MyL: 19

3.7K 587 58
                                    

Happy reading 😊

🍁🍁🍁🍁

"Dulu nenek ayahmu menemukan sebuah buku tua di rumahnya. Saat dia membacanya tiba-tiba dia menghilang tanpa jejak, mungkin hampir satu tahun lamanya. Buku itu juga ikut menghilang entah kemana." Jelas ibu Taeyong memulai ceritanya.

"Entah bagaimana nenek merupakan orang pertama yang bisa keluar dari buku itu." Timpal ayah Taeyong ikut menjelaskan.

"Orang yang menemukan buku itu adalah kakek. Setelah itu nenek menceritakan semua hal yang terjadi pada dirinya. Sampai pada akhirnya mereka dekat dan memutuskan untuk menikah." Imbuh ibu Taeyong meneruskan penjelasan sang suami.

"Buku itu sempat di simpan di tangan kakek. Namun, sewaktu kejadian kebakaran, entah siapa yang membawa buku itu. Alhasil buku itu sudah tidak di tangan kakek lagi." Imbuh ayah Taeyong.

"Semenjak itu kakek mendapat laporan jika banyak orang yang tertarik. Akan tetapi, entah bagaimana nasib mereka, karena mereka tidak kembali lagi seperti nenek. Namun, anehnya buku itu juga sulit ditemukan meskipun laporan itu selalu ada."

"Benar, sampai akhirnya kakek memerintah ayah untuk mencarinya." Imbuh ayah Taeyong.

"Dan Ayah memerintahku?" Timpal Taeyong sembari menatap ayahnya kesal.

"Ya karena ayah tidak bisa menemukannya. Jadi, mungkin saja kau bisa." Jawab sang ayah disertai kekehan.

"Selain menemukannya, kau juga berhasil menarik gadis ini." Imbuh sang ibu sembari mengelus rambut Jisoo pelan.

"Bagaimana cara kakek mengeluarkan nenek?" Tanya Taeyong akhirnya.

"Sepertinya, kakek tidak sengaja membakar ujung buku itu." Jawab ibu Taeyong ragu.

"Oh, begitu." Gumam Taeyong sembari mengangguk samar.

"Lalu di mana buku itu sekarang?" Tanya sang ayah menatap Taeyong serius.

"Aku membakarnya." Jawab Taeyong sembari menatap ayahnya bersalah.

"Kau membakarnya?!" Tanya sang ibu terperangah.

"Ya." Jawab Taeyong singkat dengan wajah merasa bersalah.

"Sebenarnya ada untungnya juga yang dilakukan Taeyong itu." Timpal sang ayah sembari berpikir serius. "Buku itu jadi tidak bisa menarik orang lagi." Imbuhnya yang secara otomatis disetujui semua orang.

"Sebenarnya buku apa itu?" Tanya Taeyong akhirnya.

"Tidak ada yang tahu." Jawab sang ibu sembari menatap Jisoo yang sejak tadi hanya diam.

---

"Ini tanda apa?" Gumam Taeyong sembari menatap tanda di leher Jisoo.

"Membentuk gambar apa?" Tanya balik Jisoo penasaran.

"Entahlah, terlalu abstrak." Jawab Taeyong bingung sendiri. "Apa kau paham dengan penjelasan orang tuaku?" Tanyanya sembari menatap Jisoo dari samping.

Jisoo meringis kecil sebelum mengaku dengan jujur. "Tidak."

"Aku juga." Gumam Taeyong yang kembali memeriksa leher Jisoo. "Apa ini bisa hilang?" Imbuhnya yang langsung mencoba menggosok tanda tersebut.

"Bisa hilang?"

"Sepertinya tidak." Jawab Taeyong meringis karena melihat leher Jisoo yang malah memerah akibat ulahnya. Sedangkan gadis itu hanya bergumam singkat sembari menyentuh lehernya yang sedikit perih.

"Kau tidak ingin bercerita padaku?" Tanya Taeyong hati-hati.

"Tidak, itu ingatan yang buruk." Tolak Jisoo lirih tanpa menatap Taeyong.

Masa yang Lain  ::✓::Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang