Setelah sampai disekolah, Diana dan Adrian langsung berlari kekelas masing-masing.
Diana duduk dikursi bagian belakang, sambil nunggu namanya dipanggil untuk memperkenalkan diri.
"Diana Amelia Zenatta? Ayo maju kedepan, perkenalkan diri kamu!" Kata Bu Putri, wali kelas kami. Diana pun maju dengan percaya dirinya.
"Tolong minta perhatiannya, bentar aja!" pinta Diana.
Semua meninggalkan kesibukan masing-masing dan menghadap ke arah Diana.
"Oke. Nama gue Diana Amelia Zenatta. Bisa dipanggil Zena atau Diana. Alamat gue di Komplek Garuda Blok.5. No.22 ingat ya guys?! Ada yang mau nanya lagi?" memperkenalkan diri, lalu bertanya.
"Cita-cita lo apa, Diana?" kata salah seorang murid.
"Karna gue hobi banget, olahraga, masak, jadi cita-cita gue pengen jadi chef, atletik, Polwan, iya itu aja," balas Diana dengan senyum manis.
"Udah?segitu aja?ok. Selanjutnya-,"kata Bu Putri memanggil satu per satu.
...
Bel istirahat berbunyi menunjukkan jam 10.15 dan diluar kelas udah ada snack.
Diana memakan snack dengan anteng-nya. Ia melihat pemandangan dibawah, ada beberapa teman sekelas abangnya lagi main sepak bola.
Dan ia fokus ama satu cowok yang lagi jaga gawang.
"Tampilannya cool, ganteng, tinggi, alisnya lumayan tebel lah, bulu matanya lentik, karna dia keturunan Arab, tapi dia orangnya dingin sama cuek nggak si?" gumam Diana tentang Nastiar, teman Adrian
Oh iya! Batin Diana teringat sendiri.
"Riyaa!!?" teriak Diana dari koridor manggil tu anak.
"Paan?" ketus Riya.
"Dingin amat neng?"tanya Diana.
"Lo juga. Pakek acara teriak segala! Bikin malu euy!" kata Riya agak marah.
"Iye iye maaf!"
"Ri? Lo udah tau namanya siapa?" tanya Diana penasaran.
"Hmm? Iye gue tau," jawab Riya.
"Siapa? Siapa? Siapa Ri? " tanya Diana kegirangan sambil narik-narik tangan Riya, sampai Riya kesakitan.
"Awwww!" Jerit Riya.
"Ye sorry. Siapa namanya?"tanya Diana lagi.
"Dave Alexander sama kembarannya Daven Alexander. Tapi, kalau Daven udah ada yang punya, kalo gak salah, nama ceweknya itu Raisya. Si ceweknya itu terkenal cabe. Gitu si kabar dari orang-orang," jelas Riya.
"Oh gitu. Yaudah kalo gitu si Dave nya buat gue!" kata Diana sambil ketawa gak jelas.
"Paan si?! Mending Move-on! Dia suka sama Adek kelasnya! Mantannya! Mending cari yang lain. Saran gue aja sih," menyarankan untuk Diana yang sedang tertawa bak orang tak waras.
...
Selama sekolah disini, Diana punya 3 sahabat. Namanya Riya Arfina, Olivia Iskandar Indriawan, dan Tiffany El-Zahra.
Tapi persahabatan mereka berakhir.
Kenapa? Karna Diana lebih dekat sama Lita Yoandini dan Della Pristiawan.
Ya panggil aja Lita sama Della.
Dan Diana udah gak sahabatan sama Riya, Olivia, dan Tiffany.
Tapi, sama Lita dan Della.
Saat ini, kami bertiga ngumpul didepan Lab.
Kami lagi bongkar-bongkaran gebetan. Hehe maklum cewek.
Diana mengatakan kepada mereka kalau ia suka pada Dave, tapi sebenarnya Diana udah gak suka sama dia lagi.
Ya anggap saja sekarang Diana lagi gak suka sama siapa-siapa.
Dilanjut dengan Lita, "Gue suka sama Justin," ucap Lita yang sontak membuat Diana drop sesaat.
Dan mereka yang melihat kearah Diana langsung hening tanpa mengeluarkan sepatah kata pun.
"Oke. Lanjut lo Dell?" ucap Diana memecah keheningan.
"Gue sebenarnya suka sama 2 cowok," Della malu sambil menutupi wajahnya dengan kedua tangannya.
"Siapa?" tanya Diana dan Lita berbarengan.
"Maaf nih Ta, gue masih bingung antara Kevin atau Justin," kata Della sambil memegang tangan Lita.
Diana lagi-lagi kaget. Kedua sahabat nya, suka sama orang yang ia benci?
...
"Anak-anak ini ada kertas berisi beberapa ekstrakurikuler di sekolah ini, kalian bisa pilih beberapa ekstra, asalkan waktunya nggak bertabrakan. Mengerti?" Bu Putri mengangkat satu alisnya.
"Iya, mengerti!" jawab semuanya bersamaan.
Hmmm.. Gue pilih ekstra apa yah? Oh iya, pilih English Club sama Panahan, pikir Diana.

KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Sorry [END]
Teen Fiction"Lo...masih suka sama Justin?" tanya Alex dengan sedikit ragu-ragu. Diana ingin terbahak mendengar suara Alex yang saat ragu sangat lucu. "Gak tau," jawab Diana dengan santainya. "Kalo sama Nastiar?" tanya Alex lagi, masih dengan nada ragu dan tegan...