"Perempuan tidak akan memikirkan seberapa besar rasa sayang yang ia berikan pada laki-lakinya. Tetapi mereka memikirkan bagaimana laki-lakinya itu bisa agar selalu nyaman bersamanya."
●●●
"Saya ingin menanggapi jawaban dari anda, memang sumber daya manusia di Indonesia
kurang memadai, tapi bagaimana dengan sumber daya alam yang begitu luas? Bahkan menurut penelitian jika kekayaan lautnya saja Indonesia dapat memberdayai seluruh rakyatnya, namun kenapa sekarang masih banyak yang kelaparan?" ucap Salma dengan semangat menggebu. Ia ingin sekali mengalahkan Aldo yang dari tadi membuatnya kesal.
"Baiklah, saya akan menjawab pertanyaan
dari tim A. Itu dia letak masalahnya, karena sumber daya manusia yang kurang jadi Indonesia masih belum bisa memanfaat sumber daya alamnya dengan baik." tutup Aldo yang semakin menyudutkan tim A, terutama Salma.Akhirnya waktu debat berakhir. Tepukan meriah diiringi oleh sorak-soraian seluruh orang yang ada di dalam gedung bergemuruh. Moderator menutup dengan salam. Tim netral sudah membacakan kesimpulan yang mereka dapat. Saatnya dewan juri menilai siapa yang akan jadi pemenang antata kedua tim tersebut. Setelah panitia memulai embel-embel untuk mengumumkan pemenang, semua peserta LDKS berkumpul di aula. Dalam hati masing-masing mereka berdoa untuk jadi juara. Perasaan dag-dig-dug itu berbaur dengan suara si pembawa acara.
Acara debat dengan tema "Sudah majukah Indonesiaku?" dalam Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa tahun ini di menangkan oleh ...
Semua orang menunggu dengan rasa penasaran karena sudah tahu bahwa tim A dan tim B sama-sama begitu kuat dalam match tadi. Mereka saling menggandeng menunggu hasil dengan berdiri di depan panggung. Wajah cemas juga sekilas nampak di diri mereka masing-masing. Dan saatnya pembawa acara mengatakan bahwa pemenangnya adalah :
Tim B..!!!
Woah. Tepukan meriah memenuhi gedung tersebut. Para tamu hadirin berdiri memberikan apresiasi kepada pemenang. Seluruh tim B dipersilahkan untuk maju. Dita, Tito, dan Aldo. Aldo menatap Salma dengan menaiki kedua alisnya sebelum melangkahkan kaki menuju panggung kehormatan. Walau Salma masih kesal dengan Aldo yang mengalahkannya, tetapi di sisi lain ia juga bangga. Kegagalan ini bukan akhir. Namun ini adalah pelajaran supaya ke depan bisa jauh lebih baik.
●●●
Beberapa menit berlalu setelah panitia mengakhiri kegiatan pada hari ini. Seluruh peserta kembali ke tempat penginapan. Jadwal yang begitu padat harus tetap mereka selingi dengan istirahat yang cukup. Di villa Aldo mencoba mendekati Salma yang kini bersila di kursi dengan memeluk bantal boneka. Televisi menyala karena ada anak-anak lain yang sedang menonton. Salma sengaja memejamkan mata dan bersandar untuk beristirahat sebentar. Sementara karpet tak cukup karena sudah penuh oleh mereka yang berjajar melentangkan diri, asik mengobrol, dan ada yang tiduran.
"Baikan!" Aldo mengacungkan jari kelingkingnya kepada Salma. Salma sadar mendengar suara yang sudah tak asing ia dengar. Matanya pun terbuka. Aldo ada di sebelahnya.
"Emang kita bertengkar?" tanya Salma kepada Aldo. Ia mengerutkan keningngya sembari menatap wajah Aldo dengan penuh keheranan. Kak Tio yang lewat dari belakang kursi tempat mereka duduk bersorak.
"Iya, sayang." ia berkeinginan membuat Aldo marah. Dan itu berhasil. Salma tak tahu harus kesal atau tertawa sekarang. Ekspresi Aldo seakan ingin membunuh Kak Tio. Tapi Salma sadar kalau ia tak akan berani membantah seniornya itu.
"Gak, Do. Bercanda doang." ujar Kak Tio menepuk-nepuk pundak Aldo. Ia tak henti lagi tertawa. Dan ia pun melesat pergi entah kemana.
"Kamu nangis gak, Sal?" tanya Aldo kepada Salma. Ia mengernyitkan alisnya. Ia tahu Salma sering menangis gara-gara dirinya. Aldo harus tahu, bahwa tak ada perempuan yang tak cemburu melihat orang yang ia sayang begitu perhatian dengan perempuan lain. Semua perempuan akan merasa dirinya sudah tergantikan oleh hal itu, walaupun hanya sebagai teman. Salma kembali menutup wajahnya dan memeluk boneka erat. Salma ingin beristirahat. Menahan rasa sakit itu sakitnya berlipat ganda ketimbang sakit yang dirasa. Salma tidak bisa selalu terlihat kuat dan seakan tak terjadi apa-apa. Hatinya juga bisa menciut. Salma diam. Tak dijawab pertanyaan Aldo. Itu retoris menurutnya.
![](https://img.wattpad.com/cover/175537167-288-k792643.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
ALDO SADARA
Humor[ONTHEWAY-COMPLETED] . . WARNING!! Membaca cerita ini sama dengan menolak lupa!