Happy reading 😊
🍁🍁🍁🍁
"Kau sudah siap menjadi pendamping putraku?" Tanya Permaisuri sembari menatap Jisoo hangat. "Aku tahu kau terpaksa." Imbuhnya sembari tersenyum maklum karena gadis itu yang terlihat gelisah.
"Kudengar juara kedua adalah kakakmu?" Tanya Permaisuri mengalihkan topik.
"Benar, Yang Mulia." Jawab Jisoo akhirnya.
"Kudengar kau bukan dari negeri ini?"
"Benar, Yang Mulia."
"Apa yang membuat putraku sangat tertarik padamu?" Tanya Permaisuri setelah hening cukup lama. "Apa warna matamu?" Tanyanya sembari tersenyum hangat.
"Kau- tidak mungkin." Ucap Permaisuri tergagap saat melihat kalung yang dikenakan oleh Jisoo.
"Panggil semua orang yang menyeleksi Putri Mahkota dan tunda pengumumannya!" Perintah Permaisuri tiba-tiba dengan nada tegas yang cukup keras.
"K-kau bisa kembali terlebih dahulu. Aku akan memberikan penjelasan padamu nanti." Ucap Permaisuri sembari tersenyum menatap Jisoo yang sangat terlihat bingung.
---
"Ibu menunda penobatan Putri Mahkota?" Tanya Jaehyun yang langsung mengunjungi ibunya saat dia mendengar kabar penundaan tersebut.
"Apa alasanmu memilih gadis itu karena Pangeran Kerajaan?" Tanya Permaisuri sembari menatap putranya tajam.
"Apa maksud, Ibu?" Tanya Jaehyun bingung.
"Kau bukan mencintainya, tetapi hanya ingin bersaing dengan Pangeran Kerajaan saja bukan?" Tanya Permaisuri sembari menghela napas.
"Tidak. Untuk kali ini aku memang mencintainya meskipun harus bersaing dengannya." Jawab Jaehyun tegas.
"Kau tahu, ada hal yang tidak selamanya bisa kau rebut dari orang lain bukan?" Tanya Permaisuri dengan nada pelan.
Jaehyun bertanya tidak terima, "Aku merebut darinya? Merebut apa?"
"Semua yang dia miliki." Gumam Permaisuri lirih.
"Itu hakku. Aku yang akan menggantikan posisi Ayah sebentar lagi. Oleh karena itu, pemilihan Putri Mahkota diadakan bukan? Karena aku harus menikah terlebih dahulu untuk bisa naik tahta. Aku justru sudah mencintai calon permaisuriku. Aku berhak untuk itu semua dan aku tidak merebut sama sekali." Jelas Jaehyun menahan sesuatu dalam dirinya yang akan meledak. Sungguh dia merasa marah akan ucapan ibunya itu.
"Apa kau lupa jika posisimu sewaktu-waktu bisa diambil alih oleh Pangeran Kerajaan? Bahkan, jika dia ingin naik tahta, dia hanya tinggal mengatakannya. Karena itu hak istimewa baginya. Apalagi kini dia sudah membuktikan kemampuannya." Jelas Permaisuri yang seolah menghantam kesadaran Jaehyun.
Ya dia tahu itu. Namun, selama ini dia tidak pernah memikirkannya. Mungkin lebih tepatnya dia berusaha melupakan fakta itu. Baru setelah mendengar ucapan ibunya tadi, kenapa Jaehyun merasa seolah dibangunkan paksa dari mimpi indahnya?
"Sepertinya kau tidak tahu kabar keberhasilan Pangeran Kerajaan sekaligus kabar kembalinya." Imbuh Permaisuri yang langsung membuat Jaehyun terkejut.
"A-apa maksud Ibu? Bukankah dia harusnya kembali sekitar satu atau dua minggu lagi?" Tanya Jaehyun dengan nada was-was.
"Dia berhasil menyelesaikan tugasnya lebih cepat." Jawab Permaisuri sekenanya.
"Kau juga pasti tahu dengan sangat benda ini." Imbuh Permaisuri sembari memberikan sebuah kertas bergambar kalung liontin berwarna emerald.
KAMU SEDANG MEMBACA
Masa yang Lain ::✓::
Fanfiction‼️ BELUM DIEDIT ‼️ Ketika Jisoo terlempar ke tempat entah di mana dan bertemu dengan Pangeran Kerajaan serta Putra Mahkota. Tanpa sadar dia malah memiliki perasaan terhadap Pangeran -yang terus saja mengacuhkannya- di saat Putra Mahkota dengan teran...