Alex duduk di jok ninjanya sambil menunggu Diana. Tak lama kemudian, Diana pun keluar dari rumahnya sambil berlari tergopoh-gopoh.
"Kenape lu, nyet?" tanya Alex. Diana memukul punggung Alex dengan sedikit keras. "Jalan cepetan!" ujar Diana sambil menaiki jok belakang tanpa menghiraukan pertanyaan Alex tadi.
Diperjalanan, hanya dipenuhi dengan gesakan Diana. Alex pun gemas dengan semua gesakannya.
"Gausah gesak kenapa sih! Entar nyampe juga!" protes Alex. Diana langsung diam tak bersuara hingga akhirnya sampai disekolah.
Mereka berjalan berdua dikoridor dengan diam. Seperti biasa, Alex dengan wajah datarnya.
Dan, Diana? Diana yang biasanya tersenyum kepada semua orang, sekarang diam dan datar.
"Lo kenapa sih, Mel?" tanya Alex dengan nada gemasnya. Ketahuilah dari panggilannya. Jika ia sudah marah maupun gemas, pasti ia akan memanggil Diana dengan Amel.
"Gue kekelas duluan ya?" pamit Diana, lalu berlari kekelas.
Kenapa tuh Amel? Gue salah apa? Masalah lagi? Sama Justin? Atau sama Nastiar? Tau ah! Sabodo teuing! Batin Alex.
Saat sampai didepan pintu kelas, Diana langsung memasang wajah sebahagia mungkin.
"Assalamualaikum?" ucap Diana dengan senyuman. Pandangan Diana langsung terfokus pada Lita yang sedang bercengkrama dengan Justin. Dan, Justin yang sedang duduk dibangkunya.
Diana menghampiri Justin dengan fakesmile-nya. "Bisa misi bentar gak? Gue mau letakin tas" ujar Diana dengan sopan yang sangat dibuat-buat.
Justin melirik sebentar, lalu berdiri. "Kursi lo? Maaf ya 'gue' dudukin?" tanya Justin. Diana meletakkan tasnya lalu keluar kelas tanpa menjawab pertanyaan Justin.
Sekarang, ia harus melampiaskan kepada siapa? Kak Nastiar? Itu tidak mungkin. Alex? Memalukan, membahas cowok lain dihadapannya. Bang Zanna? Tidak. Lalu pada siapa? Revan? Udahlah. Mungkin ia hanya akan menyimpannya sendiri.
"Gue minta maaf" ucap seseorang dari belakang Diana. Diana reflkes menoleh.
"Gue juga minta maaf" ucap Diana lalu memeluk Della.
Della tersenyum. Della tau. Ya. Della sangat tau. "Udahlah. Mungkin sekarang dia sama Lita, tapi gak taukan kedepannya? Gausah dipikirin, oke?" Diana mengangguk.
...
Diana, Afiyah, Della, Riya, Olivia, dan Tiffany, berada dikantin. Dimeja mereka sudah dipenuhi oleh beberapa makanan dan minuman.
Diana sedari tadi asik bercerita ini itu pada Riya. Sedangkan Della, asik bercerita tentang hubungannya dengan Kevin pada Tiffany dan Olvia.
Tiba-tiba ponsel cadangannya Diana berbunyi.
Ting!
Satu pesan masuk. Diana membaca pesan itu dari lockscreen dan berhasil membuat Diana mengernyit bingung.
Seseorang menghampiri meja mereka. Seseorang yang mereka kenal.
"Diana? Lo ditunggu Alex diperpus" ujar Kevin lalu berlari meninggalkan mereka. Diana semakin bingung.
"Mana mungkin Aes yang ngirim alamat ini. Toh, gue nyimpen nomernya" gumam Diana.
"Gue ke perpus dulu ya?" ujar Diana. Dan, langsung mendapat dehaman menggoda dari teman-temannya.
...
"Kenapa, Es?" tanya Diana sembari duduk didepan Alex. Alex yang sedari tadi fokus membaca buku, langsung teralihkan pada Diana.

KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Sorry [END]
Teen Fiction"Lo...masih suka sama Justin?" tanya Alex dengan sedikit ragu-ragu. Diana ingin terbahak mendengar suara Alex yang saat ragu sangat lucu. "Gak tau," jawab Diana dengan santainya. "Kalo sama Nastiar?" tanya Alex lagi, masih dengan nada ragu dan tegan...