"Aku rindu, ingin bertemu denganmu, melihat wajahmu, dan mendengar suaramu."
●●●
"Emang dulu gue kayak gitu, tapi sekarang gak." ia menggelengkan kepalanya. "Viola pernah ngomong kayak gini, udah dulu chatting, nanti cewek loh marah. Terus gue jawab, iyalah Salma pasti marah. Kalau dia gak marah berarti dia gak sayang sama gue."
"Gue pernah baca dulu Viola nyuruh kamu tidur, tapi kamu gak mau dengan alasan masih mau chatting sama siapa aja." Salma tertawa. "Terus kamu mau minta ucapan selamat tidur dari dia biar bisa tidur. Dan buktinya dia masih sering chatting kamu."
"Gue udah bilang ke dia, gue sayang, sayang banget sama Salma, cinta, cinta banget sama Salma. Terus Viola jawab, katanya iya pertahankan, Do. Gue sebagai teman bahagia ngeliat temannya juga bahagia, dan gue setuju banget kamu sama dia."
"Terserah kamu, sih." Salma melihati ikan-ikan yang berenang bebas di kolam. "Oh iya, whatsapp kamu benar-benar udah gue keluarin dari handphone gue jadi lo gak perlu khawatir bakal ketahuan sama gue."
"Gue udah janji bakal menjaga hubungan ini sampai kapan pun." ucap Aldo.
"Iya, itu juga terserah." ucap Salma.
"Dan kamu juga udah janji bakal menjaga hubungan ini sampai kapanpun."
"Iya emang gue udah janji, dan gak akan mutusin kamu, gak tau kalo kamu." jawab Salma.
"Sekarang kita sudah janji akan bertahan sampai kapan pun." Aldo menatap Salma.
"Janji aja terus, supaya gue bisa ngumpulin semua janji-janji kamu di diary gue."
"Gue serius, Sal. Kamu aja yang sering bilang terserah. Masalah ini aja kamu udah nyerah."
"Gue udah coba marah-marah, kok. Tapi gak ada hasil sama sekali. Terus buat apa dong?"
"Lo tau kan alasan gue suka menghindar kalo lo lagi marah itu kenapa?"
"Entah." Salma mengangkat kedua bahunya.
●●●
Salma mengabaikan pesan masuk dari Aldo. Ia benar-benar tidak mengotak-atik ponselnya seharian. Ini baru jam dua belas siang. Ia hanya tiduran di kamar. Dan sesekali keluar menghilangkan rasa bosan. Tapi ternyata rasa penasaran dengan semua pesan masuk kali ini membuat Salma harus mengambil ponsel di atas nakas samping tempat tidurnya. Ia melihat salah satu notif dari Aldo.
Aldo
Sal, gue di As-syifa.Siapa yang sakit?
Hanya satu pesan dari Aldo yang Salma terima. Itu pun pesan pukul sembilan pagi tadi. Sementara yang lain bukan pesan dari Aldo. Aldo mengatakan kalau dia sedang berada di As-syifa, itu adalah salah satu rumah sakit yang berada di wilayah Kebayoran. Salma mencoba bertanya. Namun tak ada balasan dari Aldo. Ia menunggu seharian dengan handphone digenggamannya. Sekarang sudah sore. Matahari mulai tenggelam.
Nabila
Kak, udah tahu belum kalo Aldo masuk rumah sakit?Sakit apa? Chat gue belum dibales. Tadi dia emang bilang kalo lagi di As-syifa.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALDO SADARA
Humor[ONTHEWAY-COMPLETED] . . WARNING!! Membaca cerita ini sama dengan menolak lupa!