Diana, Nadiya dan Alex sudah berada di suatu ruangan yang ada di rumah sakit Singapura.
Alex dan Nadiya masih menatap Diana dalam diam. Diana yang masih belum sadarkan diri.
Alex terdiam membisu. Orang yang selama ini ia cintai. Ia perjuangkan. Ia pikirkan dalam diam. Terbaring lemas.
Akankah Diana menjadi miliknya seorang? Atau milik Justin?
Alex mencintai Diana melebihi Justin.
Entahlah. Ia tak peduli bagaimana perasaan Diana kepada nya. Yang ia ingin, siapa pun suami Diana kelak. Suaminya tak akan melarang Alex dan Diana bertemu.
Saling bertukar cerita. Tertawa bersama. Walaupun mereka berdua sudah memiliki pasangan masing-masing.
Semoga, Diana menjadi istrinya. Kelak. Amin.
Seutas senyum terlukis dibibir Alex. Ia menghampiri Diana yang sedang berbaring tak sadar.
"Zenn? Aku sayang sama kamu. Kamu cepet sembuh ya? Aku tungguin loh disini. Aku udah bela-belain ikut kamu kesini. Buat jagain kamu disini. Aku sayang sama kamu, Zenn," bisik Alex di telinga Diana.
Alex mengecup singkat pipi Diana. Kemudian mengusap lembut pucuk kepala Diana dengan penuh kasih sayang.
Nadiya diam-diam memperhatikan Alex yang sedari tadi berada di samping ranjang Diana.
Nadiya tersenyum tulus. "Anak baik," gumam Nadiya dengan pelan.
Alex teringat sesuatu. Ia menatap Nadiya. "Tante belum makan kan? Aes beliin ya, tan?" tawar Alex sambil menyambar ponselnya.
"Gak keberatan kamu?" tanya Nadiya dengan sedikit ragu.
"Kalo Aes keberatan, Aes gak bakalan nawarin kali, tan" guraunya. Nadiya terkekeh.
"Yaudah, hati-hati ya?" Alex pun keluar dari ruangan Diana.
Baru saja Alex keluar ruangan, ponselnya sudah berbunyi. Tertera nama "Rian" di layar ponselnya.
"Apaan, Dri?"-Alex.
"Adek gue gimana?"-Adrian.
"Belum siuman. Gue matiin dulu ya? Gue mau beliin nyokap lo makan, kasian dari tadi pagi gak makan,"-Alex.
"Kasih gue kabar, ya? Awas aja kalo lo gak ngasih gue kabar!" -Adrian.
"Haha. Iya iya"-Alex.
Alex pun langsung keluar dari rumah sakit. Dan membeli beberapa makanan dan minuman, untuknya dan untuk Nadiya.
...
15 hari kemudian...
"Akhirnya, gue sembuh!" pekik Diana.
Alex tersenyum. Nadiya langsung memeluk Diana dengan penuh kasih sayang.
"Emm. Mamah mau beresin barang kamu dulu, ya?" ujar Nadiya, lalu meninggalkan Alex dan Diana.
"Zenn?" panggil Alex. Diana menoleh.
"Lo...masih suka sama Justin?" tanya Alex dengan sedikit ragu-ragu.
Diana ingin terbahak mendengar suara Alex yang saat ragu sangat lucu.
"Gak tau," jawab Diana dengan santainya.
"Kalo sama Nastiar?" tanya Alex lagi, masih dengan nada ragu dan tegang nya.
"Gak tau. Lo kenapa sih? Nanya mulu. Lo suka sama gue yaa?" ejek Diana.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Sorry [END]
Teen Fiction"Lo...masih suka sama Justin?" tanya Alex dengan sedikit ragu-ragu. Diana ingin terbahak mendengar suara Alex yang saat ragu sangat lucu. "Gak tau," jawab Diana dengan santainya. "Kalo sama Nastiar?" tanya Alex lagi, masih dengan nada ragu dan tegan...