Happy reading 😊
🍁🍁🍁🍁
Mungkin kabar kepergian Pangeran Kerajaan ke perbatasan menjadi kabar baik bagi banyak orang. Itu berarti mereka bisa menilai seberapa baik kapasitas yang dimiliki Pangeran Kerajaan untuk mengambil alih kemiliteran. Akan tetapi, tidak dengan Jisoo. Entah kenapa dia sama sekali tidak bersemangat. Bukankah itu berarti dia akan sulit bertemu dengan Tuan Bertopengnya a.k.a Pangeran Kerajaan a.k.a Taeyong?
"Kenapa kau terlihat tidak bersemangat seperti itu?" Tanya Chaeyoung sembari menatap adiknya yang terlihat malas bergerak sejak pagi tadi.
"Tidak apa-apa." Jawab Jisoo malas.
"Oh ya, ini ada surat untukmu. Entah dari siapa?" Ucap Chaeyoung menyodorkan surat tersebut pada Jisoo.
"Kapan kau mendapatkannya?"
"Tadi saat pergi ke pasar bersama ibu." Jawab Chaeyoung enteng. "Dari siapa?" Tanyanya yang ikut penasaran di samping Jisoo.
"Aaaakh!" Pekik Jisoo spontan saat membaca siapa pengirimnya sekaligus menyembunyikan surat itu dari pandangan Chaeyoung.
"Dari siapa? Kenapa kau terlihat sangat senang?" Desak Chaeyoung.
"Rahasia." Bisik Jisoo dengan senyum cerah dan langsung beranjak berlari menuju kamarnya.
"Jisoo, kau tahu tidak bisa merahasiakan apapun dariku bukan?!" Pekik Chaeyoung sebal yang langsung diberi teguran oleh Nyonya Kim yang tidak sengaja lewat di ruang tamu. Secara otomatis Chaeyoung hanya bisa tersenyum konyol merasa bersalah pada ibunya itu.
---
"Tuan Bertopeng?" Panggil Jisoo dengan senyum cerah.
Secara otomatis, orang yang dipanggil Jisoo menoleh menghadapnya. Seketika itu Taeyong mengernyit heran menatap Jisoo yang terlihat sangat bahagia dan sedikit berbeda. Ada apa dengan gadis itu?
"Kenapa bertemu di sini?" Tanya Jisoo mengabaikan tatapan Taeyong tadi. "Tidak bisakah di tempat lain?" Imbuhnya sedikit bergidik.
Astaga, hutan bukanlah tempat kesukaan Jisoo. Apalagi kali ini ada dua pohon yang sangat besar tidak jauh dari mereka. Benar-benar membuat merinding.
"Aku ingin menunjukkan suatu tempat padamu." Jawab Taeyong dan mulai berjalan perlahan. Secara otomatis Jisoo langsung mengikuti langkah pria itu di sampingnya.
"Apa itu? Apa itu tempat yang bagus?" Tanya Jisoo menatap penasaran Taeyong. "Bukan air terjun lagi bukan?" Imbuhnya berganti menatap Taeyong horor.
"Kenapa memang?"
"Entahlah, aku belum mau mengunjungi tempat itu lagi karena kejadian terakhir kali." Jawab Jisoo sekenanya sembari mengedik.
"Bukan tempat itu."
Setelahnya hanya keheningan yang terjadi di antara keduanya. Ya keadaan yang cukup nyaman menyelimuti sisa sore keduanya. Benar, surat itu berasal dari Taeyong yang meminta Jisoo menemuinya. Entah apa yang akan dikatakan pria itu nanti. Akan tetapi, yang jelas Jisoo belum siap jika itu tentang masalah kepergian Taeyong ke perbatasan.
"Wah!" Decak kagum Jisoo tidak bisa dihindari setelah mereka sampai di tempat tujuan.
Astaga, jika di masa aslinya Jisoo bertemu dengan Taeyong, dia pastikan akan menjadikan Taeyong sebagai tour guide Jisoo. Pasalnya pria itu sangat pandai mencari tempat yang sangat indah. Benar-benar patut diacungi jempol.
"Kau suka?" Tanya Taeyong menatap wajah Jisoo yang terlihat berbinar.
"Hmm, sangat!" Jawab Jisoo mengangguk semangat tanpa beralih menatap Taeyong.
KAMU SEDANG MEMBACA
Masa yang Lain ::✓::
Fanfiction‼️ BELUM DIEDIT ‼️ Ketika Jisoo terlempar ke tempat entah di mana dan bertemu dengan Pangeran Kerajaan serta Putra Mahkota. Tanpa sadar dia malah memiliki perasaan terhadap Pangeran -yang terus saja mengacuhkannya- di saat Putra Mahkota dengan teran...