Happy reading 😊
🍁🍁🍁🍁
Saat yang tidak diharapkan Jisoo hari ini terjadi. Taeyong berangkat ke perbatasan dengan pasukannya untuk menjaga perdamaian. Karena pria itu tidak memakai topengnya, Jisoo bisa melihat wajah Taeyong yang penuh tekad sekaligus sedikit keengganan untuk pergi.
Tepat saat pengumuman pasukan tersebut akan berangkat, semua orang bertepuk tangan untuk menyemangati mereka. Ya keberangkatan itu disaksikan oleh semua orang. Bahkan, Putra Mahkota terlihat ikut mengantar juga sampai depan gerbang kota.
Sepersekian detik pandangan Taeyong menangkap tatapan Jisoo yang diarahkan untuknya. Dalam detik itu juga, matanya terkunci pada gadis yang semalam berhasil membuatnya sedikit gila. Tanpa sadar sudut bibir Taeyong sedikit tertarik saat dilihatnya Jisoo tersenyum menyemangatinya meskipun dengan tatapan menyuruhnya jangan pergi.
Akan tetapi, Taeyong sangat tahu jika Jisoo bukanlah gadis yang egois untuk menahannya pergi. Karena kenyataan, yang jika dipikirkan, benar-benar memukul keras keduanya. Tidak ada sebuah hubungan apapun di antara mereka berdua.
---
"Apa yang kau lakukan di sini sendirian?" Tanya seorang pria tiba-tiba dari arah belakang Jisoo.
Karena posisi gadis itu yang sedang melamun, tentu saja Jisoo langsung terlonjak kaget dan kehilangan keseimbangannya. Sayangnya refleks sang pria yang akan menarik tangan Jisoo sedikit terlambat. Alhasil gadis itu terjatuh ke dalam air saat itu juga.
Entah kenapa Jisoo sedang ingin mengunjungi air terjun tempat yang Taeyong tunjukkan dulu. Mungkin dia hanya sedang merindukan pria itu yang tanpa disadari sudah lebih dari sebulan pergi ke perbatasan. Namun, tiba-tiba orang tidak diundang datang mengejutkan Jisoo.
Byuur!
Seketika itu juga pria tersebut langsung ikut masuk ke air saat dirasanya Jisoo gelagapan panik karena tidak bisa berenang. "Kau baik-baik saja?" Tanyanya cemas saat sudah berhasil menarik Jisoo ke atas permukaan air. Setelahnya hanya anggukan cepat dari Jisoo yang sedang terbatuk-batuk sebagai jawaban atas pertanyaan pria itu.
"Kau yakin?" Tanya pria itu sembari menggiring Jisoo untuk naik ke tepi.
"Hmm, terima kasih." Gumam Jisoo saat mereka berdua sudah duduk di bebatuan.
"Pakai mantel ini." Ucap pria tadi sembari memakaikan Jisoo mantel yang dibawakan oleh sang pengawal.
"Kenapa Anda bisa di sini?" Tanya Jisoo heran.
"Bukankah aku yang bertanya terlebih dahulu padamu?" Tanya balik pria itu sembari tersenyum manis menatap Jisoo.
Jisoo menjawab sekenanya, "Hanya ingin menenangkan pikiran."
Karena jujur Jisoo sedikit risih dengan keberadaan Putra Mahkota yang akhir-akhir ini entah kenapa sering muncul di depannya. Ya pria yang membuatnya terjatuh dan sekaligus menolongnya adalah Putra Mahkota yang terhormat. Apalagi kepolosan Chaeyoung sempat dimanfaatkan oleh pria itu untuk berbicara dengan Jisoo. Karena sebenarnya hal itu sangat terbaca oleh Jisoo yang menjadi korban drama di kehidupan asalnya. Hal itu benar-benar membuat dirinya merasa bersalah pada kakaknya.
"Maaf aku mengejutkanmu." Ujar Jaehyun dengan senyum berubah merasa bersalah.
"Tidak masalah." Jawab Jisoo sekenanya dan memalingkan wajahnya ke arah depan.
Ya tanda dia sedang ingin menyudahi apapun pembicaraan. Kini otak Jisoo sedang terpusat pada sekelebat bayangan yang dia dapatkan saat tenggelam tadi. Dia kembali melihat perpustakaan tempat terakhir yang dia kunjungi sebelum terlempar ke tempat ini. Anehnya buku yang sempat Jisoo baca masih tergeletak di lantai tanpa satu orang pun yang mengambilnya. Padahal banyak orang yang berlalu lalang di sekitar buku itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Masa yang Lain ::✓::
Fanfiction‼️ BELUM DIEDIT ‼️ Ketika Jisoo terlempar ke tempat entah di mana dan bertemu dengan Pangeran Kerajaan serta Putra Mahkota. Tanpa sadar dia malah memiliki perasaan terhadap Pangeran -yang terus saja mengacuhkannya- di saat Putra Mahkota dengan teran...