Diana kembali memasuki kelas yang sudah lumayan ramai.
Gue jadi gak enak sama Justin. Coba aja tadi gak ada kak Tasya, pasti gue dengerin Justin bicara sampe kelar, batin Diana.
"Dell?" panggil Diana.
"Apa Zen?"
"Gue mau ngomong"
"Ngomong aja" jawab Della dengan santai.
"Nggak disini juga kali" ucap Diana sambil memutarkan bola matanya.
"Ke wc bawah ya?" ajak Della.
Diana pun mengangguk setuju."Gini, jadi tadi Justin ngajak gue ngobrol di tangga ujung samping kelas XI B. Setelah itu, Justin belum kelar ngomong, tapi gue udah pergi ke kelas. Tau gak kenapa? Ada kak Tasya! Untung kak Tasya gak liat, kalo liat bakal panjang urusannya plus jadi salah paham. Tapi, gue ngerasa gak enak sama Justin, gimana nih Dell? Cuma lo yang ngerti, sedangkan Lita entah kemana" jelas Diana panjang lebar kepada Della.
"Lo jelasin aja ke Justin, kalo dia mau dengerin aja sih. Atau, gue aja yang ngasih tau? Gimana?" tawar Della sambil memainkan kedua alisnya.
"Lo aja deh, gue takut dia tambah marah sama gue" ucap Diana yang memaksakan bibirnya agar bisa tersenyum.
"Tapi, ada syaratnya!" sela Della.
"Lah? Kok pake syarat segala?" lemas Diana.
"Mau gak?" kata Della sambil tersenyum jahil.
"Huftt, oke deh. Apaan?"
"Lo jangan ngebenturin kepala lo lagi ke dinding, setuju?"
"It's okay" akhirnya Diana setuju atas persyaratan Della.
"Sip! Nanti pas pulang sekolah gue kasih tau dia" kata Della sambil mengarahkan jari jempolnya kepada Diana.
...
"Zena?" panggil seseorang dari belakang.
"Hmm?" deham Diana sambil membalikkan tubuhnya kebelakang.
"Ngapain lo? Gue udah gak ada hubungan lagi kok sama Justin! Sumpah. Gue gak kontakkan lagi!" teriak Diana sambil gemetar.
"Gue kesini mau minta maaf Zen. Sorry ya? Gue kepaksa ngelakuin semua ini" ucap Riya, nada bicaranya sangat terdengar menyesal.
"Kenapa? Ceritain" pinta Diana kepada Riya.
"Sejak lo ikut EnglishClub, Kak Slavina sama Kak Zamora nyuruh gue buat nyindir plus nyinyir lo karna dekat sama Justin. Padahal gue tau, bukan maksud lo ngedeketin Justin, lo mau bilang temen lo kan yang suka? Gue tau itu, gue kenal lo Zen. Gue tau lo itu orang kayak gimana. Gue tau, lo sama Justin masih sahabatan, gak papa sahabatan aja, gue gak bakal bilang ke Kak Zamora kok" jelas Riya, dengan jujur.
"Lah? Kok malah Kak Zamora?"
"Kak Zamora suka sama Justin, makanya dia gak suka ada yang dekat sama Justin. Tapi, Kak Zamora langsung mundur ketika ngedengar berita kalo Justin itu dijodohin orang tuanya sama Lita. Tapi Justinnya gak mau, karena Justin lebih milih yang lain, dan gue tau siapa orangnya" jelas Riya sekali lagi.
"Hah? Siapa? Siapa yang Justin pilih?" heboh Diana.
"Sorry Zen, gue gak bisa ngasih tau. Takut Justinnya marah. Nanti lo tau sendiri kok" jawab Riya dengan tersenyum simpul.
"Oh yaudah. Makasih infonya ya?" Diana, berterima kasih kepada Riya dan langsung meninggalkan Riya.
"Dell? Lo udah dijemput?" tanya Diana sambil membereskan buku-buku yang ada dimejanya dan memasukkan kedalam tas tosca kesayangannya.

KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Sorry [END]
Novela Juvenil"Lo...masih suka sama Justin?" tanya Alex dengan sedikit ragu-ragu. Diana ingin terbahak mendengar suara Alex yang saat ragu sangat lucu. "Gak tau," jawab Diana dengan santainya. "Kalo sama Nastiar?" tanya Alex lagi, masih dengan nada ragu dan tegan...