya Jisoo merelakan dirinya tidur di sofa ruang tamunya. Padahal baru saja kembali ke rumah, tetapi nasibnya malah seperti ini. Sepertinya Taeyong adalah pria pendendam dan sangat perhitungan. Mana pria yang sangat baik hati yang mau menampung Jisoo kemarin? Rasanya itu hanya sekadar mimpi.

Masa yang Lain  ::✓::Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang