"Zen? Lo ke kelas lo duluan aja, nanti keburu banyak yang liat!" ujar Alex sambil meletakkan helmnya dikaca spion.
"Oke, tapi lo langsung nyusul ya?" ucap Diana lalu meninggalkan Alex.
"Assalamualaikum" ucap Diana lalu masuk kekelasnya.
"Waalaikumsalam" balas beberapa murid yang sudah datang.
Diana duduk kebangkunya yang berada disebelah Della.
"Dell? Apa kata dia kemaren? Beneran pacaran?" tanya Diana dengan wajah yang sangat penasaran.
"Kasih tau gak ya?" seru Della sambil memegang dagunya.
"Elah! Kasi tau dong bego! Cepetan" Diana mulai ngambek, dan manyun-manyun.
"Kata dia, dia gak tau soalnya diprivacy. Dan kata dia, lo harus dateng hari ini, awas aja kalo gak dateng, gitu kata Justin. Emang mau kemana?" kata Della sambil membenarkan posisinya.
"Oh gitu, bagus dong. Nanti aja deh, pas acaranya kelar" jelas Diana, lalu mengeluarkan buku novelnya. Tetapi, Della masih menata Diana dengan heran dan penasaran.Bel istirahat berbunyi keras, dan bisa didengar oleh semua orang yang berada di sekolah itu.
Diana dan Della seperti biasa duduk dipojokan, tetapi sekarang mereka bersama Riya, Tiffany, dan Olivia.
Disamping meja mereka, ada Dave, David, Justin, Alex dan Kevin. Seperti biasa, Alex dan Justin melihat kearah Diana yang sedang memakan batagor kesukaannya. Karena risih, selalu berdekatan dengan para cowok yang paling geblek disekolah, akhirnya Della, Diana dan yang lain pindah ketengah kantin. Disana, mereka merasa lebih tenang saat memakan makanan mereka masing-masing.
Diana teringat kejadian yang lucu dikantin, bersama Justin. Justin memaksa Diana agar kembali ketempat asalnya yang berada disamping meja para cowok geblek. Tapi, Diana menolaknya mentah-mentah, hingga akhirnya Justin yang menghampiri Diana."Udah jangan ngelamun terus, gue tau kok yang ada dipikiran lo. Pasti kejadian kemaren?" kata Della sambil tersenyum jahil pada Diana. Diana menggigit bibir bawahnya dan hanya bisa berdeham pendek. Sekarang, Riya, teman-temannya dan kakak kelas sudah bisa mengikhlaskan Justin buat jadi sahabat Diana. Ya, hampir satu sekolah udah tau hubungan mereka berdua, pengecualian kelas XII A, karena selain kelas Adrian, Diana tidak ingin hubungan mereka dibuat bercandaan oleh kelas XII, terutama XII A. Kenapa? Karena ada satu kakak kelas yang mulutnya super sewot banget, namanya Irfan.
"Udah pulang aja nih, emang gak dikasih tau Della?" kata Justin dari belakang, dan membuat jantung Diana berdetak kencang.
"Udah" ketus Diana, sambil melihat kearah lain, agar tidak saling pandang dengan Justin.
"Kok gitu? Masalah kemarin? Maaf, aku lagi kehilangan kendali buat mikir yang lain. Dipikiran aku cuma kamu" ujar Justin, lalu menundukkan kepalanya karena malu.
"Iya iya, gue maafin" jawab Diana, namun masih belum mau memandang kedua bola mata Justin yang indah.
"Gue?" tanya Justin dengan wajah yang penuh meminta penjelasan.
"Iya, aku" jawab Diana sambil memutarkan kedua bola matanya dengan malas.
"Yuk pulang! Kuanter deh. Biar gak sama Alex lagi" tawar Justin lalu menarik tangan Diana dengan erat dan kasih sayang. Sebenarnya, Diana ingin menolak, tapi ia bisa apa.Diperjalanan, Justin tak henti-hentinya menanyai Diana.
"Ian? Kamu suka donat gak?"
"Suka kok"
"Kamu suka makanan manis gak?"
"Tapi yang gak terlalu manis banget juga"
"Olahraga kesukaan kamu apa Ian?"
"Basket, tolak peluru, lari, sit-up, intinya aku juga suka ngegym" jawab Diana satu-persatu.
"Wah, sama dong. Terus kamu suka ngegym dimana? Lain kali bareng dong. Malam ini jangan lupa ya? Kamu kenal Nastiar gak? Dia itu orangnya baik banget, dia suka ngajak aku main. Tapi yang baik-baik kok. Aku suka main sama dia. Intinya dia baik dan gak pelit. Dia itu peka sama care banget, contohnya pacarnya aja sampe gak tahan pacaran sama dia. Dia itu masih ngeperjuangin mantan dia lho selama 2 taun" celoteh Justin dari tadi.
"Artinya, pacar kak Nastiar itu gak tahan sama kelakuannya Geblek" ucap Diana dengan sewotnya.
"Mulutnya dijaga" nasihat Justin sambil memperhatikan Diana lewat kaca spion.
"Iya iya. Btw, malam ini jam berapa?" tanya Diana sambil merangkul perut Justin dari belakang.
"Jam delapanan aja kali" jawab Justin lalu tersenyum simpul.
Diana tidak menjawab, tapi dari tatapannya terlihat ia menjawab 'Oke'.

KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Sorry [END]
Teen Fiction"Lo...masih suka sama Justin?" tanya Alex dengan sedikit ragu-ragu. Diana ingin terbahak mendengar suara Alex yang saat ragu sangat lucu. "Gak tau," jawab Diana dengan santainya. "Kalo sama Nastiar?" tanya Alex lagi, masih dengan nada ragu dan tegan...