Setelah lumayan lama Riya curhat ke Diana, maklum pendengar yang baik...Eakss ke pedean...
Dan, akhirnya mereka kembali fokus mendengarkan. Dengan malas mereka pun mengikuti MOS ini.
Guru menjelaskan beberapa informasi tentang sekolah.
Memperkenalkan beberapa anggota OSIS.
Ekstra kurikuler. Macam-macam kegiatan religius dan lainnya.
"Apasi! Gak penting amat nge
bahas kayak ginian!" ketus Diana pelan.Tiba-tiba salah seorang Bu Guru memperintahkan salah seorang siswa untuk berdiri menghadap kepada semua murid.
Gaya nya yang cool, wajah nya yang super ganteng, badannya yang lumayan tinggi, dan terakhir wajahnya agak polosan.
Hampir semua kaum hawa yang berada di ruang lab itu langsung ter
pesona pada si cowok yang baru saja di suruh guru untuk berdiri.Kecuali Diana, yang tak terpesona sama sekali.
Guru menyuruh cowok itu untuk memperkenalkan dirinya.
"Hai, nama saya Justin Adriawan. Saya dari kelas X A. Terima kasih," ujar Justin.
"Anjir...Ganteng banget!" seru Riya yang terpesona pada Justin.
"Dia bukan tipe gue banget, wueek, kagak suka gue sama cowok kek gituan!" kata Diana sambil menirukan gaya muntah.
"Eyy...hati-hati lo! Benci bisa jadi cinta! Cinta bisa jadi benci!" omel Riya kepada Diana.
Ia hanya mengiyakan malas, dengan anggukan kepala.
Setelah dua setengah jam mereka berada di laboratorium, akhirnya keluar juga.
Saat dikelas, Diana kembali ngingetin si Riya.
"Riy, jangan lupa yah cari IG nya sehabis pulang sekolah?" kata Diana, dibalas Riya dengan anggukan kepala yang berarti jawaban nya iya.
...
Saat pulang sekolah Diana sibuk mencari si Adrian Azhari Zanatta. Siapa Adrian? Abangnya Diana.
Diana mau nebeng sama abangnya.
Tapi, sehelai rambutnya tak terlihat.
Yaudah, Diana nunggu dijemput bokap aja.
Nah, kalo si Riya mah nggak guna nunggu, ke sekolah aja, ngesot juga bisa.
Saat sampai di suatu rumah berlantai dua, berwarna krim, orange, dan coklat, yang dihiasi banyak tanaman dihalaman rumah yang menjadi penghijau suasana rumah itu.
Diana masuk sambil ngucapin "Assalamualaikum mah? Zena dah pulang nih!" teriak Diana dari depan pintu.
Dan langsung masuk saat mendengar jawaban mamah nya
"Waalaikumsalam," jawab Nadiya, mamah Diana dari dapur.
Diana langsung ke kamar dan ganti pakaian, dan merebahkan diri senyaman-nyamannya di kasur.
Sesekali ia memainkan hpnya. Membuka buku. Menonton tv. Memakan sedikit camilan.
Menonton live streaming. Hanya itu itu saja.
Lalu kemudian ia memainkan ponselnya. Bermain game sebentar.
Tak terasa penglihatan Diana mulai gelap, dan Diana sudah berada di alam mimpi.
Minta vote nya dong gaesss....
Tunggu bagian selanjutnya lagi yaaa.... Mulai bosen nih?
Maaf jarang upload gara-gara banyak tugas dan kesibukan lainnya.....
Ingat vote yaaaa.... Thankss

KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Sorry [END]
Teen Fiction"Lo...masih suka sama Justin?" tanya Alex dengan sedikit ragu-ragu. Diana ingin terbahak mendengar suara Alex yang saat ragu sangat lucu. "Gak tau," jawab Diana dengan santainya. "Kalo sama Nastiar?" tanya Alex lagi, masih dengan nada ragu dan tegan...