"Kesan pertama bertemu seseorang adalah suatu hal yang harus diperhatikan."
●●●
Aldo
Sal, kamu kenapa? Kok gak bales chat gue?Salma masih tak membalas pesan-pesan yang masuk. Terutama Aldo yang sudah banyak mengirimkan pesan. Aldo yakin terakhir kali dirinya dan Salma tak ada masalah apapun. Tapi dia bingung kenapa Salma jadi seperti ini. Dia takut ada kesalahan yang tidak ia ketahui. Lalu ia menelepon Salma berharap ia akan bicara padanya.
"Halo?" sapa Aldo.
"Kenapa?" tanya Salma. Suaranya tersendak karena menangis. Aldo langsung panik mendengar suara Salma pada panggilan itu.
"Kamu kenapa? Kok nangis?" tanya Aldo.
Salma mengelap air matanya. Namun pipinya masih basah karena air mata yang terus mengalir. Matanya merah. Ia diam. Ia akan semakin menangis jika ada seseorang yang bertanya-tanya kondisi buruknya.
Aldo memaksa Salma untuk bercerita, "Cerita, Sal. Kalo gak gue bakal marah." ancam Aldo. Memang terlihat jahat, tapi itu karena Aldo peduli. Ia tidak mau terjadi sesuatu hal kepada Salma sementara ia bersantai tak mencari tahu. Itu bukan tipikal Aldo. Jadi walau Aldo cuek, ia juga care.
"Bunda marah karena nilai gue jelek terus masih aktif di OSIS." air matanya deras. Ia seperti anak kecil yang menangis karena permennya jatuh.
"Kamu tenangan aja dulu. Kamu harus denger omongan bunda, nanti ada waktunya pasti kamu dibolehin lagi kalo nurut." ujar Aldo yang meredakan kegalauan Salma. Salma hanya mendengarkan. Aldo terus membuat hati Salma luluh dengan nasihatnya. Ini demi kebaikan Salma sendiri.
Tok.. tok.. tok.. Suara ketukan pintu kamar. Salma tak menyahut dan bersembunyi di balik selimut. Ia menutup telepon itu tanpa pamit dulu. Kemudian perlahan pintu terbuka. Itu bunda. Bunda masuk mendekati Salma yang sedang berbaring di kasurnya.
"Salma, kamu gak makan?" tanya bunda. Salma masih diam. Lalu bunda menarik selimut dan melihat wajahnya. Salma pun duduk dan mengelap air matanya.
"Makan, yuk!" ajak bunda. Salma mengangguk. Ia beranjak dari kasur dan berjalan menuju dapur bersama bunda. Bunda orangnya baik dan penyayang. Salma tahu itu. Hanya saja ia yang terlalu pemarah menjadikan bunda seolah selalu melarangnya.
●●●
Weekend. Hari ini Salma di ajak Aldo datang ke rumahnya. Salma tak tahu atas dasar apa Aldo mengajaknya. Tapi dia bilang mau memperkenalkan Salma ke ibunya. Memang Salma sedikit tahu dan sedikit kenal. Namanya juga satu komplek. Hanya saja rumah mereka berjauhan.
"Jam dua." jawab Salma kepada Aldo saat Aldo menelepon.
Seperti biasa Salma mengacak-acak lemari mencari baju yang akan ia pakai. Alhasil ia mendapatkan baju berwarna krim dan rok selutut berwarna merah jambu dengan motif bunga-bunga sebagai pemanis. Biar agak sedikit feminim. Terus ia menggunakan pita di rambut yang warnanya sama seperti rok. Sedangkan platshoes-nya berwarna krim, sama seperti baju.
Saat jam telah menunjukkan pukul dua siang. Aldo menjemput Salma ke rumah. Kebetulan bunda memasak laksa, jadi ia membawakannya untuk keluarga Aldo. Setelah berpamitan dengan bunda, mereka langsung pergi menuju rumah Aldo. Setibanya disana ia turun dari motor dan mengikuti langkah Aldo untuk masuk ke rumah.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALDO SADARA
Humor[ONTHEWAY-COMPLETED] . . WARNING!! Membaca cerita ini sama dengan menolak lupa!