Malam itu Justin sedang Open PM no. WA, saat Justin nge-pm salah satu kakel, terlihat jelas chatan Diana sama Justin.
Kenapa keliatan, karna dibawah chatan kakel itu ada chatan sama Diana! Anjayyy!
Gue sih ngiranya gak papa ya.
Tapi....Kak Slavina:
Eh lo? Berani banget ya ngechat Justin!? Sekali lagi lo ketahuan gue Chatan ama Justin, kita 1 lawan 1!!! Awas aja lo ngadu ke gur-guru!!!"Lah kok? Perasaan tadinya kak Slavina baik sama gue, kok sekarang malah kek gini? Emang salah gue apa?!" geram Diana.
Diana:
Iya kak"Gimana nih?!" pikir Diana dengan nada ketakutan.
Paginya...
Diana bangun dengan perasaan yang cemas.
Diana sangat malas untuk sekolah setelah kejadian tadi malam. Diana takut. Diana diancam. Diana salah apa?
Diana bangun dari tempat tidurnya yang menggunakan sprei berwarna baby blue, lari menuju kamar mandi.
Hari ini Diana nggak lihat Kak Adrian. Saat lewat dapur, ia melihat Mamahnya sedang memasak.
"Mah? Kak Adrian mana?" tanya Diana ke Nadiya yang sedang masak.
"Pergi sama Revan atau Revin, gak bisa bedain mamah, yang mana Revan mana Revin," kata Nadiya sambil menggaruk kepalanya yang gak gatal.
"Hah? Kemana emang? Gak sekolah?" tanya Diana tanpa jeda.
"Sekolah? Ngapain? Ini hari minggu. Jangan bilang kamu luap," kata mamah sambil ketawa melihat ekspresi Dia a.
"Yah, Diana kira ini hari senin," balas Diana sedih.
Melihat mamah yang sedari tadi menertawakan Diana dan berhasil bikin dirinya kesal, jadinya Diana langsung pergi ke kamarnya.
"Pengen banget ngechat si Justin,"
pikir gue. Tangannya mulai bergerak mengambil handphone yang tergeletak di atas ranjang.Ia kaget melihat hpnya yang isinya cuma...
Justin:
Y kita deket
Jalan yuk!
Keliling komplek....
Yaa?
Aku jemput?
Tunggu aja
Aku didepan rumah kamuChat terakhir dari Justin membuat Diana kaget.
Ditambah. "Diana?! Temenmu ngecari tuh! Cowok lho! " teriak mamah dari ruang tamu.
"Bilangin aku lagi siap-siap!" balas Diana.
"Nama kamu siapa?" tanya mamah Diana ke Justin penuh kecurigaan.
"Nama saya Justin, sahabatnya Diana tante," balas Justin dengan santainya.
Dibalas mamah dengan anggukan kepala dan senyuman.
Diana keluar dari kamar dan menuju ruang tamu. Ia terkejut melihat Justin dengan pakaian sweater dan blue jeans.
"Kok dia jadi ganteng ya?" ucap Diana dalem hati.
"Yuk!" ajak Justin.
Ia dan Justin mengelilingi daerah kompleks perumahan Diana. Setelah beberapa lama mereka keliling kompleks, Diana dan Justin berhenti disalah satu Minimarket daerah kompleks. "Lo haus?" tanya Justin.
"Hmm," jawab Diana ketus.
"Gue beliin minuman ya?" kata Justin.
"Nih," ucap Justin sambil memberikan sekaleng ION Water ke Diana.
"Thanks," kata Diana ke Justin, dengan senyum manisnya.
Setelah selesai keliling kompleks, Diana diantar Justin ke rumah.
"Ian? Makasih ya waktunya," kata Justin dengan senyumnya, yang tanpa sadar ngebuat Diana Blushing.
Justin melambaikan tangan nya kepada Diana, dan begitu pun Diana.
Tunggu next bagian ya gengss
Jangan lupa vote nya yo.....
Babayyyyy

KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Sorry [END]
Teen Fiction"Lo...masih suka sama Justin?" tanya Alex dengan sedikit ragu-ragu. Diana ingin terbahak mendengar suara Alex yang saat ragu sangat lucu. "Gak tau," jawab Diana dengan santainya. "Kalo sama Nastiar?" tanya Alex lagi, masih dengan nada ragu dan tegan...