MyL: 3

5.6K 814 21
                                    

Happy reading 😊

🍁🍁🍁🍁

"Apa Anda akan pergi, Yang Mulia?" Tanya seorang pengawal pribadi pada tuannya.

"Hmm, mereka sudah mengumumkan kedatanganku. Jadi, apa boleh buat?" Jawab pria yang dipanggil Yang Mulia tersebut.

"Anda tidak perlu datang jika Anda tidak ingin." Bujuk sang pengawal.

"Mereka memberiku kesempatan untuk keluar. Bukankah lebih baik aku menggunakannya dengan baik?" Timpal pria itu sembari membenarkan letak topeng di wajahnya. "Ayo berangkat." Imbuhnya singkat dan langsung melenggang pergi. Tentu saja sang pengawal setia dengan sigap mengikuti langkah tenang tuannya.

---

"Bagus bukan?" Tanya Chaeyoung pada Jisoo yang tidak pernah melunturkan senyumannya sejak tiba di pesta lentera malam ini.

"Benar, sangat bagus." Setuju Jisoo lengkap dengansenyum manis.

"Chaeyoung!" Panggil seorang gadis sembari mendekati mereka berdua.

"Siapa dia?" Tanya gadis itu saat melihat ke arah Jisoo.

"Namanya Jisoo, dia adikku." Jawab Chaeyoung mengenalkan Jisoo dengan bangga.

"Tetapi warna matanya... " ucap gadis tadi sembari menatap Jisoo lekat.

"Cantik bukan?" Ucap Chaeyoung dengan senyum merekah.

"Hmm, sangat cantik." Setuju gadis tadi setelah sedikit tersadar dari rasa terpesonanya pada Jisoo.

Ya tidak hanya satu orang yang mengatakan warna mata Jisoo cantik. Tidak sedikit juga yang menatapnya aneh. Buktinya itu semua terjadi saat tadi siang Chaeyoung mengajaknya pergi ke pasar untuk membeli hiasan rambut untuk Jisoo. Bahkan, yang paling parah, orang-orang mengatakan jika Jisoo aneh secara langsung di depannya.

Akan tetapi, dasarnya Jisoo yang tidak peduli dengan perkataan orang lain. Gadis itu malah asyik melihat-lihat jepit rambut yang menurutnya sangat cantik-cantik. Sudah cukup hidupnya selama ini yang tidak dianggap dan selalu diremehkan karena keadaannya. Jadi, di kesempatan kali ini, Jisoo akan menikmati apa yang tidak bisa dia rasakan sebelumnya.

"Terima kasih." Ucap Jisoo sembari tersenyum ramah. "Sepertinya aku akan melihat-lihat tempat lain terlebih dahulu." Pamitnya saat dia menyadari tatapan aneh dan tidak suka dari teman Chaeyoung yang lain.

"Kau tidak tau arah, nanti kau tersesat." Larang Chaeyoung sembari menatap Jisoo cemas.

"Aku bisa kembali sendiri." Ucap Jisoo meyakinkan.

"Kalau tidak, mari bertemu di jembatan itu saat pesta berakhir." Imbuhnya sebagai alternatif sembari menunjuk arah jembatan yang cukup jauh dari mereka. Ya meskipun Jisoo tidak perduli dengan pandangan orang lain, tidak dipungkiri jika dia tetap merasa risih dilihat seperti itu.

"Baiklah." Ucap Chaeyoung pada akhirnya yang menyadari ketidaknyamanan Jisoo.

"Aku pergi dulu." Pamit Jisoo sembari tersenyum sekilas dan langsung melenggang pergi.

---

"Ternyata malam di sini sangat indah." Gumam Jisoo sembari bersender di pagar jembatan.

"Indah bukan?" Tanya seorang pria tiba-tiba yang sudah berdiri di samping Jisoo. Tentu saja gadis itu langsung menoleh ke arah pria yang juga sedang menatapnya.

"Jadi, benar rumor itu?" Tanya pria itu sembari tersenyum manis ke arah Jisoo.

Sedangkan Jisoo sendiri hanya mengernyit bingung dengan pria itu. Siapa dan apa yang sedang dia lakukan di sini? Rumor apa yang sedang pria ini bicarakan?

Masa yang Lain  ::✓::Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang