Happy reading 😊
🍁🍁🍁🍁
Ajang perlombaan memanah tahunan di perlombakan pada hari ini. Seluruh pemuda berusia kisaran 15-20 tahun diperkenankan untuk ikut serta. Ya memang lomba tersebut tidak diwajibkan. Karena bagaimanapun jika diwajibkan akan terlalu banyak peserta. Lagi, tidak semua pemuda berlatih panah. Sebagian juga ada yang hanya berlatih pedang.
Acara tahunan kali ini benar-benar berbeda dari biasanya. Karena selain Putra Mahkota yang dikabarkan akan mengikuti perlombaan tersebut, dikabarkan juga jika seorang pemuda bertopeng juga akan ikut. Ya pria yang terkenal ke seluruh penjuru negeri karena kemisteriusan topengnya. Tidak ada satupun orang yang tahu alasan pria tersebut menggunakan topeng. Akan tetapi, yang jelas mereka tahu jika dia adalah seorang bangsawan.
"Jadi, Putra Mahkota akan ikut?" Tanya Jisoo pada Chaeyoung sembari mengernyit. "Tuan Bertopeng juga?" Imbuhnya dengan menahan senyum.
"Hmm, tentu saja. Tetapi kenapa kau terlihat gembira saat kabar Tuan Bertopengmu itu ikut ketimbang kabar keikutsertaan Putra Mahkota?" Tanya Chaeyoung sembari menatap Jisoo penuh selidik.
"Dia sudah menyelamatkanku dua kali." Jelas Jisoo enteng sembari tersenyum.
"Ya bahkan dia ditahan satu jam penuh oleh ayah di sini." Sinis Chaeyoung menyindir Jisoo.
Ya kejadian Jisoo diantar dalam keadaan basah kuyup membuat semua keluarga Kim heboh. Pasalnya orang yang mengantar Jisoo bukan main-main. Dia termasuk salah satu bangsawan yang terpandang. Ya setidaknya itu yang mereka simpulkan sendiri melihat dari pakaian mewah yang dikenakan orang itu. Karena jangan lupakan fakta bahwa keluarga Kim adalah ahlinya urusan kain-mengain.
"Aku tidak menyangka jika Tuan Bertopeng sangat terkenal." Gumam Jisoo sembari merapikan rambutnya.
Ya kini dia dan Chaeyoung akan menyaksikan perlombaan memanah tersebut. Keluarga Kim? Sebenarnya mereka juga berniat ikut, tetapi Nyonya Kim beranggapan jika tempat itu pasti akan dipenuhi para gadis yang sangat ingin melihat Putra Mahkota. Jadi, beliau memutuskan untuk tidak pergi dan memilih untuk membeli kain di luar kota. Tentunya Tuan Kim setuju saja. Karena jika Nyonya sudah berkehendak, apa boleh buat?
"Ya tetapi dia terkenal karena keanehannya yang selalu memakai topeng." Jawab Chaeyoung sembari merias wajahnya.
Ya acara seperti itu bisa dikatakan sebagai ajang pencarian pasangan. Karena bagaimanapun pemuda dan pemudi akan berkumpul di tempat tersebut. Jadi, mempercantik dan membuat diri semenarik mungkin tidak ada salahnya bukan?
"Kau sudah cantik, nanti akan berlebihan." Tegur Jisoo saat dilihatnya Chaeyoung yang kembali memoles bibirnya.
"Kau saja yang keras kepala tidak ingin berdandan." Balas Chaeyoung sinis. Ya adiknya itu bersikeras hanya ingin memakai riasan rambut, tanpa riasan wajah. Padahal Chaeyoung bisa merubahnya menjadi seperti bidadari yang turun ke bumi.
"Ayo berangkat, nanti kita terlambat." Ucap Jisoo yang tidak ingin berdebat lagi.
---
"Lihat! Itu Putra Mahkota!" Pekik Chaeyoung tertahan saat mereka sudah sampai di tempat perlombaan. Ya memang sudah terlambat karena perlombaan sudah dimulai sejak tadi. Akan tetapi, tidak masalah toh lomba masih berlangsung.
"Tuan Bertopengmu ternyata sangat tampan jika diperhatikan." Gumam Chaeyoung dengan nada kagum.
"Bahkan, aku tidak bisa melihat wajahnya." Ujar Jisoo bingung sendiri
"Bibirnya." Bisik Chaeyoung sembari terkekeh kecil.
"Astaga! Bukankah kau terlalu mesum?" Timpal Jisoo heran dengan pemikiran kakaknya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Masa yang Lain ::✓::
Fanfiction‼️ BELUM DIEDIT ‼️ Ketika Jisoo terlempar ke tempat entah di mana dan bertemu dengan Pangeran Kerajaan serta Putra Mahkota. Tanpa sadar dia malah memiliki perasaan terhadap Pangeran -yang terus saja mengacuhkannya- di saat Putra Mahkota dengan teran...